Chereads / pendekar Berandal Karya : Fr Mans / Chapter 18 - kelana seorang pendekar

Chapter 18 - kelana seorang pendekar

Pagi hari cuaca yang berembun,bunga bunga liar yang berwarna warni menghiasi pinggiran sungai kecil yang mengarah ke muara sungai limau.Sangka Tiga pedukuhan yang di lewati rombongan Pengemis Tuak juga Bhiksu Huang.Tan Bayau berada di sisi kanan Pengemis Tuak, Tan mayan ,Tan Dempo,Tan luki ,Tan Suding ,Juga Tan Pati Allena dan Nilam suri juga berada dalam rombongan.

Jalan kecil setapak dengan kuda tak bisa mereka lewati dengan cepat.

Pinggiran jalan hanya bisa di lewati oleh satu kuda .Jalan ini biasa di lewati orang sekitaran pedukuhan, ada dua pedukuhan, Saka tiga dukuh di seberang ujung muara Sangka tiga, dan dukuh santan sari ujung dukuh bagian depan .

Rombongan Pengemis Tuak selatan sengaja mengambil jalan yang berbeda yang di lewati rombongan Respati yang sudah berangkat satu hari setelah rombongan Pengemis Tuak.

"Kakek...kenapa kita lewat jalan sini ke.ek..."Tanya Nilam,pada kakeknya .

"Agh ..kau cerewet sekali cucuku

kau ikuti kakek saja ..nanti kita akan bertemu jalan besar.,kakek mu ini ..biasa jalan.Jadi kakek tahu semua daerah sini...cerewet.ha ha..ha.aha.."

Tertawa terbahak bahak Pengemis Tuak ,ia sengaja menggoda cucu nya ini .ia senang kalau Nilam .mulai berkicau mulut nya bak burung .

"Kake..ek...ehe.e."mulai mulut Nilam suri,seperti mendumel wajah gadis ini mulai menekuk lalu diam ,"ha ha ha ha ....tra la la la ha ha ....."

Pengemis Tuak kadang tertawa kadang bernyanyi,Bhiksu Huang tersenyum dia tahu watak gurunya agak aneh ,ia lihat wajah Nilam yang diam ,ia tahu gadis itu sepertinya tak suka lewat jalan kecil ini.

"Ah ...itu...itu...pohon besar .sebentar lagi kita sudah dekat dengan jalan besar"Tunjuk tangan Pengemis Tuak mengarah depan jalan.Jalan besar yang di tunjuk Pengemis Tuak itu ,benar jalan pintas yang memotong jalan ke arah kadipaten Banyuasin.

Jalan yang ke sebelah kiri akan menuju lautan.Muaro Sungsang.Di mana daerah itu banyak di huni suku laut,sedangkan jalan lurus akan menuju kota Raja.

"Hayo ..kita agak cepat...jalan di depan mulai bisa kita berpacu .ha ha aha ha ..." Celoteh Pengemis Tuak sepanjang jalan .Sementara itu cucu cucu murid nya hanya mengiyakan.

"Baik ..kakek ..adik Nilam !hayo kita mulai ,"Tan Bayau kali ini ia menegur adiknya.tahu akan watak adiknya Nilam"Ya ..!kak.

Nilam suri membalas ucapan kakak tertuanya tak semangat dari kata kata nya yang datar.

"Hiak..heaaak..hak..hak...'

Suara suara teriakan bergema pagi itu tatkala jalan besar di mana kuda kuda mereka sudah dapat di pacu.Rombongan guru dan murid ini semakin memacu kuda kuda mereka hingga rombongan ini menghilang di ujung jalan besar yang berkelok.

"Goblok ...kalian....Aku sudah suruh kalian ,agar melempar bola api racun itu ,tapi kenapa kalian tak lakukan."maaf ketua .kami tak tak sempat lagi..kami akan lempar tapi. keburu datang Orang yang memakai topeng kulit Harimau itu ketua !!." Adiraksa menjawab ucapan manusia bertopeng emas yang tampak kesal ia tak menjalankan tugas yang di perintahkan .

"Tapi ..ketua siapa orang itu. .?

Ilmunya itu sangat sakti.aku lihat sepintas seperti setan ia bergerak tubuhnya bisa berubah banyak,,apa aku yang salah lihat ketua !"

"Hemmm....rupanya ia sudah muncul...!!.siapa dia ketua apa Ketua tahu .."Adiraksa penasaran ia agak memaksa bertanya.

"Kau..diam lah .kau akan tahu nanti siapa orang itu sebenarnya"Ucap orang bertopeng emas .

"Dia itu adalah musuh lama ku musuh bebuyutan ku."ucapnya ke Adiraksa.

Orang yang wajahnya tertutup topeng emas meremas tangan kanan lalu menggenggam,giginya bergememeletuk ,tanda betapa dendam lama yang ia simpan .

"Tunggu kau ...aku akan membuat kau menyesal seumur hidup.kau tunggu saja saatnya .ha aha ha !"

Tertawa terbahak bahak sendiri manusia bertopeng emas. sementara anak buah nya hanya tersenyum kecut tak berani ikut tertawa.

Dermaga boom ,lalu lalang orang turun dari kapal layar besar yang banyak bersandar.Di tengah ada sebuah kapal layar besar dengan bendera kuning ke emasan yang bertuliskan huruf Tiongkok berlambang ular naga besar.

"Hei...itu lah ...jangan bongkar itu dulu..ha .ha iyaa..bongkar yang ujung itu dulu..itu tidak bjsa sembarang..barang itu mudah pecah. ha...yaa..o"ew lugi.lah"

Celoteh Saudagar Tiongkok ini ke orang orang yang membongkar barang barangnya .

"Baik.,koh...aku akan kasih tahu koh..." Salim,orang kepercayaan saudagar Tiongkok dia sudah lama membongkar barang koh Akiong pemilik barang Guci keramik pesanan para penguasa kerajaan Sriwijaya .Koh Akiong setiap akhir pergantian Purnama saat angin barat kapal layar dari negeri seberang berdatangan ke wilayah kerajaan Sriwijaya pada saat angin timur kembali lagi ke negeri seberang.

"Kakang Respati kita sudah sampai di Dermaga kayu besar "

Benar tak salah ini tempat kita turun waktu itu."Dari atas punggung kuda beberapa orang pelan pelan memacu tali pelana kuda .

"Adik Pranata.,juga saudara saudara ku .berhati hati lah kita tak apa daerah ini masih bercokol kelompok orang orang yang menyerang kita terdahulu .

"Baik....kakang Respati.!!

Pranata Giwang walau usia nya masih muda tergolong sama usia nya dengan Bagaspati,tapi pembawaan pemuda ini dapat di andalkan,itulah Respati selalu minta pendapatnya .

Masih berjalan jalan rombongan Respati dan anggota perkumpulan Gembel Pengemis,

langkah kaki kuda kuda tunggangan mereka atur tidak terlalu cepat .Mata semua orang ini setiap pojok sudut ,tak lepas dari pandangan.Tak ingin lagi ada musuh yang menyerang tiba tiba.

Padepokan Giling wesi.

"Hei...cepat buka pintu gerbang kami ingin masuk!!"Teriakan dari luar gerbang dengan suara menggelegar "Hei....buka Pintu gerbang.Sekali lagi suara orang dari luar pintu berteriak kencang

"Ya ...siapa !! " suara jawaban dari dalam ,seperti terengah engah menjawab penggilan suara yang berasal dari luar gerbang .

"Aku !! Sungkai Gada!!"

Baik kakang Sungkai Gada .kreeet

Suara pintu gerbang terbuka,pintu kayu kokoh terbuat dari kayu jati

Keluar wajah salah satu murid Padepokan Giling Wesi.

"Kakang ...Sungkai Gada !! ada apa kakang kenapa paman paman ini ?!"Tanya Kipli ,pemuda yang baru saja membuka pintu Gerbang besar.melihat ini,seperti tergesa gesa ia membuka lebar pintu gerbang .

"Sudah cepat kau panggil yang lain bantu kami,nanti akan aku beri tahu setelah kalian bawa masuk paman Kebo lontar ,juga paman Jalak wetan dan Paman Ronggo lawe"Sungkai Gada tak menggubris pertanyaan murid termuda padepokan Giling wesi ,Kipli.

"Guru apa sudah baik kan ?!"tanya sungkai Gada .

"Oh guru ,...masih belum benar benar pilih tapi ia sudah bisa berjalan sekitaran padepokan Kakang"Jawab pemuda yang bernama Kipli.

Salah satu murid Ki Giling wesi yang bertugas menjaga padepokan juga menjaga Kita Giling wesi dari luka dalam yang ia derita.

Sungkai Gada bergegas masuk kedalam ruangan gurunya .Tak semua orang dapat memasuki ruangan itu kecuali orang yang benar benar di percaya ki Giling wesi .Sungkai Gada ,murid yang di andalkan juga murid utama padepokan Giling wesi.ia bebas keluar dan masuk ruangan gurunya .

Di dalam ruangan tampak Giling wesi ia masih duduk semedi .

"Guru ,,,murid datang menghadap guru."Belum ada jawaban .

Masih duduk dan terpejam Ki Giling wesi."Guru ,ada yang ingin murid sampaikan,..guru"

Sungkai Gada masih menunggu jawaban gurunya ia masih membungkuk terlungkup kaki kanan menghadap depan kaki kiri turun ke bawah menghormati ki Giling wesi yang duduk terpaku.

"Guru , paman Kebo lontar dan paman Jalak wetan ,juga paman Ronggo lawe ,,,mereka semua terluka dalam parah ,Guru..."

Gemetar suara Sungkai Gada memberi tahu keadaan sahabat sahabat gurunya ini.Mata ki Giling wesi perlahan mulai membuka ,

Di pandang Muridnya Sungkai Gada ,tajam sekali tatapan mata orang tua ini.Di tatap sedemikian rupa tak tahan Sungkai Gada ia menunduk.

"Sungkai Gada murid ku,.. di mana mereka sekarang ?"Ki Giling Wesi mulai bertanya ke murid yang tertunduk diam di hadapan nya ini.

"Mereka semua aku bawa ke ruangan dalam guru !...adik adik seperguruan yang mengurusnya aku langsung menemui guru ."Ucap Sungkai Gada .

"Baiklah kita kesana !! "Tapi guru, kondisi guru belum pulih " Sungkai Gada menghawatirkan kondisi gurunya yang terluka dalam."Tidak apa .murid ku aku sudah agak pulih, juga dengan tenaga dalam ku"Ki Giling wesi mulai bangkit dari semedinya .Tak beberapa lama,.. guru dan murid ini bergegas menuju ruangan dalam yang di katakan Sungkai Gada.

"Kebo lontar !!..Ronggo ,Jalak siapa orang telah melakukan ini ke pada kalian.,,! "Agak tertahan Ki Giling Wesi bertanya kepada tiga sahabatnya .Ki Giling wesi tahu luka dalam sahabat nya cukup parah.Jalak Wetan,Ronggo lawe juga Kebo lontar,perlahan mata mereka membuka ,tahu Giling wesi yang datang dan bertanya .

"Kami tak tahu persis ,Giling Wesi

Begitu cepat ,tahu tahu kami terkena pukulan orang itu dengan tiba tiba ,gerakan nya sangat cepat !tubuhnya seakan berada di mana mana.aku tak tahu kakang Kebo lontar juga mengalami hal yang sama dengan kami berdua Giling Wesi"

Ki Jalak Wetan,menerangkan dengan nada seperti tak percaya ,

kejadian itu begitu cepat .

Diam,Ki Giling Wesi mendengar perkataan Jalak wetan sahabat nya ini,dahinya berkerut ,,,lama orang tua ini berpikir."Ahg...apa dia ?"seperti bergumam Giling Wesi mengatakan nama seseorang .

"Tokoh sakti dari mana dia ? aku tak tahu orang yang mempunyai ilmu itu,? tapi,...melihat gerakan yang begitu cepat dan tubuhnya seakan bisa berada di mana mana,hanya satu orang tokoh di dunia persilatan yang mempunyai ilmu seperti itu ?!" ucap Ki Giling wesi.

"Siapa orang itu !! Giling wesi !"Tanya Jalak Wetan .

"Jalak wetan ,..orang itu adalah Pendekar Timur Pecah Raga ,dia adalah pemegang lencana Timur .

Aku pun ikut dalam perebutan lencana pendekar itu sewaktu di puncak Gunung merapi,itu kalau dugaan ku tak salah " menerangkan Ki Giling Wesi kepada tiga sahabatnya .Diam tiga orang sahabat Giling wesi mendengar ucapan yang bernada kagum .

"Tapi,,aku heran kenapa orang itu mengenakan topeng kulit Harimau ,Giling Wesi "Seperti tak yakin akan ucapan dari Giling wesi,Jalak wetan.kembali ia menerangkan siapa orang itu sebenarnya "Entah lah jawab Giling Wesi singkat .

"Sahabat ku ,baiklah tak usah kalian terlalu memikirkan siapa orang itu,,,pasti suatu saat kalian akan mengetahui siapa orang sebenarnya ,sekarang kalian beristirahatlah ,ini aku bawakan pil obat pemulih luka dalam ,"Giling wesi memberikan Satu poci kecil obat."Terima kasih Sahabatku Giling wesi.

"Kalian tak usah pikirkan ,istirahat lah kalian di tempat ku ini,sampai tenaga dalam kalian semua pulih...

Murid murid ku yang akan mengurus kalian"Ucapan Giling wesi membuat tiga orang sahabat ini merasa tenang,tak percuma mereka jauh datang dari tanah jawa menemuinya .

Perbatasan Kadipaten Banyuasin

Derap langkah kuda kuda yang di pacu dengan kencang ,debu debu di sepanjang jalan yang di lalui tampak mengepul,terik matahari siang menambah kepulannya.

Para penunggang kuda ini tak lain Rombongan Pengemis Tuak selatan.

"Guru bisa kah kita istirahat dulu, seperti mya kuda ku tak kuat lagi berlari napas kuda ku terlihat aneh ,juga air liur nya selalu muntah air yang bau sekali guru "

Bhiksu Huang meminta untuk beristirahat

"Ya ..kakek guru,kuda ku juga sepertinya sama,air liurnya mulai menyiprat ke wajah ku ke,ek."Tan Bayau,juga mengatakan hal yang sama .

"Baiklah,..kita cari tempat untuk beristirahat,coba kita di depan sana itu .kakek lihat ada batang pohon besar.."Tunjuk Pengemis Tuak ke arah depan kanan jalan "Ya,,,ke,ek "

Tan Bayau mengiyakan ajakan kakek gurunya,dia juga melihat di depan jalan ada sebuah batang pohon yang sangat besar.

"Hiakl...haak.hak!

"kita istirahat dulu di sini "

Baik lah ke,ek."jawab Tan Bayau yang berada di samping Pengemis Tuak.

Langsung melompat dari punggung kuda pengemis Tuak_ tubuhnya ringan seperti kapas saat ia melompat ,langsung ia sandarkan tubuhnya di bawah batang pohon yang berakar menjuntai ,banyak sekali akar akar pohon yang menjuntai hingga menyentuh tanah .Batang besar di pinggir jalan ini ,mungkin berusia sangat tua sekali.

"Hemm....aku ingin tidur dulu...

Kalian apa ingin tidur juga ..hari ini begitu panas sekali ...badan kakek rasanya sudah sangat pegal .."Ucapan pengemis Tuak seperti mengena .

"Ya ..ke,ek ..Nilam pun ingin sejenak istirahat ..pegal sekali badan Ini..." hem ..kau cucu ku memang pintar ,"Ya ...ialah ke,ek masa Kakek sendiri yang mau tidur ,kami pun ingin..ke,ek ya tidak Bi...ik."

Gelagapan Bhiksu Huang ,Nilam menyebut namanya .

" Ya..Istirahat lah Guru biar aku menjaga guru ..Nilam..kau istirahat lah ..bibik tidak apa apa "ucapnya ke Nilam.

Setelah di lihatnya ,guru dan Nilam suri tertidur di gundukan akar pohon ,"Ah ..itu ada air ,coba aku kesana "ucapnya dalam hati.

Langkah kaki Bhiksu Huang pelan ia melewati turunan akar akar pohon,matanya menatap enam saudara seperguruan Nilam.

"Bibik mau kemana ?"Tan Pati

berteriak memanggil.

Aku ,..akan ke bawah situ dulu " ucap Bhiksu Huang.

"Aku akan membawa kuda ku dan kuda guru ,aku lihat ada air di bawah parit kecil itu Tan Pati ..biar kuda kuda kita minum.."Ucapnya ke Tan Pati . "kalian juga ingin ke sana ?"Oh ya ..bibik Guru,...benar apa yang bibik katakan kuda kita butuh minum biar kuda kuda segar !seperti nya di situ banyak air juga rumput" Ya ..bawa lah kuda kuda kalian ,teriak Bhiksu Huang.

"Bibik guru.,biar kami sekalian yang mengurus kuda kuda itu"

Tan Pati dari atas ia berteriak .

"Tan Pati.mayan ,suding ..ayo kita bawa kuda kuda kita"Tan Bayau berkata ke saudara saudaranya .

"Oh Ya..sudah bila kalian yang mengurus kuda kuda ini.."Ucap Bhiksu Huang.Ke enam murid murid Datuk Bayung lincir mereka semua turun dari tubiran pohon besar tempat mereka istirahat .

Pesisir pantai muara sungsang .

Tampak sebuah perahu layar kecil yang terombang ambing ,ada dua orang di atas perahu, yang satu seorang wanita dan satunya lagi seorang pemuda.

"kokoh,,,apa kita akan turun di sini.."ucapnya kepada laki laki muda yang berusaha mendorong perahu layar itu memakai sebuah tongkat bambu .tangan nya berusaha untuk mendorong tongkat bambu itu ke dasar laut agar perahu melaju ke bibir pantai

"Ya ,,,,adik .kokoh rasa kita sudah tiba di wilayah kerajaan Sriwijaya setelah itu lanjutkan lagi tujuan kita ke tanah Jawa.,kokoh takut mereka tahu kita ada di sini"ucapnya pada wanita yang duduk seraya berpegang tiang layar perahu.

"Ya...koh ..kemana pun asa kita tetap bersama aku akan bahagia koh....he...ek.eek.."seraya berucap wanita muda ini,seperti ucapan yang menahan sedih.

"Sudah lah adik ..tak usah lagi adik sedih .kita akan kuat.menjalani semua ini. adik di depan itu kita akan turun kau bersiap lah..bawa barang barang kita.."ucapnya kepada wanita yang dia panggil adik .

Guangxi qinzhou , satu purnama sebelumnya.

Pinggiran laut Guangxi ,angin laut yang kencang yang berhembus dari tengah lautan.

"Hayo ..adik.hayo cepat jangan sampai kita tertangkap mereka ,!! guru sudah berpesan agar kita menjaga kitab dan juga Pedang pusaka ini ,kita menuju tanah jawa ,,,itu pesan guru" Dua orang berlari di air dangkal ,satu orang wanita dan satunya lagi laki laki.

"Ya ..koh liu ..itu kapal yang akan membawa kita ke negeri seberang "benar adik !!Hayo adik itu sampan nya .cepat kita kesana" ya koh !..

Dua orang ini cepat naik ke atas sampan ,rupanya sampan kecil sudah di siapkan untuk membawa mereka ke kapal layar besar yang berlabuh agak jauh dari air yang dangkal .Tak begitu lama dua orang ini sudah mendekat kapal layar besar .

"Paman...!! paman kami sudah datang ,cepat turunkan tangga .!!teriak nya dari bawah lambung kapal ,anak muda ini bermarga Liu,liu Sheng nama anak muda ini.

"Ha ...itu mereka ..hayo cepat !! kalian turunkan talinya !!" seseorang berteriak dan berlari dan langsung memerintah anak buah kapal yang bertugas menjaga kapal" Baik,..koh...

Tergesa gesa ,anak buah kapal yang bertugas jaga .entah bagaimana ia sampai tak melihat ada orang mendekat kapal.

"Hayo ..!!adik kau naik lah dulu aku akan menjaga mu ,"Ya koh

"hep hep !!" Dengan cekatan wanita muda ini menaiki tali rakit tangga.tak berapa lama ia sudah di atas."koh. ..Liu kau naik lah aku sudah di atas,"teriak wanita muda dari atas geladak "Ya ..adik .

Liu anak muda ini dengan cepat ia raih tali ,secepat kilat gerakan anak muda ini menaiki anak tangga tali rakit.

"Paman hayo kita berangkat !"Baik lah,..Liu paman sangat menghawatirkan kalian

jantungku selalu berdegup kencang Liu."Ya ..sudah Paman hayo kita cepat .

Tak selang beberapa lama ,beberapa orang berlarian menembus daun daun liar yang tumbuh di pinggiran pantai .

"Di mana mereka itu berlari...?aneh kita tak melihat siapa pun ada di daerah ini..menurut orang tadi ada dua orang yang berlari ke arah pinggir laut." berkata salah satu dari rombongan orang orang yang berada di semak semak belukar.

"Benar ketua Ciu !!.kata orang tadi ..ia melihat ada dua orang muda yang berlari ke arah laut"

Ciu chen lie ia yang di panggil nama nya oleh salah satu dari dari rombongan orang orang yang membawa berbagai macam senjata.Dari penampilan orang orang ini sepertinya mereka ini bukan orang sembarangan.

"Jangan sampai mereka lolos pangeran Tang akan murka sekali "Baik ketua !! hayo kita ke pinggir laut..mungkin mereka bersembunyi di sana.

"Ketua ...lihat itu.!!"

Tampak di tengah laut kapal layar bertiang dua perlahan lahan mulai melaju ketengah perairan .Terlihat tiang layar mulai mengembang angin membuat kapal layar itu mulai melaju ,semakin kencang laju kapal layar itu dari layar nya saja sudah mengembung.

Dari pinggiran lautan beberapa pasang mata menatap seperti yakin sesuatu sudah pasti berada di atas kapal layar yang mulai tak nampak lagi dari pandangan orang orang yang berdiri terpaku .

"Ketua Ciu ..bagaimana apa akan kita kejar kapal layar itu..!?"

Tanya salah satu anak buahnya yang memegang golok besar.

"Tidak .Hong ..aku yakin mereka pasti ada di kapal itu..tapi kita akan melapor ke pangeran Tang dulu."Ciu chen lie .berkata ke anak buahnya yang bernama Hong.

"Sekarang kita pergi dari sini,hayo sebelum Pangeran murka " siap ketua !!

Ciu chen lie dan rombongan nya berkelebatan pergi.Semilir angin laut sore itu mendayu dayu desir desir nya yang membuat rimbun pohon bakau di sekitaran pantai bergoyang.Pantai Quangxi kembali tampak lengang dan sunyi ,daerah yang di penuhi tumbuhan pohon bakau yang jarang di kunjungi orang, hanya orang orang tertentu saja yang sesekali pergi menyusuri daerah ini.

"Adik..hati hati..."ya ..koh ..aku tahu,...aku menjaganya.Liu sheng hati hati sekali memegang tangan Oey ,wanita muda yang baru saja naik ke atas batu karang di bibir pantai adalah adik seperguruan Liu sheng.Oey liong an ,dua orang muda ini mereka suami istri juga kakak dan adik seperguruan.

"Adik ..Oey mudahan kita secepatnya bisa bertemu paman guru di sini"Ucap liu sheng ke istri nya .

"mudahan ...koh ..tapi koh bagaimana andai kita tak menemukan nya .?"nada khawatir dari ucapan istrinya ini.

"Adik Oey ,...kau jangan risau kita sudah di sini ,hidup dan mati kita jalani bersama ,dunia kang auw memang sangat kejam "ucap Liu Sheng ke istrinya ,Liu mencoba menenangkan hati.

"Adik coba lihat di sana ada orang di ujung juga ada gubuk hayo kita pergi kesana"Baik koh.

Dua orang suami istri dari negeri seberang ini berjalan menunju ujung dataran pinggiran laut.Hutan bakau yang tumbuh di sepanjang pinggir tubiran tempat orang yang di lihat Liu Sheng .

Berkelebatan lima orang,gerakan ilmu meringankan tubuh lima orang ini begitu ringan ,padahal jalan yang di lalui di penuhi tumpukan batu hitam yang licin,

sungai yang mengalir di antara pinggiran kanan kiri di tumbuhi daun daun pakis hutan ,tapi lima orang ini berlari seakan tak menginjak batu batu licin itu.

"Syuiiiiiit.....!!"

"Ha ...itu mereka ketua,!! Braja Luwuk bersama murid murid nya "

Ucap Adiraksa.Di dalam goa Topeng emas juga Adiraksa dan anal buahnya beberapa hari ini mereka selalu k berkumpul.

"Suruh mereka masuk "Baik ketua!

Bergegas Adiraksa berjalan menuju depan gua yang di tutupi oleh semak dan belukar itu, dari depan gua tak menyangka kalau di balik rerimbunan itu ada sebuah gua .

"Hei....kalian masuklah !!ketua sudah menunggu kalian !!"

lantang sekali Adiraksa berkata dari balik rimbunan semak.

"Guru...!! muka jelek Itu ,Adiraksa andai saja kita sudah terbebas dari racun...orang pertama yang akan aku cjncang manusia ini.!"Geram sekali Pitul berkata kepada gurunya.

"kau...bersabar Murid ku kita jangan gegabah nanti kita akan cari akal agar bisa mencuri obat penawarnya."Benar apa yang di kata guru ..kakang Pitul...!" ucap Muncang Geni,meredakan watak Kakak seperguruannya yang wataknya berangasan.

"Baik lah ..kami akan masuk !hep hep.hiak.." lima orang ini sekejap melompat ke arah batu hitam di samping gua yang menonjol.

"Ha, ha ,ha, ha ....kau sudah datang orang tua ,aku kira kau tak kembali lagi ke tempat ini."Topeng emas tertawa terbahak bahak.

"Berikan obat penawar itu kepada kami ...Kami sudah lakukan apa perintah mu Topeng emas!!"

Pitul langsung menyela ucapan orang yang berdiri di hadapan mereka Topeng emas.

"kakang,....Pitul !!"

muncang Geni cepat ia menarik tangan kakak seperguruannya

ia tak ingin orang yang ada di depan nya menggunakan akal licik untuk memperdaya mereka lagi.

"Kau ,...ambil lah ini cepat kalian telan."Sebuah benda kecil di lempar "hap..

Sekali tangkap Ki Braja luwuk ,

benda kecil itu sudah berada di tangan nya ."Apa ,...isi kantong ini pil penawar kisanak?"kau tak mau

,,, kau lemparkan kembali pil itu ,..

cepat !! "Murka Topeng emas ,Ki Braja luwuk tak percaya obat yang ia lempar obat penawar.

"Baik...aku percaya kepada mu kisanak !"ucapnya ke Topeng emas.

"murid murid ku...kalian makan lah."Baik guru !

Ki Braja luwuk cepat ia ambil pi penawar yang di berikan murid nya Pitul,.yang membuka kantong kecil penawar racun.

"Bagaimana ..kalian rasakan tubuh kalian ..?!"Tanya Topeng emas.Ki Braja luwuk diam,belum menjawab ia masih merasakan perubahan tubuhnya .

"Baik...kalian tak mau menjawab pertanyaan ku..aku beri tahu itu obat penawar seribu kelabang hitam..obat itu penawaran racun yang ada di tubuh kalian....tapi kalian jangan senang dulu.ha ha aha "Ucapan Topeng Hitam seakan penuh tanda tanya

"Jadi apa kami,...sudah terbebas dari racun kala Hitam mu itu, ?!

kisanak."Ki Braja luwuk masih tertahan nada suaranya bertanya.

"Benar ..orang tua ! kalian sudah terbebas dari racun kala Hitam,"

Topeng emas menjawab .

"Tapi....pil seribu kelabang juga akan menjadi racun yang lebih hebat lagi dari racun kala Hitam ..dia membunuh racun itu,, tapi juga sekaligus racun,ha ha ah aha ..."Topeng emas tertawa terbahak bahak.

"Kau....!!!" guru !!apa....!?.

"Apa!! !' kalian ingin menyerang..

hayo ...kalian serang lah aku "Topeng emas membentak seraya tangan kanan menepuk dada seolah ia meminta ingin di serang

Pitul murid Ki Bajra luwuk,sudah memuncak amarah nya sampai ke ubun ubun ,tapi ia tak meneruskan kata katanya,keburu Topeng emas membentak mereka

Semua terdiam ,gua di mana mereka berdiri seakan lengang,tak ada kata kata yang keluar .

"Baiklah ..kamu akan turuti perintahmu Topeng emas."Ki Braja luwuk pelan nada suaranya

ia sadar diri posisi mereka terjepit andai mereka bertindak gegabah ia dan murid nya akan mati sia sia

Tapi ia sudah ada rencana...mata Ki Braja luwuk melirik sesuatu .

"hem....tunggu lah saat yang tepat kau akan ...ku buat lebih sengsara daripada perbuatan mu kepada kami"

"Orang tua !!kau kemari lah aku ada tugas buat kalian ,dan kau akan bersama Adiraksa anak buah ku,...aku harap kalian tidak gagal lagi !ucapan Topeng emas agak menekan .

Ki Braja luwuk mendekat ke arah Topeng emas ,bersama murid murid nya .

"Kau paham orang tua!!" ya aku paham .Ki Braja luwuk menjawab perkataan Topeng emas ."Nah kalian bisa pergi ,...terserah kalian akan kemana...tapi saat pertemuan itu kalian sudah ada di sana "ucap Topeng emas lagi.

"Baik kisanak" jawab Ki Braja luwuk.

Setelah di rasa tak ada lagi yang akan di bicarakan Ki Braja Luwuk dan murid muridnya pergi meninggalkan gua hitam.

Gerakan Ki Braja luwuk begitu cepat berkelebatan di ikuti murid muridnya.

"Hiaaak...hiaaak...!"

Suara teriakan seseorang yang menggebah kuda tunggangan di jalan yang menuju perlintasan kadipaten ,sungai Rengit daerah yang baru saja di lewati penunggang kuda ini.

"koh ...ini daerah apa ...sungai,koh aku lihat seperti sungai huang ho di tempat kita , sepanjangan jalan yang kita lewati entah di mana jalan besar kata orang tua tadi ?"Oey liong berucap ke suaminya "Aku tak tahu adik, kita jalan saja.Ucap Liu ke istrinya.

Dua orang ini terus berjalan menyusuri jalan di pinggiran nya sungai yang memanjang dan berarus ,sesekali mereka bertemu pejalan kaki ,dan bertanya.

"Lihat itu adik...jalan besar "Liu menoleh kebelakang memberi tahu istrinya."Benar koh..

"Berhenti !!! " Tiba tiba empat orang dengan berbagai senjata berkelebatan menghadang.

"Adik Oey..hati hati ..seperti nya mereka perampok adik."Ya koh ..kokoh berhati hati lah menghadapi mereka" ucapnya ke Liu suaminya. Tak kaget sama sekali dua orang ini hal yang biasa mereka temui,di tempat mereka juga sering kali dia dan suaminya menghajar begundal seperti yang akan mereka hadapi ini.

"Serahkan barang kalian ,aku tahu kalian punya keping emas,kalian orang dari negeri seberang pasti banyak emas " Bentak orang yang paling depan,wajah berewok dada berbulu,orang ini sengaja baju yang ia kenakan di buka ,mungkin menunjukan dada kekar dan berbulu lebat.

"Kisanak...mohon kalian jangan mengganggu perjalanan kami,"

pelan suara liu menegur orang orang yang berada di depannya .

"Kalian boleh lewat tapi kalian beri kan dulu barang berharga kalian..ha ha ha ha"Tertawa semua orang ini seakan mereka mendapat mangsa empuk .

"Baik...jika kalian memaksa aku tak segan akan menghajar kalian !"Nada ucapan Liu tegas.

"Serang....!!"

"Hiak..."sekali lompat dari atas punggung kudanya.liu dengan ringan sekali tubuhnya bergerak berbarengan empat orang perampok yang menghadang ini juga menghunus senjata golok menyerang.

Sabetan golok dari empat orang ini menyayat kanan kiri ,bawah kaki,perut liu,Liu sheng dengan gerakan salto melewati salah satu empat penyerang.ketika melompat gerakan ilmu meringankankan tubuh Liu sheng begitu indah ,saat ia menjejak kaki di tanah ,sesuatu dari punggungnya yang terbungkus kulit lembut tercabut.Sebuah pedang degan ukuran besar dengan ujung yang membentuk sabit.

"Barda !!Pulung !Baso ,kita serang bareng "teriak orang yang berbulu dada lebat ."Baik kakang man Bulu .

"Hiaaaak...."empat orang serentak menyerang ,Liu menunggu lawan nya mendekat ia tatap lawan ,ia tetap tenang berdiri tegak .

Saat ke empat orang ini sekian depa lagi dengan hantaman golok Yang menghujam ...."Hiaaak...!!"

Liu Sheng dengan gerakan yang sangat cepat ia kibaskan pedang besar bulan sabit, jurus Sayap Angsa putih menyibak angin jurus tingkat lima dari dua puluh jurus perguruan Angsa putih yang di takuti di dunia kangen auw .

Tak ayal....

*Trang,trnang ,trang ,trang ,beth beth !des des des dugh..aghh..aa"

Golok ke empat orang ini bak kayu patah,dan bermentalan tubuh empat orang perampok dengan jeritan yang melolong panjang.

Bugh,bugh ,bugh bugh,huak .huak huak.huak.Empat orang ini Tergeletak bersimbah darah."Ampun nn ,..ampun. nn kan kami pendekar ampunkan kami.."Man Bulu,ketua dari Pulung,Barda,Baso.Man Bulu dengan mulut yang bersimbah darah,merangkak ke tempatnya seraya tangan memohon ampun.

"Aku sudah meminta kalian agar tak mengganggu jalan kami..tapi kalian memaksaku..sekarang kalian rasakan!"Ya .pendekar kami mohon. ampun.Man Bulu dengan wajah pucat ,mulutnya masih banyak darah yang mengalir

"Baik..kalian aku ampuni tapi kalian jangan berbuat seperti ini lagi...sekarang kalian pergi dari sini cepat !!"Liu sheng ,dengan nada yang keras dia membentak.

"Baik pendekar.

Dengan cepat ke empat orang ini dengan tubuh gontai,mereka semua pergi .

"Adik Oey ..hayo kita lanjutkan lagi perjalanan kita ."Ya ..koh .Oey liong mengiyakan ucapan suaminya .

Hiaaaak..teriakan Liu Sheng dengan gerakan kaki ,tali pelana kuda ia sentak .Tak lama kuda tunggangan membawa keduanya meninggalkan tempat ini,jalan besar di ujung yang mereka lihat sebelumnya ,di balik kelokan jalan besar, Keduanya menghilang dari pandangan.

"Lepaskan tali belakang ,,!! cepat

Hayo cepat !!" teriak Nakhoda kapal dari atas ruang kemudi.Dari tengah seseorang menyambung ucapan nakhoda "Lepaskan tali belakang !!"Ya ...

"Buurrrr....burrr..."Tarik ....

Dua orang dengan sigap menarik tali tambang pengikat kapal layar besar,di depan dua orang berlari mulai mengendurkan tali tiang layar ,sigap sekali dia orang ini

Tak lama Layar mulai terkembang

kapal layar perlahan melaju meninggalkan Dermaga Boom sungai musi.

"Hemmm...lega hati ini kapal ini mulai berangkat.Respati bergumam.seakan beban pikiran terlepas ,matanya tak henti menatap pinggiran Dermaga.

"Plak ....hei !..kakang melamun,. apa lagi yang kakang pikirkan he he ..."Pranata Giwang ,dari samping menepuk pundak nya

"Ah ..kau Pranata,,,membuat aku terkejut saja !"ucapnya ke Pemuda yang baru saja menepuk pundaknya.

"Kakang Respati ..lihat empat orang dari negeri Seberang itu .."

Pranata Giwang menunjuk ke arah ujung bawa kemudi kapal.

"Ada apa dengan mereka adik..."

tanya Respati.seraya matanya mengawasi empat orang dari negeri tiongkok"Tidak ada apa apa kakang ..hanya tadi aku selintas mendengar salah satu dari mereka menyebut nama seseorang saudara se perguruan nya yang hilang...tapi nama yang aku dengar selintas itu ,dia menyebut nama adik Huang"ucap Pranata Giwang.

"Maksud adik..nama Huang itu siapa ?!"Respati ia bertanya kebingungan,maksud ucapan Pemuda yang berdiri di samping nya ini.Respati tak mengerti sama sekali .

"Kakang ,..kalau tak salah waktu kita bertarung dengan rombongan orang orang bertopeng dan berbaju hitam,kalau tak salah ada Bhiksu wanita ,persis warna baju yang di kenakan empat orang itu"

Berucap Pranata Giwang .

"Maksud mu ..ia itu salah satu dari mereka !?"Ah ..itu maksud ku Kakang ....

Ucapan Pranata Giwang spontan

"Tapi ..dia itu kan murid Pengemis Tuak selatan ketua kita ,adik."Respati meyakinkan Pranata Gawang.

"Apa sebaiknya ,kita coba dekati mereka kakang..."ajak Pranata Giwang."Baik..hayo kita kesana .

Dua orang ini berjalan menuju empat orang di bawah kemudi kapal.

"Sampurasun....boleh kami duduk di sini ..tuan ?"Respati mengucap salam "Rampes !! Oh silahkan tidak apa apa ,"Orang tua yang duduk bersila ia tak sungkan menjawab.

"Maaf ..orang tua kami mengganggu kalian ,kalau boleh kami ingin bertanya .."Pranata Giwang membuka omongan.

"Ya ..tidak apa apa ,kami sangat senang sekali"Ucap orang tua ini

"Namaku ,..Pranata Giwang dan ini saudara kami.namanya Respati" Pranata Giwang memperkenalkan diri.

"Aku bhiksu Itsing ,dan ini adalah tiga orang murid murid ku sebenarnya aku ada murid satu lagi tapi ia entah betada di mana kami sedang mencarinya ."

Diam Respati dan Pranata Giwang mendengar ucapan Bhiksu ini.

"Bhiksu di karenakan Bhiksu tadi mengatakan mempunyai satu orang murid lagi,yang tak tahu ia di mana ,boleh kah kami tahu ciri cirinya ..siapa tahu kami bisa membantu"Ucapan Pranata Giwang ,sontak membuat Bhiksu Itsing bergairah.

"Murid ku itu seorang Bhiksu wanita ,Huang Bao yu nama murid ku itu ia tinggi langsing,ada tahi lalat kecil di bawah telinga "ucapan Bhiksu ini membuat Respati dan Pranata Giwang terkejut

"Ah....sama persis !!"

Ucapan Pranata Giwang yang spontan,mengagetkan empat orang ini.

"Apa ,..kalian pernah melihatnya anak muda "Ya ...kisanak.apa kalian pernah melihat adik ku itu

salah satu murid Bhiksu Itsing.

menyela omongan guru mereka .

"Bukan saja ..kami mengenal muridmu yang kau ceritakan itu Bhiksu.kami bersamanya "Jadi di mana ? murid ku itu anak muda !"

Semakin semangat orang tua ini.

"Bhiksu ,...juga kalian saudara seperguruan ,murid mu itu bersama ketua kami,..Pengemis Tuak selatan yang juga ketua Perkumpulan Gembel Pengemis"

Menerangkan Pranata Giwang ke Bhiksu dan murid muridnya

"Amitabha.....bersyukurlah murid ku,kau bersama sahabat ku."ucap Bhiksu Ini.

"Apa kau juga mengenal ketua kami ?,..Bhiksu."Kaget Pranata Giwang juga Respati ,orang tua ini mengenal ketua mereka.

"Bukan hanya kenal ,ia sahabat ku aku bersahabat dengan ketua kalian itu dan mengangkat saudara "ucapan Bhiksu ini.membuat terkejut.

"Hormat kami Bhiksu ,kami tak tahu kalau Bhiksu saudara angkat ketua kami"Respati dan Pranata Giwang cepat ia berdiri dari duduk dam memberi hormat "Sudah,tak usah sungkan .aku pun terima kasih andai kalian tadi tidak mendatangi kami tak mungkin kami mengetahui murid ku itu" ucap Bhiksu itsing.

"Baiklah Bhiksu ,kami akan ke tempat saudara saudara kami di sana "Ucap Respati.

"Tunggu dulu Kisanak,! kalau boleh tahu kalian akan kemana?!"

Bhiksu Itsing menanyai Respati dan Pranata Giwang"Oh ..kami akan ke pulau jawa Bhiksu ,memang Bhiksu juga akan kesana _?"Tanya Respati .

"Kami akan ke puncak gunung Merbabu ,apa kalian tahu tempat itu ?"Kami tahu ,Bhiksu !kalau begitu kita satu tujuan,dan juga ketua kami Pengemis Tuak akan kesana juga,mungkin murid mu akan bersamanya "Ucapan Respati membuat Bhiksu itsing semringah terlihat dari wajah mya yang mulai kemerahaan

"Benarkah ?!"kisanak kalian akan kesana ?"Benar Bhiksu.

Respati begitu bersemangat menjelaskan ,bahwa mereka akan ke puncak gunung Merbabu.

Setelah berbincang cukup lama dua orang ini berpamitan dengan Bhiksu itsing.Respati dan Pranata Giwang kembali bergabung bersama kelompok Perkumpulan Gembel Pengemis lain nya .

Penginapan Saung Naga yang juga sebagai rumah makan,siang itu sangat ramai sekali pengunjung.

pondok pondok kecil penuh terisi orang bersantap.Penginapan yang berada di pertigaan jalan ini memang sudah sangat di kenal oleh pendatang ,yang ingin menginap juga bersantap.

Dua orang mengawasi dari atas punggung kuda ,pelan langkah kaki kuda dua orang ini ,mata mereka tajam menatap seberang jalan.

"Adik Oey ,,,apa kita istirahat dulu sejenak rumah makan itu ramai sekali ,mungkin cocok dengan lidah kita ..."Benar ,..koh..akupun sudah lapar sekali .jawab Wanita yang berada di punggung kuda

Tak lama keduanya turun dan menenteng kuda mendekati penginapan itu .

"Kisanak kami berdua...tolong sediakan makanan untuk kami ,..kalau ada ayam bakar dan ikan bakar" ucapnya ke pelayan.

Liu Sheng berkata kepada pelayan yang mendekat mereka .Dua orang yang baru saja datang ke penginapan Saung Naga ini,

Liu Sheng dan istrinya Oey liong An.sudah hampir satu Purnama kedua suami istri ini berputar putar daerah kerajaan Sriwijaya .

"Oh ! baik Tuan "oh ya,.. aku minta kalau ada kelapa muda buat istriku "pinta Liu Sheng lagj "Oh ya tuan ,akan kami siapkan kalian tunggu lah.Jawab pelayan ini.

Di ujung pondok bambu,beberapa orang berkumpul,dari pakaian mereka ,sudah pasti orang orang dunia persilatan.

Berbagai jenis senjata golok dan pedang ada juga seperti cambuk dari rantai kecil.atau setidaknya mereka dari satu padepokan silat.

Kumpulan orang orang ini,seperti membicarakan kabar yang menarik kalangan dunia persilatan .

"Kakang ,akhir akhir ini aku mendengar,ada dua orang dari negeri seberang ,mereka itu membuat rombongan Pulung tunggang langgang,padahal kesaktian Pulung itu tak bisa di anggap remeh.

"Ya ..benar Badra ,! aku juga sependapat dengan mu,aku juga mendengar senjata Jumantra Bulu dan anak buahnya itu, sekali tebas patah !"menimpali ucapan Badra ,salah satu orang yang duduk bersandar paling ujung rombongan ini.

"Ini,...pembayaran makan kami ki sanak,"Ya,,terima kasih tuan ,tidak menginap dulu,..

"Oh ..tidak ! terima kasih ,kami buru buru,kami akan melanjutkan perjalanan kami."Liu sheng menolak tawaran pelayan penginapan .

"Hayo ..!adik Oey ..kita berangkat !

hiak.hak.!"Baik koh ..

"Kakang ! Rubah kau lihat dua orang itu,"Memang kenapa dengan mereka ?!"Rubah Gunung

Palingkan wajah ke arah dua orang yang baru saja meninggalkan tempat mereka bersantap.

"Aku tadi memperhatikan punggung nya .buntalan panjang itu ?!"ucapan Badra membuat dahi nya berkerut.

"Menurutmu mereka itu pendekar asing dari negeri seberang itu ,..Badra !!"Benar Kakang Rubah !.

"Hayo ..cepat kita kejar mereka !! kita rebut senjata itu ."ucapnya ke Badra"Baik kakang Rubah. Dengan cepat Rombongan orang orang ini pergi .

Beberapa orang keluar dari jalan dengan memacu kuda mereka sangat kencang ,hingga debu berterbangan .Tak lama di sebuah jalan yang berkelok delapan orang ini berhenti ,mereka melihat arah mana yang akan mereka tuju .

"kita ke selatan ,arah kanan jalan seperti petunjuk orang tua tadi,"ucapnya ke anak buahnya,

mata Ciu chen lie ketua rombongan ini menatap ke kiri dan kanan jalan .

"Tak salah ,aku juga ingat apa yang di katakan nya."Lao yang berada di samping Ciu,ketua rombongan ini membenarkan ucapan ketua mereka Ciu chen lie .

"Seperti yang di ceritakan orang tua yang kita temui di pinggir laut tepat apa yang di katakan nya"Lao salah satu orang dalam rombongan berkuda ,ia seolah olah yakin apa yang di ceritakan orang yang mereka temui itu adalah orang yang mereka cari.

"Benar ...itu mereka ketua Ciu...

pirasat ku tepat ,pasti mereka melarikan diri ke Tanah Sriwijaya"

Lao ..berkata sendiri,membenar kan pirasatnya.

"Ya ..adik lao ..tapi kita harus hati hati jangan sampai pengejaran kita ini di ketahui oleh kalangan kang ouw tanah ini,aku dengar kalangan kang ouw daerah ini kesaktian nya tak bisa di pandang sebelah mata."Ciu chen lie berucap ke anak buah nya.

"Baik ketua ..kami mengerti"Lao serempak bersama rombongan yang lain berucap .

"Hayo ..kita segera berangkat !!

Hiaak.,.....

Delapan orang penunggang kuda dari negeri seberang ini,dengan cepat menggebah kuda kudanya, gerangan apa yang membuat orang orang dari negeri seberang ini,datang ke tanah Sriwijaya kalau tidak begitu berharga.

Padepokan Giling Wesi ,ruangan yang biasanya di gunakan untuk pertemuan murid murid padepokan, terlihat Kebo Lontar, Ronggo lawe,juga Jalak Wetan bersama murid murid Padepokan.

"Guru,! ada berita di luaran yang menghebohkan ,aku mendengar adaa senjata Sakti yang di bawa oleh seseorang dari negeri seberang ,kedua orang itu berada di daerah kita guru .."Berita apa itu Soma ,coba kau jelaskan .

Dengan cepat Soma murid kedua tertua dari tiga puluh murid Ki Giling wesi."Oh ,.benarkah apa yang kau ceritakan itu Soma !?"

Guling wesi berucap ,memastikan Berita Soma benar .

"Benar ,!! Guru !!"jawab Soma Tegas .

"Sahabatku !! Kebo lontar ,Jalak Wetan,Ronggo lawe ,menurutmu bagaimana ? berita yang di katakan murid ku itu ?! "Giling wesi meminta pendapat tiga orang sahabatnya."Maksud mu Ki ,..kita akan merebut senjata itu !!?"Ucap kebo Lontar .

"Itu maksud Ku Kebo lontar Ki Giling Wesi menimpali Ucapan kebo Lontar .

Diam semua orang yang berada di dalam ruangan dalam,ucapan Ki Giling Wesi yang akan merebut Senjata itu.

"Baik lah Kakang Giling Wesi ,aku ikut dengan mu ,"ucap Kebo lontar

"Ya,aku juga ," Aku juga .Ronggo lawe ,menimpali ucapan Jalak Wetan."Kami siap membantu Guru !!Sungkai Gada juga, Soma di ikuti ucapan murid murid lain.

Ruangan dalam Padepokan Giling begitu riuh suara suara orang yang begitu bersemangat,untuk merebut senjata pusaka yang menghebohkan itu.

"Baik lah kalau kita semua sudah setuju ingin merebut senjata sakti itu,aku perintahkan kau Soma juga Sungkai Gada ,kau cari di mana keberadaan dua orang dari negeri seberang itu !" ucap, Giling wesi.

"Kami siap .guru !!"Kalian pergilah Guru akan menunggu kabar dari kalian .

Hutan Pinus yang berjejer di sepanjang jalan berbatu ,batu cadas ,lubang lumpur bekas injakan gerobak sapi masih membekas ,jalan besar ini biasa di lalui para pelancong juga di gunakan orang orang sekitar pedukuhan gunung Sulah.

Pegunungan Sulah barisan pegunungan Bukit Barisan Yang berada di wilayah Andalas .

Dua orang penunggang kuda berjalan pelan ,pelan sekali tampak orang yang berada di depan menggebah kudanya .

"Adik ,jalan ini sangat jelek sekali kokoh tak bisa mempercepat kuda kita ,aku takut perut mu ..itu adik..."ucapnya ke orang yang berada di belakang ."Tak apa ..koh adik juga ,tak merasa sakit ,hanya saja adik Oey sudah pegal ingin istirahat ."Baik kita cari tempat untuk berteduh adik."

Ucapan wanita yang bersamanya itu.membuat pemuda yang berada di atas punggung kuda memandang ke arah kiri kanan mencari sesuatu.

'Berhenti ,,,!!!"

Tiba tiba berloncatan dari arah samping jalan dari semak semak belukar beberapa orang di depan.

"Siapa kalian ! jangan ganggu kami !! "ucapnya ke orang orang yang menghadang ini.

"Kalian tak perlu tahu ,! siapa kami!! Kau serahkan buntalan yang ada di punggung mu !" Teriak salah satu dari orang yang berkelebatan menghadang.

"Adik,.!!kita di hadang orang adik berhati hati .."ucapnya.

"Ya ..kokoh kenapa orang orang di sini selalu menghadang perjalanan kita koh...?"Aku tak tahu adik..?!"..

Dua orang ini ,bingung tak mengerti setiap perjalanan mereka selalu berhadapan dengan masalah demi masalah padahal mereka dari negeri seberang lautan .tak ada dendam dan musuh,keduanya merasa heran.

"Serang !!!"

Tujuh orang dengan golok terhunus menyerang ,tak tingal diam ,Pemuda dari negeri seberang lautan ,Liu sheng dengan ringan sekali ia melompat dari atas punggung kuda ,jurus Angsa kepakan sayap salah satu jurus yang mengandalkan ilmu meringankan tubuh ,Tangan nya cepat sekali membuka buntalan yang berada di punggung .

kilat ,desir angin serangan tujuh orang ini menebas pangkal paha Liu Sheng .Wut wut wut.bet bet bet .Gerakan indah Liu sheng menghindari sabetan golok .

Tubuh pemuda ini ,bak terbang ,di antara tubuh para penyerang,tak percuma Liu Sheng sebagai murid tertua dari perguruan Angsa Putih .

Tingkat ilmu yang ia pelajari dari gurunya sudah mencapai tarap kesempurnaan.

Tujuh orang ini.terkesiap melihat lawan begitu mudah menghindari serangan mereka ,"Adik ,.!orang ini ilmu nya sangat tinggi ,dari cara ia melompati kita ,aku tahu dia bukan orang sembarangan ."ucap nya ke salah satu kawan nya "

"Aku tahu ,. kakang Sima !"jawab nya Ke Sima Lodra.ketua dari pada penyerang ini."Gobang ,..!Kita Serang lagi ,pemuda ini,tapi kita serang pemuda ini dari tujuh mata angin "Ucap Sima Lodra.

"Baik ..kakang Sima..kawan kawan ,..kita bentuk Jurus Tujuh Golok Tujuh mata angin !..Haiak."

Secepat mata memandang tujuh orang ini membentuk pormasi Tujuh Rasi Bintang .

Liu Sheng memandangi lawan nya mata nya tak berkedip Pedang besar nya sudah di depan dada ,pedang besar dengan ujung pedang yang melengkung ke depan ,Pedang Bulan Sabit.

Pedang Bulan Sabit ,pedang Pusaka yang banyak di buru Para pendekar kang ouw ,Pedang yang sangat tajam luar biasa terbuat dari benda langit .

"Serang !!! hiaak... !"

ketujuh orang ini mencelat ,kecepatan jurus Tujuh Golok Rasi Bintang Tujuh yang Terkenal di Dunia Persilatan

Tujuh orang ini,murid murid Datuk Sedeng dari pulau Sembawa .

Guru tujuh orang ini ,tokoh golongan Hitam yang malang melintang di Dunia Persilatan .

Kini Tujuh orang murid Ki Sedeng mengikuti jalan gurunya mereka bergabung ke dalam kelompok Tengkorak Hitam,kelompok para Pendekar aliran Hitam.

Berkelebatan tiga orang dari samping menebas batang leher Liu sheng ,seth seth,seth ,Hiaa.

Dengan gerakan lincah kaki kanan menjejak tanah ,Liu sheng dengan gerakan ilmu meringankan tubuh ia melompat bersalto ke udara,

tiga serangan lawan menerpa angin ,"Serang !!"Kali ini Gobang maju menyerang ,di susul Sima Lodra,dan dua kawan nya .

Datang lagi tebasan Golok dari Gobang ,belum sempat Liu Sheng dengan kuda kudanya,mau tak mau ia tadahkan Pedang Bulan sabit beradu dengan Golok Gobang dan.

"Trang Trak.. !"

"Patah ,..golok ku Patah ..!"sesaat Gobang terbengong,belum sempat ia berpikir "bugh.dug des

Tubuh Gobang terjengkang ,di ikuti tiga orang lain yang terpelanting jauh .Liu sheng bergerak sangat cepat

dengan jurus Angsa putih kepak kan sayap ,tendangan berantai nya membuat musuh terkesima .

Sima Lodra,matanya mendelik melihat adik seperguruannya Gobang Terjengkang.

"Bangsat !!kau ."ucapnya .

Kalap melihat Gobang,Gerakan Cepat Sima Lodra, merangsek.. Jurus Golok putaran Rasi Bintang di ikuti dua adi adik seperguruan .

Suara berderu dari putaran golok yang di aliri tenaga dalam penuh Sima Lodra ,ingin secepatnya menghabisi lawan di depannya .

"Hia. ..aa ,beth, beth, wut wut beth ,"Serangan bertubi tubi dari Sima Lodra ,juga saudara saudara seperguruan.Terkesiap mata Liu Sheng ,lawan menyerang ,sekian depa golok lawan akan menebas batang lehernya.Tak dapat mengelak ,terpaksa Pedang Bulan Sabit ia tadahkan Untuk menangkal serangan Golok empat orang lawannya ini ,tak ayal ,Pedang Bulan Sabit dan Golok beradu.

"Trang ,trang ,trang ,trak trak ,trak"

Patah golok ketiga nya,sontak membuat Kaget Sima lodra ,gagang golok masih ia pegang.

Melihat ketiga lawan terbengong, Liu Sheng dengan jurus Angsa Terbang mengapit Awan berkelebat tubuhnya ke arah tiga lawan nya yang tertegun ,tak sempat mengelak ke tiga orang ini "Dugh,dugh ,dugh , aaa aaa aa"

Tendangan berantai Liu Sheng menghantam dada Sima lodra.

Tak sampai di situ Liu Sheng kembali meloncat dengan gerakan kilat Ilmu meringankan Tubuh Tendangan kaki kanan dan kiri bak menyapu .Ketiga lawannya ini terpelanting,Liu sheng hanya menggunakan sepertiga tenaga dalamnya,tapi orang orang ini begitu terpental jauh.

"Agh ..agh..agh...huek..huewk..."

Tujuh saudara ini tergelepak di tanah berlumpur ,dari mulut Sima Lodra terlihat darah mengucur deras ,juga saudara yang lain

Gobang ,tubuhnya terjungkal wajahnya menelungkup di tanah berlumpur, entah ia tewas atau masih bernyawa.

Liu Sheng berdiri,tegap ia masukan Pedang besar Bulan Sabit kedalam sarung kulit lembut

Langkah kaki liu Sheng ,mengarah ke Sima Lodra .ia ingin sekalian melampiaskan kemarahan .

"Kokoh...jangan kau habisi mereka ,kita jangan menambah musuh koh...biarkan mereka!"suara wanita berteriak mencegah.

Oey liong An,ia hanya mengawasi dari atas punggung kuda ,melihat suami nya mulai mendekati musuh yang sudah tak berdaya ,ia langsung berteriak.

"Adik...biar kokoh ,.. habisi saja mereka ;!"ucapnya keras .

Sontak.Sima lodra tubuhnya masih tergelepak hatinya makin Ketir mendengar ucapan pemuda yang datang menghampirinya. Ampuni kami,.. pendekar.ampuni kami," lirih suara Sima Lodra meminta ampun.

"Koh ...biarkan mereka !!"

Suara keras membentak ,Liu Sheng terperangah ,langkah kaki nya terhenti .Ia palingkan wajah

menatap wanita di atas punggung kuda.

"Baik...aku ampuni kalian tapi taj ingin melihat kalian melakukan ini lagi kepada siapa pun .anda ketemu aku lagi akan ku habisi kalian !" Baik ...kami ingat kata kata mu pendekar .."Jawab Sima Lodra.

"Sekarang pergilah bawa saudara saudara kalian .."

"Adik ...hayo kita lanjutkan perjalanan kita,hari juga akan menjelang malam."Ya..koh.

Tak lama kedua orang suami istri ini meninggalkan tempat itu

"Ha ha ah ...selamat datang di kediaman ku Saudara saudara sealiran."Ketua ,kami jauh datang dari Pulau Rimau ,ketempat mu Kambang Teratai .tempat mu ini sungguh tempat yang elok,ketua !" kau jangan memuji .

tempat ku Rengas Jati,tempat mu Pulau Rimau lebih indah ,Rengas !

ha ha ha..."

Suara tertawa pemilik Kambang Teratai ,di ikuti tawa banyak orang yang sudah berkumpul sebelum nya.

"Saudara saudara ,sudah tiga hari ini kami menunggu semua anggota kita berkumpul ,tapi..aku belum melihat murid murid Ki Sedeng ,Sima lodra, gobang dan lain nya.!?apa mereka itu tersesat ?!" ha ha ah ah .."

Semua orang yang berkumpul tertawa ,Jambe Jarong Pemilik Kambang Teratai yang juga ketua perkumpulan Tengkorak Hitam ini bercap.

Seperti ada yang lucu dari ucapan Jambe Jarong .Sima lodra dan semua saudaranya tak mungkin tersesat ,Kambang Teratai tempat mereka berkumpul sekarang ini, seperti markas perkumpulan Tengkorak Hitam.

"Saudara saudara ku ,,,apakah kita menunggu Sima Lodra dan saudara saudaranya ?"Berkata Jambe Jarong.

Sontak ucapan Jambe Jarong membuat semua Mata anggota yang berkumpul di Kambang Teratai tertuju kepadanya. Suasana yang sebelumnya riuh menjadi hening.

"Ketua !! menurutku kita lanjutkan pertemuan ini ,waktu yang mendesak Ketua !!"Panji Cakra tegas acungkan tangannya.

Mendengar Panji Cakra yang menyetujui ucapan nya.Jambe Jarong menatap ke arah yang lainnya .

""Baik ,aku juga setuju Aku Rengas Jati,Juga Saudara ku Rengas wulung Ketua "Terima kasih saudara ku Rengas.

Jawab Jambe Jarong.

"Kalau tak ada lagi .baik kita mulai pertemuan kita ..!"Siap ketua .Serentak semua orang yang berkumpul di kambang Teratai itu berteriak.

Perkumpulan Tengkorak Hitam yang di ketuai Jambe Jarong tak biasanya ia mengumpulkan semua anggota Persatuan pendekar aliran Hitam.

Jambe Jarong murid Datuk Sungki Sungai Buaya.salah satu tokoh sakti dunia Persilatan ,ia dan gurunya Saat pertemuan para pendekar di puncak Gunung merapi ,Datuk Sungki Sungai Buaya Tewas oleh ,datuk Bayung lincir,kejadian yang masih ia ingat

Dendam nya pada Datuk Bayung Lincir masih ,membekas.

Setelah kejadian itu Jambe Jarong memperdalam ilmu kesaktian melalui kitab Yang di berikan oleh Gurunya sebelum ia tewas.Setelah menguasai kesaktian ilmu Siluman Buaya ia malang melintang di dunia Persilatan.

Jambe Jarong mengumpulkan semua tokoh aliran hitam,dengan kesaktian yang ia miliki ia juga lihay mengajak semua orang hingga ikut bersamanya di bawah naungan perkumpulannya, Tengkorak Hitam.

"ctarrrrrrt....ctarrrr..trrrtek durrr!"

Awan hitam di barengi kilat kilat petir ,sesekali suara petir yang menggelegar membuat jantung seakan berdesir.

Beberapa orang penunggang kuda seperti kewalahan dengan tali pelana kuda yang mereka pegang, tatkala suara petir menggelegar membuat kuda berjingkrak tak terkendali .

"Kakek !!kita cari tempat berteduh suara petir membuat kuda ku ini melompat ke,ek.!! "Benar ,Nilam !

Bibi Buang yang berada di samping Nilam ,saat kuda Nilam terkaget karena petir tiba tiba bergemuruh.Bhiksu ini juga menimpali ucapan Nilam.

"Baik...kita cari ,tempat..!!"

Pengemis Tuak,dengan tangan yang tak henti mengusap air hujan yang mengucur tajam ,membuat rasa sakit di pipi bak jarum menusuk kulit.Terus memacu kuda kudanya di tengah kejaran hujan angin yang mulai bercucuran jatuh,tak jauh rombongan ini berhenti .

"Hia....aak...aakk.!!."

Sebuah penginapan,basah kuyup rombongan ini ketika memasuki penginapan

"Tuan ingin menginap ?" ya..siap kan kamar ,untuk kami semua.

Ucap Tan Bayau ,cepat menjawab

pelayan yang menghampiri mereka.Melihat Adiknya Nilam suara gigi yang bergemeletuk pertanda rasa dingin yang mendera.

"Silahkan ..tuan ,kamar sudah siap ,oh,..ya apa perlu aku siapkan air hangat ?"Ya...

"Adik.Nilam ajak Bibi Juga Allena pelayan itu akan menyiapkan air hangat "ucapnya Ke Nilam.

"Ya ...kak Bayau..Nilam sudah tak tahan,badan ku rasa dingin sekali kak..!"ucap Nilam ke Tan Bayau.

"Air sudah siap di belakang Tuan silahkan ,,"cepat sekali pelayan ini menyiapkan air hangat .

"Hayo...dik...itu air hangat sudah siap."ucapnya ke Nilam .

"Ya ..kak Bayau.

Nilam,Bhiksu Huang,juga Allena ketiganya berjalan ke arah belakang penginapan .Sementara Itu Tan Bayau,kakeknya pengemis

Tuak dan adik adik seperguruanya menunggu.

"Di sana kamar yang atas tuan ada satu lagi.."tunjuk pelayan ke arah atas .Dua orang yang baru datang dengan baju yang basah kuyup.Tan Bayau selintas matanya menoleh menatap dua orang yang baru saja datang ini.

"Itu ,mereka kak..!"Tan pati menunjuk ke arah ujung ruangan.

Bhiksu Huang ,Nilam suri,Allena ketiganya berjalan mendekat.

"Ya ,adik Pati..hayo kita ke atas ajak Tan Bayau.

"Kakek..adik ,.kamar kita bagian kanan atas ada enam kamar, dan bagian kiri depan ada satu kamar"Ucap Tan Bayau.lalu ia menerangkan ke adik adik seperguruannya,juga kakek guru pengemis Tuak ,Sementara

Bhiksu Huang dan Allena kedua wanita ini hanya diam mendengar kan.

"Kalian ambil tiga kamar ,dan kakek satu,biar kami tiga kamar di bagi berenam."Tan Bayau menerangkan.

"Oh ,,ya sudah kak..biar adik dan Bibik Guru satu orang satu kamar biar kita satu kamar berdua."Tan Dempo yang paling diam ,entah kenapa ia langsung cepat mulut nya berucap.

Suasana malam di balut remang remang api obor penginapan.

Bhiksu Huang ,seperti melamun Matanya menatap ke arah depan,angin malam yang semilir dingin lembut tak membuat wanita ini beranjak dari tempatnya berdiri .

Bale bilik bambu yang ada di tepian teras ,wanita ini duduk terpekur sendiri, tak sadar sepasang mata mengawasi dari ujung kamar.

"Bibik .."

Bhiksu Huang menoleh ke arah suara yang memanggil.

"Tan Bayau !"pelan suara Bhiksu Huang menyebut nama pemuda yang datang mendekatinya .mata Bhiksu Huang merunduk Tan Bayau datang mendekat,hatinya bimbang ,apa yang harus ia katakan kepada Gurunya Jika Pengemis Tuak Selatan mengetahui ia dan Tan Bayau cucu murid dan ia murid dari Pengemis Tuak Selatan menjalin kasih.

"Bibik...kau istirahatlah .."tidak,, aku tak bisa istirahat ,aku ,aku,.. memikirkan guru ku juga saudara saudara seperguruanku ,entah di mana mereka itu,.. sekarang ?"

Lirih terbata bata seperti menangis suara Bhiksu Huang mengatakan keberadaan Guru dan juga saudara seperguruannya ,sekian lama ia mencari bersama pemuda ini dan enam saudaranya,tak kunjung ia menemukan kabar berita Bhiksu Itsing,hatinya kuat ia bersama sahabat gurunya ,pengemis Tuak selatan yang juga mengangkat ia sebagai murid.

"Bibik..."

Suara Tan Bayau serak ,tak sadar ia memegang tangan Bhiksu Huang,ada debar aneh merasuk tatkala wanita di sampingnya ini rebahkan kepala di dadanya .

Malam itu sinar bintang kerlap kerlip sinar bulan yang meredup

Dua insan malam itu berjalan ke arah yang berbeda.

"Bibik...istirahatlah.."Ya..kau juga. anak anak nakal...

Senyum menghias ,bhiksu Huang menghilang di balik pintu kamar atas bagian kanan .Di bagian paling ujung kamar atas penginapan Tan Bayau juga menghilang,suara derit pintu kamar tertutup .

Pagi itu dua orang meninggalkan penginapan,sepertinya kedua orang ini tak ingin berlama lama .

Bergegas keduanya ,naik ke punggung kuda tunggangan yang mereka ikat di samping penginapan.

"Koh..apakah kita akan mencari paman Guru di sini ,atau kita akan lanjutkan ke kerajaan mataram,?"Tanya si wanita yang berada di belakangnya .

"Adik,..sebaiknya kita ke kerajaan mataram ,di sini kita selalu bertemu dengan musuh...aku takut keberadaan kita sudah di ketahui Ciu Chen lie."jawabnya.

Dua orang dari negeri seberang Liu sheng Yun dan istrinya Oey Liong An ,kembali melanjutkan pengembaraan mereka di negeri asing ,keduanya mengikuti pesan gurunya.

Negeri yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya untuk mencari kehidupan baru.

.