Chereads / pendekar Berandal Karya : Fr Mans / Chapter 22 - Mawar Hitam

Chapter 22 - Mawar Hitam

Dingin nya udara malam di tengah lautan,deburan gelombang yang mengayun ngayun kapal layar ini, tak terasa mendekati ujung pulau kecil di antara selat Jawa .

"Kakak !! kalian berdua istirahatl dulu sekarang giliran kami ka,ak"

Dua orang mendekat ,berkata ke seseorang yang wajah nya agak sedikit paruh baya ."Ya ,adik !aku juga sudah lelah ,masih untung kapal ini ,,andai saja ombak besar ? aku tak tahu,, bagaimana lagi ,,?"Menjawab ke salah satu dua anak buah kapal layar yang mendekat mereka .

"Diam ,orang yang di panggil adik ini ,ia tahu jika layar kapal esok hari tak jua di perbaiki ,entah esok atau kapan cuaca laut tak bisa di terka merenung sesaat .

"Adik Kalingga ! melamun,,,"Tegur seseorang "Ah,,Kakak!"Ucapnya terkejut.

"Tidak kak..aku hanya was was !! saja ,"Benar juga apa yang di kata kakak Depung tadi,, jawabnya ke teman nya yang menegur.kedua orang ini mulai bersiap berjaga di lihat nya lambung kapal ,juga di lihatnya air laut yang tenang gelombang air yang mengayun tak begitu besar .

Tak terasa dua orang ini berjaga hilir mudik ,tak sekejap pun mata kedua orang ini terpejam ,tugas dari Nakhoda kapal benar benar dua orang ini jalani .

'Uuahh..Ups ,,mataku mulai tak kuat lagi,rasa kantuk ini tak bisa aku tahan ,sebaiknya aku gerak " Kalingga cepat usir rasa kantuk nya ,melangkah berjalan jalan di seputaran geladak kapal .Udara yang dingin mulai terasa embun mulai meresap dingin di kepala.

"Sudah hampir pagi adik Kalingga..

mata kakak ini sudah berat ,"Ya ,,! kak, aku pun juga sudah tak tahan lagi ,"Kalingga menjawab sapaan temannya.Kedua orang ini masih terus saja berjaga jaga hingga, tak terasa samar samar terlihat air yang biru ,ikan lumba lumba berlompat lompat bermain .

Sebuah kapal layar dari arah timur menuju laut Jawa ,cuaca pagi dan ombak laut yang tenang, air yang biru jernih ,sesekali serombongan ikan lumba lumba yang berlompatan mengiringi laju kapal layar ini .

Berdiri di pinggir geladak seseorang, raut wajahnya yang terlihat mulai mengeriput .

Matanya terus mengawasi ikan lumba lumba yang berlompatan bebas di alam laut lepas ,hatinya berpikir andai ia seperti Ikan itu ,yang bebas bermain di tengah lautan luas .

"Manusia bangsat itu !! andai saja aku tak terkena pil racun nya ,aku juga seperti lumba lumba itu ?"ucapnya dalam hati .

"Kakang ,,!" Suara dari arah belakang, menegurnya.Kebo lontar datang mendekat.Ki Giling Wesi seperti tak ada semangat,padahal orang yang datang mendekatnya ini adalah sahabat yang paling perduli dengan nya .

"Kakang ,,sudah lah tak usah kau banyak berpikir ! nanti ,,,kakang sendiri yang merasakan "Kebo lontar berucap .Ki Giling Wesi diam,tak menjawab .

"Panggil ketua !! lihat di depan ,,!"

Berteriak salah satu anak buah Adiraksa yang berjaga jaga di atas geladak kapal.Tergesa gesa langkah kaki salah satu orang yang berjaga di atas geladak kapal layar ini.

"Apa !! tak salah apa yang kalian lihat !!?" Benar ! itu kapal mereka ketua ,,! aku jelas sekali melihat kapal itu,sewaktu sandar ketua "

Ucapan anak buahnya ini yang sangat meyakinkan .Sontak Adiraksa terbangun dari tempatnya tidur ,ia keluar berlari ke arah ketua nya Manusia bertopeng .

Kapal layar yang terombang ambing di tengah lautan luas ini semakin oleng ,angin kencang yang berhembus membuat kapal larat terbawa arus .Sebuah pulau hitam di tengah laut ,asap yang mengepul membumbung ke atas langit ,pijar pijar api yang keluar dari atasnya terkadang ada suara yang meletup.

Di depan haluan kapal layar ,mata manusia bertopeng ini tak henti henti menatap, tangan kanannya di atas alis mata ,pandangan nya

seakan memastikan ucapan dari anak buah Adiraksa.

"Aneh,kenapa kapal itu ? tak ada gerakan sama sekali ,apa yang terjadi dengan mereka ? "ucapnya.

Berpikir keras ,bertanya tanya dalam hatinya.manusia bertopeng

ini ,pandangan nya terus tak lepas dari kapal layar di depan.Tiba tiba mencelat tubuhnya "Hep hep ha !"

"Adiraksa kau cepat ke Nakhoda suruh dia agar percepat laju kapal ini ,kapal layar di depan itu seperti terombang ambing ! kita serang mereka selagi kapal mereka tak bisa melaju ,Kau lihat Pulau di depan jangan sampai mereka ke sana !!"Baik ketua !.

Bergegas langkahnya .Adiraksa berjalan ke arah Nakhoda kapal di ikuti dua anak buahnya .

"Nakhoda ! ketua kami minta ,agar kau percepat laju kapal ini ! dan ketua,,, juga ingin kau mengejar kapal yang berada di depan itu !" "ucapnya ."Baik lah kisanak !.

Empat orang anak buah kapal terlihat membuka tali ikatan tiang

ketiga .Sangat cekatan ,tak butuh lama "Berrrr berrr !"Suara angin yang menerpa layar

Layar mengembang seketika itu juga ! Lunas luncip kapal layar ini, memecah gelombang hingga air menepi di sela sela lunas luncip .

Semakin melaju mendekat kapal layar ini ,sementara itu kapal layar yang terombang ambing itu,mulai mendekat ke arah pulau hitam .

Di atas geladak kapal layar terlihat dua orang berlari ,langkah orang orang ini berhenti "Ada apa !! kisanak "Bertanya Pengemis Tuak .

Dua orang ini hentikan langkah kakinya " Oh kisanak Itu ada kapal yang menyusul ,mungkin saja ada bantuan kisanak ,kami akan temui Nakhoda "Ucapnya .

Pengemis Tuak mendengar kata kata dari salah satu orang yang ia tanya ,sontak ia palingkan wajah.

Berjalan ke tepi geladak kapal layar.Di lihat nya dari kejauhan.

"Mudahan kapal itu benar ingin membantu ,mungkin saja sesama mereka jadi saling membantu ?!"

Berharap Pengemis Tuak .

"Keek...!"Tegur Tan Bayau ,"Oh,,cu bagaimana adik mu Nilam ? apa ia sudah baikkan ?'Sudah kekJawab Tan Bayau ke kakeknya .

"Kapal layar itu Keek !! "Ya ..cu ,,sedari tadi kakek memperhatikan mungkin bantuan sesama kapal "Ucapnya ke Tan Bayau ."Mudah mudahan saja Keek ?!"Tan Bayau,matanya mengarah ke kapal yang mendekati kapal mereka .

Semakin mendekat kapal yang melaju cepat ini,mata Tan Bayau tak henti mengawasi sedangkan Pengemis Tuak berdiri di samping pemuda ini .Tampak dari arah kemudi kapal layar ,adik adiknya berlarian mendekati ,di ikuti anak buah kapal lain nya .

Kira kira sekian depa lagi kapal akan merapat ,"Hai !!Kisanak kau tangkap ini ! "Teriak seseorang dari kapal layar yang mendekat.

"Tangkap Kalingga !! "Berucap ke anak muda di samping kirinya,anak buah kapal yang usianya kira kira empat puluhan tahun "Ya ,,,dapat !!"Teriak anak muda ini.

Kalingga anak buah kapal yang usia nya paling muda ,di antara anak buah kapal lain nya,cepat ia membawa tali di bantu anak buah kapal yang berteriak tadi.

Cekatan sekali Kalingga, tali yang di lempar kan oleh seseorang dari kapal layar yang merapat itu. Tonggak di geladak tengah yang terpasang kayu bulat mereka tuju, tempat biasa buat menambat tali.

Kembali tali di lemparkan dari kapal layar di depan," kakak ini ,!! dari arah tengah tangkap !! "Ya,a

hep ! kena ,,!.Teriak Depung .

Depung kali ini, ia menangkap tali yang di lempar itu.Di bantu dua orang temannya,Depung menarik tali "Ikat !"Ya !ini aku mengikatnya kakak !! "Anak buah kapal yang di teriak nya itu cepat mengikat tali di tajuk tengah .

"Sudah aku ikat kakak Depung "Ya tinggal satu tali lagi,cepat kalian ikat !"Berteriak keras suaranya. Depung anak buah kapal yang paling di tuakan oleh yang lain.

Dua kapal berhimpit di tengah laut ,anak buah kapal layar yang merapat ini wajahnya tegang ! Pengemis Tuak sekilas menatap, wajah empat orang anak buah kapal, yang berdiri di tepi geladak. Tak ada kata dan ucapan yang terlontar .

*Hiaaa ...!! "

Berhamburan dari dalam kapal yang baru saja merapat ini,sontak Tan Bayau dan pengemis Tuak berteriak "Cucuku ! penyerang gelap !!"Ucapnya .

"Hep hep hiaaa.aak !!"

Pukulan raja gembel menangis langsung ia tebar ,beg beg beg bak kesetanan pengemis Tuak melepas pukulan jarak jauh,dua orang terpental."Aaaaa...aah,, aa ! aaaa !! aaa!! bug, brug, aagh !"

Jeritan dua orang mengerang di atas geladak."Hia...aaa berr berr !"

Api berkobar keluar dari tangan Tan Bayau "Hiaa.aak ! beg berrg !"

Pukulan jurus inti Api menebar api

"Aghhh. aaa.aa. !"Jeritan tiga orang terpental. melayang ,di lain tempat Tan Mayan mengeluarkan jurus Tirta Geni ,air laut terlihat bak gelombang Yang naik .

"Hiaa.aaa.berrr ,berrrt trrrrk crat !!"

Bagai air bah yang melimpah berbentuk bola yang besar menghantam tubuh tubuh orang orang yang tiba datang dari kapal layar yang merapat .

"Ha ha ha ha ha ha ha ....."

Melesat bak angin dari kapal layar yang merapat itu seseorang dengan golok besar "Ha ..!! kau ,?"

Terkejut Tan Bayau melihat manusia bertopeng berbarengan melesat aki Giling Wesi ,Kebo lontar ,Sungkai Gada ,Jambe Jarong ,Kipli Ketua Kukang Api .

"Hai...Anak muda ,kali ini tak kesempatan kalian untuk bisa selamat ,dan kau orang tua gembel !! aku ingin menjajal kebesaran nama mu ! aku tahu kau adalah ketua perkumpulan Gembel Pengemis pusat !"Ucap nya .

"He he he ! rupanya kau mengenal ku ,,,jadi kau ingin menjajal ilmu ku manusia jelek !Ucap pengemis Tuak ,seraya mengekeh tertawa kecil .

"Kakek..! biar Tan Bayau saja yang menghadapi nya "Ucap Tan Bayau

"Oh...kisanak..kau dengar ! cucu ku yang akan meladeni mu ,aku tak ingin mengotori tangan ku dengan menghabisi mu !"ucapnya ke manusia bertopeng yang berdiri di depan .

"Bangsaaat !! kau anak muda kau ingin mati ! kau masih muda, kau terimalah ini ,,,,hep hep hiaaa.ak !"

Sekejab pedang besar bulan sabit ia kibaskan,sepertinya tidak ingin lagi bermain main dengan musuh di depan,manusia bertopeng kali ini,ia mengerahkan hampir semua tenaga dalamnya,tahu kehebatan pemuda ini yang beberapa kali ia hampir tewas karenanya.Saatnya membalas dendam.

"Hep ,hep ...haaa..!"

"Berrr..berr. "Api menyala keluar dari wajah dan Tangan Tan Bayau kali ini, amarahnya memuncak.

Berapa kali berhadapan,dengan manusia bertopeng di depan ,tapi selalu musuhnya, dapat selamat darinya.Sepertinya sudah menjadi musuh bebuyutan manusia bertopeng ini .

Tak ingin main main Tan Bayau dengan musuh yang berada di depannya , jurus pukulan inti api tingkat lima langsung dia lepas !.

Jurus angin dan api bersatu padu jurus ini merubah angin menjadi api ."Hep Hep hep hia...!!"

"Bes bees beeerrr berr berr ...!"

Angin bak tebaran keluar dari hempasan tangan Tan Bayau langsung menghadang kibasan Pedang Bulan Sabit yang di lepas manusia bertopeng tak ayal .

"Berrg blarrrr blar blra ....!!"

Membuncah asap hitam akibat benturan hawa sakti dari Pedang Bulan sabit ,yang maha dahsyat beradu dengan jurus inti api Tan Bayau.Kapal layar bergoncang keras hingga semua orang berada di atas kapal berlompat ke kiri dan kanan "Hiaa..hia...aaa.aaa.a..a.aa,kalian berpegangan di tali !!" Berteriak Pengemis Tuak.

Melesat ! ke arah anak buah kapal yang, terperosok licin nya kapal layar yang terombang ambing, akibat benturan dua kekuatan .

"Hep hep ..hak..kalian pegang tangan ku cepat !! "Baik kisanak Melesat tubuh Pengemis Tuak ,

"Hep ..hia..kau pegang tali itu aku akan melepasmu "ucapnya ke anak buah kapal ,"Baik !.orang tua!

Sementara itu di tempat lain Tan Mayan ,Tan Suding ,menghadapi Lima orang pengeroyok Adiraksa dan anak buahnya ,termasuk Ki Giling Wesi dan Kebo lontar.

Di tempat lain ,Tan Pati, Tan Luki, Tan Dempo, menghadapi Jambe Jarong ,

Di sudut di bawah kemudi kapal yang bergoyang ,Bhiksu Huang Nilam Suri ,Allena dan Nakhoda kapal ,mereka berpegangan di anak tangga kapal.Ketiga orang gadis ini tak ada yang bisa mereka perbuat ,luka dalam ketiga nya masih belum pulih .

"Tan Mayan ,hoyo kita berbareng kau gunakan Jurus Tirta Geni mu aku akan Gunakan jurus Elang !!"Berteriak Tan Suding.

"Baik Lah Tan Suding,"Jawab,Tan Mayan mengerti ,maksud kata kata Tan Suding.

Dua pemuda ini serempak mengeluarkan jurus andalan nya Tan Mayan mengeluarkan jurus Tirta Geni ,Tan Suding dengan jurus Elang ,mengepak dua sayap kembar dari kitab sakti pemanggil arwah.

"Hep hep !..hep hep !! hiaa...trrrkkk trrttk crat ! crat !" Tiba tiba air bergulung naik ke atas bak tersedot tangan Tan Mayan ,air laut itu berputar putar di udara membentuk lingkaran !saat lingkaran air itu semakin membesar !.

"Hep hep hiaa aak..!"Dua tangan yang berputar dari bawah naik ke atas ,wajah Tan Suding terlihat menegang !seakan hampir semua tenaga dalam ia kerahkan .

"Kakang Giling bersiap lah ! anak anak muda ini !tak bisa di anggap remeh!"ucapnya mengingatkan Ki Giling Wesi .

"Baik Kebo lontar ! hep hep "Dua tangan Ki Giling Wesi bak kitiran angin yang berputar ,"wut wut wut

wut !"Suara angin menderu deru keluar dari putaran dua tangan orang tua ini.

Di arah dekat haluan kapal layar ,

terdengar suara bak hewan buas Tan Pati ,juga Tan Dempo seperti suara yang Menggerung ,"Wut,, wut ,,wut,,wut !"Deru suara angin seperti terhisap dari tangan Tan Pati yang mengeluarkan jurus angin berarak .

Melihat tiga pemuda di depan ! Jambe Jarong Panji Cakra ,kipli Kukang Api "Adik Panji ! bersiap lihat itu "Berkata Jambe Jarong seraya menunjuk "Ya ,,kakak Jambe !"Jawab Panji Cakra .Kipli Kukang Api ,terkesiap melihat tiga pemuda ini, tak menyangka jurus lawan yang begitu aneh.

"Hep hep hep !"Kipli Kukang Api cepat keluarkan jurus andalannya, Kukang Api meratap bulan .

"Tan Mayan !! "Ya,Tan suding !"

Jawab Tan Mayan tegas,mengerti maksud Tan Suding "Hia ,,hiaa !"

"Burrrrr blarrrr bayuuuur berg berg berrg..! "Bola air yang terangkat ke atas udara di lepas hawa tenaga dalam Tan Mayan ,lalu di dorong jurus Elang kepak kan dua sayap kembar dari Tan Suding.

Di tempat lain tak jauh di atas geladak kapal.

"Bret ,,bret ,,,argg,, argg...aaaaa aaa,,! !"Jerit kesakitan Sungkai Gada bahunya koyak mengelupas darah muncrat keluar ,Tan Luki bak hewan buas tubuhnya ringan melompat lompat jari jarinya keluar cakar hitam ,sorot matanya bak beruang.

"Arrrg ..arrrg ,,bret ,,bret,, aaa aaa aaa ,bret bret bret ,aaaa!"Di sisi lain, suara tiga orang menjerit ! dada orang orang ini robek ,darah muncrat menghambur di geladak kapal ,Tan Dempo dengan jurus harimau kumbang ,menerjang seakan membabi buta ,beberapa orang mengerang.

"Bangsaat kau !!"Berteriak Soma ,melihat tiga orang adik seperguruannya terjengkang darah menyembur keluar muncrat di kapal .

Suara jeritan melolong panjang membuat ,Ki Giling Wesi terkesiap matanya ! geladak kapal layar di penuhi ceceran darah tiga orang murid muridnya,saat mata nya sekilas melihat ke ujung di bawah kemudi ,"Ha ,,,,,! aku akan serang !" Ucapnya dalam hati .

Melesat ringan Ki Giling Wesi mengarah ruangan bawah kemudi .Sekejapan mata itu pula "Kakang awassss..!"Kebo Lontar berteriak !

"Byrrr ,,berrrt,,, berrg, berrr,,, !"Hep hia aak..."Mencelat cepat ,saat air bagaikan air bah yang terdorong angin ,selamat ia dari serangan jurus dua anak muda di depan .

Sekejap matanya berpaling melihat luapan air yang menerpa Kebo Lontar,dan Jalak Wetan juga Adiraksa dan anak buahnya.Tapi dasar Ki Giling Wesi,hatinya keras bak karang ! ia terus saja melesat.

"Bibik guru !! lihat orang tua itu ?!"Berteriak Nila Suri ,"Ya ,Nilam !.

Ayo cepat kita kerahkan tenaga dalam !"Berucap Bhiksu Huang .

"Baik bibik !! ya,, baik,kakak Huang"Allena menimpali ucapan Nilam Suri.

"Hia ..hap,, hap,, hap, haaa ,!"

Ketiga gadis ini, serempak mengeluarkan hawa tenaga dalam yang masih tersisa.

Gerakan yang lemah terlihat ,saat mereka menghadang serangan Ki Giling Wesi .Walau luka dalam yang mereka derita belum pulih benar, gemetar ketiga mata ketiga gadis ini, sekian depa lagi musuh akan menghantam !.

Mata mereka mendelik !? nyawa mereka di ujung tanduk,bersiap menyambut serangan Ki Giling Wesi .

"Aaaaa...aaaa,,,aaaa,aaa...bur ,bur, bur,,!"Tiga orang terpental jatuh ke laut ,"Brug,, brug,,brug !" Adiraksa ,

Kebo lontar ,Jalak Wetan tubuh mereka terhempas bersandar di tepi geladak "Uhwk,,heuek ,huwkk huuuwk "Darah segar menetes keluar seiring muntahan batuk empat orang ini.

"Ilmu apa ? yang di gunakan. anak anak muda ini ,huwkk ,huwkk.uhk"

Kebo lontar berucap ,tangan kiri mengusap bibir yang masih mengeluarkan darah.

"Kokoh ! orang tua itu mengarah ke adik adik !!" Teriak Oey Liong An .Lius Sheng Yun ,mendengar teriakan istrinya ,ia berpaling ke arah Ki Giling Wesi yang melesat ke arah bawah kemudi.

"Ha,, ! dia akan menyerang tiga gadis itu ,mereka lagi terluka dalam !"Ucap Liu Sheng ,terkejut ! seketika itu juga ia bergerak cepat .

"Hep! hep! hiaak ,,!"Liu Sheng Yun, dengan gerakan meringankan tubuh dari ilmu kesaktian Angsa putih ,seraya menghunus pedang berwarna merah,hampir seluruh tenaga dalam ia kerahkan !.

"Hiaaa..aaa ! .beeth ! beeth, bess,, bes,, !"Ki Giling Wesi ,saat melesat selintas melihat Liu Sheng yang menghadangnya .Jurus andalan Kitiran Giling Wesi Pamungkas jurus kesaktian yang ia paling andalkan .

"Wut ,,wut,, wut,, wut ,,haa aak !"

Ki Giling Wesi tak percuma ia salah satu tokoh aliran Hitam yang malang melintang di dunia persilatan ,dalam keadaan sulit saat tubuhnya melayang di udara ia masih sempat melihat musuh datang menghadang ,tapi ia juga langsung merubah jurus nya ke tingkat akhir dari jurus andalan nya.

"Bres,, bres,, bres ,,!"Berrrrrrgg besss,,, besss,,, duerrrr !"Aaaaa,aaaaa ! brugh !! Uhwk,uhhuk,uhk "

Dua kekuatan besar bertemu ! jurus Angsa putih Liu Sheng ,yang di sabetkan dari pedang Merah,di tampis jurus Kitiran Giling Wesi Pamungkas !.

Suara bak letupan bergemuruh ,di tengah lautan ,akibat dari letupan adu tenaga dalam ,kapal layar ini kembali terguncang hebat.

"Aaaaaaa !"Terhempas melayang tubuh Ki Giling Wesi "Brugh ! uwk uhhhk,,uhwwk !"

Di atas geladak Ki Giling Wesi bak hewan merayap ,darah dari bibir kental mengalir "Dada ku !! sesak,, uhukk,,!"Merintih jari jari tangan mencengkram papan geladak kapal layar "Brug !"Tubuh Ki Giling tak kuat lagi menahan beban.

Orang tua ini ambrug seketika !, entah masih bernyawa atau tidak ?.

"Guruuuuu !!"Soma berteriak ! cepat ia melesat ke arah gurunya, yang tergeletak di ujung dekat kemudi bawah kapal.

Adiraksa juga melihat adik seperguruannya yang melesat ke arah gurunya ,tapi matanya, yang samar samar melihat dari arah kejauhan,tak ada yang bisa ia lakukan,duduk di tepi geladak ! tangan kiri memegang dada ,sesekali mengusap bibirnya yang menetes darah segar .

"Guruuu..uhhek !"Muntah darah segar Adiraksa ,saat ia berteriak memanggil gurunya .Kebo Lontar tak jauh dari Adiraksa juga Jalak Wetan ,mendelik tak kuasa mata nya melihat sahabat mereka Ki Giling Wesi, melayang bak kapas terbawa angin,terkena hantaman Pedang Merah Liu Sheng Yun.

"Bangsaaat !!"

Manusia bertopeng seketika itu juga murka ,tak di sangka orang tua yang mempunyai kesaktian lumayan hebat itu ,di lihatnya terkapar di atas geladak.Matanya melihat ke arah ujung geladak di bawah kemudi kapal layar tampak berdiri Liu Sheng Yun dengan Pedang berwarna merah marun ,

di belakang pemuda dari negeri seberang ini tiga gadis,berwajah pucat.

"Hiaaa..aaa...berrrrrg,, beth,beth !

Rasakan ini !!Jurus kala Hitam !"

Suara berat dari kibasan Pedang Bulan Sabit yang di hempaskan jurus Kala Hitam manusia bertopeng yang kalap."Awasss ! "

Berteriak Tan Bayau ,yang juga secepat kilat mengeluarkan jurus Inti Api menghadang lesatan bak gelombang berat membabi buta ,dari deru maha dahsyat yang terasa.

"Haaak...;berrr....!"Seketika juga warna merah menyala nyala dari tangan Tan Bayau ,Jurus Inti Api menghadang luapan angin hitam manusia bertopeng .

Liu Sheng Yun, adik seperguruan Nilam Suri ,Bhiksu Huang ,Allena.

Melihat serangan yang datang tiba tiba terkesiap ,terperangah.

"Kakak Bayau ! kakak ! awasss !"

Dua teriakan menimpali ucapan Nilam Suri ,ketiga gadis ini sontak melihat Tan Bayau yang secepat kilat menghadang serangan.

"Blaarrr ,,!berrg !! bees ,,! brebess burrr,,, burrr,, ,trek ,,! "Suara besar seperti ledakan menggema ,suara tiang kayu layar patah.

"Awaas.."Pengemis Tuak seketika berteriak !."Bur, bur,, berrr ,,"Air laut menghempas atas geladak,kapal layar di penuhi air laut menyapu bersih orang orang yang berada di atasnya .

"Byur ,byur ,byur, byur, byur, byur !"

Kapal layar yang terombang ambing itu terbalik ,sebagian badan kapal masuk kedalam laut ,beberapa orang terhempas jatuh kelaut,

Nilam Suri ,Allena ,Bhiksu Huang Nakhoda Kapal layar ,seketika juga terhempas entah kemana ?!.

"Adiiiik !! hep hep hia ..!"Tan Bayau melesat mengejar ketiganya "Adik Nilam,, Adiiik !"Suara teriakan itu entah dari siapa di antara murid murid Datuk Bayung Lincir yang berucap,serentak murid murid Datuk Bayung lincir mengejar adik seperguruannya, Nilam Suri.

Manusia bertopeng yang melihat betapa anak anak muda ini ,begitu peduli dengan salah satu dari ketiga gadis yang jatuh ke laut ?.

"Akan ku serang mereka semua !!"

Berucap ia dalam hatinya.Tanpa ada rasa sungkan ,tak perduli licik atau tidak ? manusia bertopeng ini.Dalam dunia persilatan ,dia mengetahui,menyerang lawan dengan membokong perbuatan pecundang !.

"Hep ! hep! hep!,hiaaak..beeth beeet ,blesss,mampuss kalian semua !!"Berteriak garang ,dua tangan yang memegang pedang besar Bulan Sabit ,seketika itu ia juga ia lepas .

Suara deru angin yang begitu besar keluar dari kibasan Pedang Bulan Sabit yang di aliri hawa tenaga dalam tingkat tinggi manusia bertopeng ini,sudah demikian licik tak kenal ampun .

"Heaaa.....aaa.aaaa ,brebet !beth

bet !"Suara teriakan Liu Sheng Yun,yang tiba tiba melesat menghadang serang gelap ,ia tak menyangka manusia bertopeng begitu hina dan licik menyerang anak anak muda murid Datuk Bayung Lincir .

"Blaaarrrr.!! berrrrg !"

Dua kekuatan hawa tenaga dalam di barengi hawa magis Pedang Merah ,dan Pedang Bulan Sabit bertemu begitu dahsyat beradu,

hingga suara bagaikan ledakan gunung berapi ,membuncah pijar api ,saking dahsyat nya hawa sakti dua pedang dari benda langit .

"Aaaa ..aaaa. !"Aaaaa ..aaaa.

brug ,,,brug....

Manusia bertopeng melayang terbang tubuhnya ,beruntung ia jatuh di haluan geladak kapal yang bergoncang keras !,

sementara itu Jeritan Lius Sheng Yun,tubuhnya melayang .

"Byur !" kokoh....!

Suara teriakan Oey Liong An,yang langsung bergerak cepat ,dengan gerakan ilmu meringankan tubuh ia secepat kilat meloncat ke laut .

"Kakak ! aarrrg ,burr ,adik Dempo kau cepat !"Berteriak Tan Bayau.

"Burr...!"Sekejap mata ,Tan Luki Juga menceburkan diri mengejar ,

"Itu mereka !! "Tan Bayau ,tangan menunjuk ke arah gelombang laut.

Pengemis Tuak ,Nilam Suri Bhiksu Huang ,Allena ,Nakhoda kapal.Tampak mengapung lima orang di tengah laut.

"Ah,,kenapa aku tak ingat sama sekali !! cepat tangan Tan Suding meraih kalung di lehernya .

"Tuuiit...tuiiiiit.....! wut ,wut ,wut,w wut ,!"Di saat semua putus asa ,

Tan Suding teringat akan pusaka Elang ,tiba tiba muncul roh elang putih yang besar ,yang mengepak dua sayap mengarah Tan Suding.

"Kakak Bayau ,hayo kita naik !"Ya adik.Gerakan cepat kedua anak muda ini, sudah berada di atas punggung Roh elang putih .

Saat melayang di udara terjatuh ke laut, Liu Sheng Yun dia masih teringat akan pedang merahnya,tangan kirinya berusaha menepis ombak ,berenang berusaha tetap mengapung ,tangan kanan yang erat memegang pedang merah agar tak terlepas kedalam laut.

"Uhuk ,Ups,Uhuk !"Air laut terus masuk ke dalam mulut .Berusaha tetap kuat berenang walau air laut berulang kali masuk ke mulutnya, Saat tubuhnya mulai terasa lemas tampias air laut yang menghalang pandangan matanya, samar samar dia melihat dua orang pemuda yang mendekat.

Sementara itu Tan Suding dan Tan Bayau yang sudah berada di atas Roh elang putih raksasa,rasa cemas akan keselamatan saudara saudaranya membuat dua anak muda ini berjibaku menatap air laut yang bergelombang kencang

"Adik Suding itu di sana !? "Tunjuk Tan Bayau !"Ya ,kakak aku akan arahkan elang ini ke sana.Jawab Tan Suding

"Wut,wut, wut, wut, wut, wut, wut "

Suara kepak kan sayap Roh elang putih yang mendekat pengemis Tuak dan saudara saudaranya .

"Kakak !! cepat pegang tanganku" Ya,,a,..terdengar lemas suaranya ketika, Liu Sheng Yun menjawab.

Tan Luki cepat menarik tangan kirinya gar tak tenggelam, tangan kanan nya yang menggenggam pedang merah,Liu Sheng Yun terlihat sangat lemah sekali.

"Luki ,aku lepaskan pedang merah itu ,kakak ini sudah terlihat lemah"

Ya ,,! Kau lepas saja aku menarik bahunya ,pedangnya sangat berat Dempo !"Berkata Tan Luki ke Tan Dempo.

Sementara itu angin laut yang berdesir, membuat gelombang laut semakin berayun ,Nilam Suri,Allena ,Bhiksu Huang ,ketiga nya terpisah jauh terbawa arus gelombang yang semakin besar.

Pengemis Tuak yang berusaha menolong pun, tak kuat menahan ganasnya gelombang ,sekuat tenaga pengemis Tuak mendekat ketiga gadis ini,gelombang laut menghantam membuat tubuhnya timbul tenggelam ,di antara gulungan ombak yang deras .

"Cepat ! Tan Suding turun !! wut.. wut ,wut ,wut ,wut ,bur bur ,bur,,,, bur,, bur,,!"

Tan Bayau ,Tan Suding meloncat ke laut "Adik !! ,,;"Berteriak Tan Bayau,cepat kedua tangan yang menyibak air laut mendekat adik seperguruannya," Huu ,uhuk ,Uhuk ups,uk!"Tan Bayau ,cepat meraih bahu Nilam Suri yang terengah tersedak air laut.

"Tuuiit,,, tuuiit,, tuuiit,,wut,, wut !"

Roh elang putih mendekat,jari jari kaki elang putih mencengkram tubuh Nilam Suri ,Bhiksu Huang yang di dorong tubuhnya oleh Tan Suding,Elang putih mencengkram tubuhnya.

"Cucu ku ,,biar kakek yang akan mengejar ,murid ku ! kalian cepat naik ke elang raksasa itu ,!"Baik kek ,"Kakak Bayau hayo kita naik ke atas !"Ya Tan Suding ! Jawab Tan Bayau .

Pengemis Tuak dengan cepat berenang, dua tangannya yang menyibak deburan ombak laut, mengejar Allena muridnya.

"Itu ! Kakek,,, ayo kita ke sana ! " Ya ,Tan Suding ,ayo kita cepat ! Tan Bayau ,meminta adiknya agar secepatnya menjemput Kakek guru dan muridnya .

"Wut ,,wut,, wut ,,wut ,,,wut ,,wut !"

Suara kepakan sayap Roh Elang putih ,di antara deburan ombak

Tan Suding yang berada di atas punggung Roh elang Raksasa dua kaki Roh elang putih ini cepat mencengkram keduanya .

"Kakak Bayau itu lihat di sana ! kakak Luki juga Kaka Dempo ,"

Nilam Suri berkata ,"Ya ,adik !kakak juga melihat ."Wut ,wut, wut,!"

Tan Luki ,Tan Dempo ,Liu Sheng Yu ,ketiga nya tak jauh dari Oey Liong An yang mengapung,istri Liu Sheng ini begitu gigih ,ombak yang menerpa wajahnya dia terus berusaha mendekat ke arah suaminya .

Sementara itu, di atas kapal layar yang terikat kapal layar yang terlungkup di atas gelombang air laut ,yang semakin membesar . Nakhoda kapal berteriak berteriak

"Cepat ,,!! kalian putuskan tali itu plak,, plak,,Kau ! ke arah depan ! "

Ucapan Nakhoda kapal layar yang tergesa gesa memerintah.

Dua orang berlari ke arah haluan kapal ,gelombang besar yang membuat kedua orang ini berpegangan di tepi geladak kapal ,goncangan gelombang menyulitkan mereka ke arah depan haluan kapal di mana tali penambat terikat.

"Plak plak ,crres ,,cres,dreek..trrrk !

Putus !! "Teriaknya.Kapal layar yang terlungkup hanyut terbawa gelombang laut ,angin membuat kapal layar ini semakin menjauh,beberapa orang yang menyembul di antara deburan ombak .

"Bangsaat !"

Di antara deburan ombak ,tatapan mata manusia bertopeng yang berpegangan di kayu kayu tiang layar ,mengumpat kesal ! kapal layar yang melepas tali ikatan ini mulai melaju .

Tan Luki ! Tan Dempo kalian cepat pegang kaki burung ini "Berteriak Tan Suding dari atas punggung Roh elang putih "Bur ,!"Tiba tiba Tan Bayau melompat ,Tan Suding melihat yang kakaknya berenang menghampiri istri Liu Sheng Yun .

'Kakak Suding ,itu kak Bayau kakak cepat ke sana ",wut ,wut wut !"Suara kepakan sayap Roh Elang putih ,di kaki burung ini Tan Dempo ,Tan Luki juga Liu Sheng Yun yang bergantungan.

"Uhuk ,ughk ! "

Oey liong An ,berulang kali mulut nya tersedak air laut ,di lihat nya Tan Bayau di depannya, berusaha mendekat."Wut ,wut, wut,wut,wut!"

"Kakak aku akan memegang mu !"

Ucap Tan Bayau ,dengan cepat ia raih bahu wanita ini."Baik ! adik.

Lemah suaranya menjawab,Tan Bayau beruntung ia cepat meraih bahu wanita ini,tubuhnya yang hamil membuatnya tak kuat lagi bertahan, hantaman gelombang laut yang kencang membuatnya tak sadarkan diri.

"Kakak Bayau ,kami mendekat !"

Suara teriakan Tan Dempo dari kaki Roh burung elang raksasa ini

Tan Luki mengulurkan tangannya, Tan Bayau dengan cepat meraih uluran tangan Tan Luki. "Pegang ,"Teriak Tan Bayau ke Tan Dempo dengan sigap Tan Dempo cepat memegang tangan Oey liong An yang sudah tak berdaya .

"Adik Oeey...!!"Berteriak Liu Sheng saat teriakannya bergema ,saat itu suara dari kepakan sayap Roh elang putih raksasa terbang, air nyang gemericik deras jatuh.

"Wut,!!berrrrg,, berrg,, bergg ..!"

Roh elang putih raksasa terbang hembusan kepakan dua sayap membuat gelombang air naik ke atas ,muncrat air bak hujan rintik yang jatuh.Sementara kapal layar yang hanyut terbawa arus, mulai mendekati sebuah pulau hitam di tengah laut .

Asap putih kehitaman yang keluar dari atas puncak gunung gersang, luapan asap bercampur debu itu, tebaran nya yang menyebar luas di sekitaran laut ,di mana sebuah kapal layar yang hanyut terbawa arus gelombang mendekat .

"Hei ,kau ! siapa namamu,,!"Aku Kebo Lontar !"Menjawab ucapan Manusia bertopeng ,kebo Lontar yang jarak nya tak begitu jauh dari manusia bertopeng.Panji Cakra dan Jambe Jarong ,Adiraksa juga Soma ,empat orang yang masih bertahan berpegangan di kayu bidak kapal yang terlungkup.

kapal layar ini semakin mendekat pulau.

"Kau lihat itu ! "Ucapnya ke Kebo Lontar.Seraya menunjuk sebuah batu hitam yang menonjol "Ya,aku lihat !.

Sebuah batu karang hitam terlihat di antara deburan ombak yang menerpa,saat gelombang air laut

tertarik ke tengah batu karang itu menyembul keluar.

"Kakak Bayau pulau hitam itu apa kita berhenti di sana ?, adik Nilam juga bibi guru apalagi bibi Allena, mereka sudah terlihat lemah ka,ak

aku takut mereka tak kuat lagi ?"

Tan Suding berkata ke kakaknya Tan Bayau.

"Benar kak,, apa yang di katakan Tan Suding itu ?"Ya ! aku setuju adik ,kakak juga berpikiran begitu

Tan Mayan ,ayo ! kita ke sana !.

Tan Bayau mengiyakan ucapan adik adiknya ,Tan Mayan juga ikut membenarkan ucapan Tan Suding

Roh elang putih mulai menukik ke arah pulau hitam .

Asap yang mengepul bau yang sangat menyengat ,dari atas

punggung Roh Elang yang mulai menukik turun."Berg, berg ,berg !

hep ,hep ,hep !"Murid murid Datuk Bayung lincir melompat turun dari atas punggung Roh elang putih .

"Tuit, tuit, tuit, tuit, bless !"

Sekejap mata Roh elang putih itu menghilang "Kakak ! adik Nilam ?

Teriak Tan Dempo ,adiikkk !"Tan Bayau berteriak histeris ,"Hep hep, hep !"Kedua telapak tangan Tan Bayau ,menempel di punggung adiknya Nilam Suri yang pingsan tak sadarkan diri ,keringat mulai bercucuran deras ,hawa tenaga dalam yang di salurkan ke tubuh Nilam suri sudah mencapai titik puncak.

Semua berharap cemas ,kakaknya bisa menyelamatkan Nilam Suri yang Kritis,tatapan mata murid murid Datuk Bayung Lincir ini, tak lepas pandang dari tubuh adik seperguruannya yang tergeletak di pasir berdebu hitam di pinggir pulau.

Sementara itu Allena juga muntah muntah ,dengan cepat Pengemis Tuak, tapak tangannya menempel di punggung muridnya ,Oey liong An juga ,tampak Liu Sheng Yun yang menyalurkan hawa murninya

Bhiksu Huang ,duduk bersila wanita ini masih pucat wajahnya.

Sementara itu kapal layar yang terbawa arus mendekati batu karang yang menonjol ,kita kira sekian depa lagi kapal itu akan membentur batu karang yang menonjol.

"Berenang !!"

Manusia bertopeng dengan tangan yang masih memegang pedang besar, ia kayuh tangan kiri di bantu dua kaki yang mengayuh dalam air ,manusia bertopeng ini sungguh luar biasa daya tahan tubuhnya .

"Byur ,,byur ,,,! "

Suara berdeburan air tersibak tangan tangan yang mengayuh dalam air ,Kebo Lontar ia yang pertama mengikuti manusia bertopeng berenang.

"Byur ,byur, byur ,byur ,!"

Jambe Jarong ,Panji Cakra ,Soma, mereka yang masih selamat dari hantaman Jurus Tirta Geni yang di barengi jurus Elang kepak kan sayap dua anak muda murid Datuk Bayung Lincir Tan Suding dan Tan Mayan ,empat orang ini juga menceburkan diri berenang .

"Brak !! ,,burrr ,,brak !"

Kapal layar menghantam batu karang hitam,kayu kayu badan kepal berserakan terbawa ombak yang menepi ,di pinggiran pasir di antara riak ombak ,kaki kaki yang terangkat dari deburan ombak .

Manusia bertopeng berpangku di pedang besar yang menopang tubuhnya,suara hembusan nafas panjang tak lama ia berbaring kelelahan.

"Crek crek ,!"Suara cipratan air laut dari kaki Kebo Lontar yang berjalan ke pinggir "Kau menjauh dariku !"Baik ,,aku akan kesana.Ucap kebo Lontar.

Tak jauh dari Kebo lontar Panji Cakra ,Soma ,Jambe Jarong juga mulai menapakan kaki mereka di air selutut kaki.

Di sebelah selatan pulau hitam,Tan Bayau masih berusaha keras menyelamatkan adiknya Nilam ,Allena yang duduk bersila memulihkan hawa murninya ,tak jauh darinya.Bhiksu Huang rona wajahnya mulai memerah,kedua gadis ini masih duduk bersila,

suara hembusan nafas keduanya mulai teratur .

Sekian depa dari kedua gadis yang duduk bersila ,Pengemis Tuak dan cucu cucu muridnya masih terus menatap ke arah Nilam Suri yang masih belum sadarkan diri,"Ughk,ughk.."Adikk..! "Diam lah kalian ?!."Suara tegas Pengemis Tuak dengan isyarat telunjuk tangan di bibir.

Pengemis Tuak ,langsung cepat berucap ketika Tan Mayan yang menjerit seketika.

"Uheek ,uheeek ,berr ,berr !"Air laut keluar dari mulut Nilam Suri ,"Uhk,uhkk ,"Di barengi suara batuknya, air laut terus keluar dari mulut Nilam Suri ,Tan Bayau terlihat tak memperdulikan adiknya.

Telapak tangannya masih terus menempel di punggung adiknya ini.

"Uhkk uhhkk...kakak..!"Ya,,adik.

Tan Bayau menjawab ,perlahan ia lepaskan dua telapak tangan dari punggung Nilam ia raih bahu adiknya ini ,perlahan di angkatnya tubuh Nilam Suri,agar bisa duduk.

Pengemis Tuak mendekat di ikuti cucu cucu muridnya.Wajah wajah tegang menatap Nilam Suri yang sudah mulai siuman.

"Cucu ku Tan Bayau ,biar kakek yang akan memulihkan adik mu,tenaga dalam mu sudah terkuras habis,kau istirahatlah !"Ucapnya Kepada Tan Bayau.

"Baik ,kek aku pun sudah lelah kek !".Jawab Tan Bayau.Pengemis Tuak duduk di belakang Nilam Suri ,tak lama ia mulai mengalirkan hawa murni tenaga dalamnya dipunggung Nilam .

Keringat sebesar biji jagung yang menetes di dahi ,baju pengemis Tuak lembab ,tampak rona merah wajah Pengemis Tuak,aliran hawa tenaga dalam yang ia salurkan ke tubuh Nilam Mungkin sudah mencapai titik puncak.

"Kake,eek...dada ku mulai ringan ,

kake,eek istirahat lah dulu ,Nilam sudah tak kuat lagi ,,,"Ucap Nilam Suri ,"Baik,,,cucu ku ,kakek akan hentikan."Hep ,hep ,hep, aah ah !"

Pengemis Tuak cepat menarik dua telapak tangan,mengempos hawa murni untuk memulihkan hawa tenaga dalam yang sudah banyak terkuras.

"Heee,ee.,,aahh...heee,ee,,,,,ahh !"

Tarikan nafas yang berulang ulang ulang, seakan Pengemis Tuak ingin memenuhi udara di relung rongga paru parunya.

Orang tua ini ,sudah terlalu banyak mengeluarkan hawa tenaga dalam ,awal muridnya Allena yang ia alirkan hawa murni tenaga dalam, kini cucu nya sendiri yang ia alirkan hawa murninya .

Kepulan asap yang mengepul dari pinggiran pulau,beberapa orang terlihat menambahkan kayu dan ranting kering ,duduk terpaku di sebuah batang kayu besar ,dari balik topeng emas,mata nya terus menatap ke arah kanan dan kiri pulau.

"Terus !kalian cari kayu sebanyak banyaknya terus bakar !"Ucapnya.

"Baik,,,tuan "Jawab Soma ,murid Ki Giling Wesi yang masih tersisa.

Pemuda ini kembali mengambil ranting kecil ,di lemparkannya ke perapian lalu kayu kayu besar ia lemparakan.Tak jauh dari pemuda ini ,tiga orang mendekatnya .

Kebo Lontar ,Jambe Jarong ,juga Panji Cakra ,yang ikut membantunya.

Tiba tiba manusia bertopeng yang duduk di sebongkah kayu ,berdiri tangan kanannya di atas dahinya,

seperti ada sesuatu yang menarik perhatian.Di tengah laut sebuah kapal layar terlihat melaju.

Berlari ke arah pinggiran laut yang berair dangkal ,pedang besarnya ia acungkan ke atas memanggil ,berteriak teriak ,kapal di tengah lautan tetap melaju,semakin lama ia memperhatikan, kapal itu tetap melaju hingga terlihat bak setitik benda kecil yang terlihat di tengah lautan.

"Bangsaat !! ,hei,,kalian teruskan hidupkan api ! "Teriaknya lagi kesal."YaTuan".Soma selalu dia yang menjawab ucapan manusia bertopeng ini,tak lama asap hitam kembali mengepul.

Di balik pulau hitam murid murid Datuk Bayung lincir ,semua tak lepas dari pandangan mengarah kakek gurunya ,Nilam suri masih terduduk lemas,Bhiksu Huang di dekatnya ,seperti nya gadis ini sudah mulai pulih dari luka dalam hanya saja wajah pucat masih sangat kentara terlihat.

"Uhhkk....uhhhkk...kakek...sudah dulu Keek,,,,nafas Nilam sudah mulai membaik "pelan suaranya meminta agar kakeknya ,berhenti dulu menyalurkan hawa murni tenaga dalamnya.

"Cucu ku,,,Nilam ,kakek akan berhentikan hawa tenaga dalam kakek ,,,apa nafas mu sudah tak sesak lagi ? cucu ku ,"Tanyanya pada cucu nya Nilam ."Ya ,,kek,,, aku sudah mulai bisa menarik nafas,istirahat dulu ke,eek."Jawabnya ke kakeknya Pengemis Tuak .

Sinar matahari meredup warna merah marun di langit mulai membias,deburan ombak yang sesekali terdengar,semilir angin laut membuat api membesar,asap yang menyebar terbawa angin malam .

"Arghhhh ,,argggghhh,,,!"

Di tengah gelap gulitanya malam, sorot mata merah dari suara yang menggerung, sosok hitam yang meliuk liuk mengawasi beberapa orang di pinggiran laut.Tak sadar dari tatapan mata yang tajam empat orang ini ,masih terus saja menembakkan kayu kayu hingga api membesar .

Di sebelah selatan ,kepulan asap juga menyebar hingga naik ke atas."Hei,,kalian lihat asap itu sepertinya kelompok mereka itu berada di balik pulau ini,"Berkata manusia bertopeng.

Kebo lontar ,Jambe Jarong juga Panji Cakra hanya mengawasi ke langit atas ,"Kalian apa !!bisu aku bicara dengan kalian !!" Ya,,Tuan .

Soma murid ki Giling Wesi,cepat ia menjawab."Ya ,sudah bila mau kalian seperti itu ? kalian bersikap tak acuh kepada ku ,kalian lihat saja nanti ?!"Ucapnya keras.

Rupanya manusia bertopeng ini tahu ,Selain Soma dari empat orang yang masih bersamanya ini,kata katanya sudah tak di gubris lagi oleh Kebo Lontar Jambe Jarong juga Panji Cakra .

Di selatan pulau hitam Krakatau,

api unggun yang menyala nyala tebaran asapnya putih kehitaman

Pengemis Tuak ,duduk termenung

"Ah ,kenapa bisa begini ?!"Desah suaranya ,berkata kata sendiri.

Tan Bayau bersama adik adik seperguruannya,berkumpul tak ada suara semua berdiam ,seolah larut dalam pikiran dan bayang bayang akan keselamatan adik seperguruannya Nilam.

Cuaca dingin malam ,Tan Mayan bergerak kaki nya melangkah ,

Saudara saudaranya yang lain ,

hanya melihat Tan Mayan yang menambahkan kayu ke perapian.

"Arrgg...arrrggh,,,!"

Tatapan mata di gelapnya malam yang mengawasi dari jauh "Bess ,,

bess,!"Liukan sosok hitam pekat dengan sorot mata yang merah itu berubah ,Sosok manusia yang bertanduk dengan rambut yang terurai panjang.

Roh Naga hitam ,Nagaswara yang mengawasi semua orang orang yang terdampar di kediamannya .

"Arrrgggh,,,manusia manusia ini jangan sampai masuk kedalam tempat ku ,bulan purnama akan tiba ,Mawar hitam akan mekar !"

Nagaswara bergumam dalam hati,mawar langka yang di jaga nya itu selama seribu tahun akan sia sia jika sampai ada manusia yang mengetahui nya,apalagi sampai manusia yang memakan mawar hitam itu.

"Bess,bess,,bess,!"

Roh Nagaswara menghilang di kegelapan malam ,cuaca dingin malam itu begitu menyucuk di tulang.

"Ayah...ayah....!"Adik,,adik "Seraya goyangkan bahu Nilam,yang mengigau ,menyadarkan adiknya dari mimpi."Adik bangun,," Ucapnya lagi." Ayaah,,,ayah,,,"Adik bangun,Tan Bayau perlahan lahan dia goyangkan bahu adiknya,mata Nilam mulai membuka tak lama ia kembali memejamkan mata.

"Ah ,,,,panas sekali tubuh adik ku ini ?!"Ucapnya dalam hati ,tangan kanan yang di tempelkan di dahi Nilam,hawa yang panas mengalir terasa.rasa khawatir di hati akan keselamatan adiknya,ketir rasa di hati pemuda ini.

"Ada apa ?!"Tanya Pengemis Tuak terkejut,yang langsung mendekat.

"Adik Nilam ,kee,k dia bermimpi,,,,,Aku pegang dahinya ,juga masih sangat panas kee,k !"Jawab Tan Bayau .

"Coba kakek lihat ,ahh..benar cu adikmu ini, masih panas sekali badannya ,besok kau cari akar dan daun daun obat ,kakek akan tunjukan jenisnya.

"Baiklah ,keek !! Tan Bayau akan lakukan apapun ,untuk adik Nilam

kalau sampai terjadi apa apa ,aku sangat menyesal sekali ?,,dan lagi aku harus berkata apa kee,ek,,,aku dengan guru ,he,eek,..hu, hu,!"

Tak terasa Tan Bayau ,yang begitu tegar kali ini tetesan air matanya seketika itu juga mengalir,saudara saudara nya yang lain melihat ini, mereka pun larut terikut suasana kesedihan.

"Sudah !! sudah !! kalian jangan bersedih,..besok kalian jaga adik kalian, kakek akan mencari obat obatan"Pengemis Tuak,cepat ia redakan suasana kesedihan cucu cucu muridnya.

Malam semakin larut ,tak terasa embun yang lembab mulai terasa di badan,"Cucu ku ,,kalian malam ini bergantian berjaga,kakek akan istirahat dulu ,"Ya ,Keek !.

Tan Bayau menjawab ucapan kakeknya ,"Adik kalian istirahat lah dulu ,biar kakak yang menjaganya dulu "Ucap nya ke adik adiknya .

"Tidak ,kak ! biar kami saja yang menjaganya ,kakak istirahat lah kakak sudah terlalu lelah ,Kak ?!"

Tan Pati kali ini berucap.

"Ya ,benar ! kak Bayau biar kami saja kak,"Tan Mayan juga berucap mengiyakan ucapan Tan Pati. "Baiklah kalau itu kemauan kalian, kakak sangat berterima kasih ,,ya adik adik, kita ini satu bersaudara, susah senang kita rasa bersama"

Jawab,Tan Bayau ke adik adiknya.Tak lama Ia rebahan di dekat api unggun.

Pagi yang cerah, sinar matahari yang hangat mulai menerpa pulau.Pohon bakau yang tumbuh di pinggiran pantai pulau hitam Krakatau ,di puncak gunung asap putih kehitaman yang tiada henti menyemburkan pijar pijar api kecil yang bertebaran ke sekeliling pulau.

Hari itu di di tengah lautan sebuah kapal layar ,yang terombang ambing melawan derasnya gelombang laut.Di atas kapal layar tampak seorang wanita tua di apit dua orang dengan perawakan kekar.

"Ne,ek ,apa benar pulau di depan itu,tempatnya?!" Tanyanya pada si nenek bermata putih yang berdiri di depannya.Diam tak menjawab nenek ini mendengar orang di depan menanyakannya.

"Menurut terawangan ku,sebelum kita berangkat ke sini,seakan ada yang menggerakkan naluri ku kita sudah dekat dengan tempat itu,,, tuan ?"Peramal Dewa,meyakinkan orang di dekatnya.

"Baik,lah aku percaya ucapan mu itu neek,aku akan perintahkan agar yang lain bersiap siap.

"Paman Singo ,perintahkan para punggawa !! juga para pendekar dari negeri Tiongkok agar kita semua bersiap !"Orang bertubuh kekar yang tak lain Mahapatih Rakyan Aji ini berkata.

Singo kelakar pendekar pengawal kerajaan Sriwijaya ,salah satu orang kepercayaan Mahapatih ini, bergegas.Langkah kakinya yang cepat ,walau orang tua ini,usianya mungkin di atas enam puluhan.

Tapi gerakannya masih sangat tangkas sekali.Ruangan bawah kemudi kapal yang ia tuju.

"Kisanak ,Mahapatih meminta,,, agar kita bersiap siap ! kapal ini, akan segera berlabuh,"Ucapnya ke orang dari Negeri Tiongkok yang berada dalam satu ruangan.

"Oh ,,,apa,,ini pulau Jawa ?apa kita sudah sampai ?!"Tanyanya ,agak heran."Ya,cepat menjawab,Singo Kelakar.

Kapal layar mulai perlahan lahan berbelok arah ,anak buah kapal mulai menarik tali tiang layar.

"Di pinggiran pulau hitam ,tatap mata yang tak lepas memandang kapal layar yang mendekat pulau.

"He,,,matikan asap itu,!! cepat ,ada kapal yang mengarah ke sini !"Seru manusia bertopeng dari pinggiran pantai .

"Ya,,!!"

Berteriak keras ,Soma murid Ki Giling Wesi yang muda di antara empat orang yang masih tersisa. Selalu pemuda ini yang bergerak duluan.

Tergesa gesa Soma membuka bajunya ,yang di celupkan air laut ia tangguk memakai baju yang di lepas, bak kantung air."Bess,,bess bess ,,bes ,bess "Seketika asap itu padam.

Kapal Layar mulai mendekat ,kira kira seratus depa dari pinggiran pulau ,terlihat dari haluan kapal anak buah kapal melemparkan sauh.

"Turunkan perahu !!"Nakhoda kapal layar berteriak dari atas ruang kemudi,dua orang anak buahnya berlarian ke arah lambung kapal layar,tak lama perahu yang menggantung terkerek perlahan lahan "Ayo ,kita turun !"Berucap Mahapatih Rakyan Aji.

Satu persatu orang dari atas kapal layar ini turun.Pendekar dari negeri Tiongkok turun di perahu pertama,rombongan Ni serunting kali terlihat rombongan prajurit istana kerajaan Sriwijaya mereka ikut bersama ,terasa aneh juga ada Ni Sendang Wangi ? kenapa bisa ia Dewi Racun ini, bisa ikut bersama?.

Rombongan perahu ketiga Rakyan Aji ,Singo Kelakar Patih tiga ,kali ini Patih dua dan juga Patih satu tidak ikut bersama rombongan ini.

Mungkin Mahapatih Rakyan Aji ada perintahnya yang lain hingga Para pendekar Istana yang lain tidak ikut serta ?.

Rombongan ke empat rupanya ada murid Singo Kelakar ,Nunung Mato Abang yang di ikutkan oleh gurunya,mungkin Singo Kelakar ingin murid kesayangannya ini , sudah waktunya merambah dunia persilatan .

Empat perahu mendekat pulau hitam Krakatau ,dari balik batu batu karang yang banyak di tumbuhi pohon bakau tatapan mata yang selalu tak lepas dari empat perahu yang kira kira dua puluh depa lagi di tubiran pantai .

"Turun !! perahu tak bisa jalan lagi,,"Anak buah kapal berteriak lunas perahu bersandar di pasir dan karang menyangkut tak lagi bergerak ,deburan ombak yang menerpa membuat perahu ini tak seimbang.

"Bur ,bur ,bur,bur ,cprat, prat,crat !"

Langkah kaki kaki orang yang berjalan di air sedengkul kaki,para pendekar dari negeri Tiongkok mereka sudah hampir sampai di pinggiran pantai.Pasir yang hitam bercampur debu gunung api.

Ketua rombongan Ciu Chen lie,berdiri di air setumit mata kaki sang ketua ini menunggu yang lain tiba.Terlihat rombongan lain juga mulai mendekat pantai.

"Hep ,,hep,,haa,,!"Tiba tiba sosok orang terbang menggunakan ilmu meringan tubuh melewat atas kepala rombongan di depannya .

"Hep ,hep,hep,..!"Beberapa orang lain ,juga mengikuti orang yang pertama melakukan gerakan ilmu meringankan tubuh.

"Crat ,crat ,crat ,!"Seakan tubuh tubuh yang melayang berpijak di atas deburan air ,sungguh indah gerakan yang mereka lakukan itu.

Rakyan Aji sang Mahapatih ini ,tak sabar ingin segera sampai pinggir pulau ,di ikuti oleh Singo Kelakar lalu Nunung Mato Abang ,juga Ni Sendang Wangi,Ni Serunting Kali tak mau ketinggalan menunjukan kesaktian ilmu meringankan tubuhnya.

Sontak apa yang di lakukan oleh orang orang ini ,membuat terkejut orang yang menatap dari balik batu karang."Ha ,,itu Mahapatih !"

Ucapnya terkejut."Apa yang membuat dia meninggalkan kerajaan ?!"Tanya nya dalam hati .

Keningnya sampai berkerut ,aneh pikirnya.

"Pulau ini sepertinya tak ada penghuni ,tak ada sama sekali jajak kehidupan "Berkata sendiri,

Rakyan Aji.Mahapatih ini matanya

menatap sekeliling pulau."Ne,ek kita akan kemana ?"Tanyanya ke Ni Serunting Kali.Nenek ini diam tak menggubris pertanyaan dari Mahapatih yang menunggu dirinya menjawab .

"Sebentar !! aku istirahat dulu,aku masih belum bisa menerka ,batin ku mengatakan kita puncak atas itu ?!"Tunjuk Nenek bermata putih

lehernya menggeleng ke samping kiri buahnya .

"Ya,sudah ne,ek ,aku menunggu,, kalau nenek sudah bisa melihat katakan ne,ek !"Mahapatih ini tak ingin lagi memaksa ,tahu akan wataknya.Kembali matanya mengawasi sekeliling pulau ,tak nampak sama sekali pohon atau apa saja yang bisa buat mereka mengganjal perut.Biasanya pulau banyak sekali di tumbuhi pohon kelapa.

"Apa karena pulau ini ada gunung api hingga pohon kelapa,tak ada pohon lain juga yang tumbuh di sini ?!" ?!"imbuhnya bergumam sendiri.

Lama ia pandangi sekeliling pulau hingga leleh mulai menggelayuti .

"Paman ,aku minta tolong ,,paman perintahkan untuk para prajurit cari apa saja yang bisa di minum , aku rasa nenek itu, ingin melepas dahaga tenggorokannya,, paman,,

biar aku di sini yang mengawasi "

Ujarnya ke Singo Kelakar .

"Baiklah !Mahapatih ,coba paman lihat dulu kesana,barangkali ada sesuatu ?!"Menjawab orang tua ini,yang langsung saja pergi dari hadapan Mahapatih.

"Murid ku ,kau ikut guru,,"Baik lah guru,,,,menjawab Nunung Mato Abang,muridnya ini langsung dia cepat mendekati gurunya .

Dua orang guru dan murid ini ,secepat kilat bergerak ,ke dalam pulau.Ni Sendang Wangi tak jauh dari Ni serunting kali,ia masih terpaku menunggu gerangan apa yang akan di perbuat.

Sementara anak anak muda di selatan pulau hitam ini,Keadaan adik seperguruannya yang masih belum pulih dari luka dalam ,juga banyak tersedak meminum air laut.Perasaan berkecamuk cemas keselamatan adik mereka.

"Cucu ,kakek dapat ini ,,"Pengemis Tuak yang melesat tubuhnya dari jauh seperti terdengar dekat ,di telinga cucu cucu muridnya ,jarak pengemis Tuak yang melayang terbang itu seratusan depa atau juga lebih.

"Dugh...!"Pengemis Tuak sudah di depan mata."Murid ku Huang ,kau cepat gerus daun daun ini,juga kau pecahkan buah kecil ini juga!"

Ucapnya cemas ,dia memberikan daun daun yang ia bawa juga buah kecil bulat ,entah buah apa,?"Baik guru.Jawab Bhiksu Huang.

Semua masih terpaku diam ,tak ada satupun yang berbicara.Hati semua orang ini di liputi cemas.

Nilam suri ,bibir gadis ini makin hari makin kering ,wajah nya yang pucat seperti tak ada sinar.

"Guru ,,ini sudah siap !"Bhiksu Huang berlari kecil mendekat gurunya ,"Murid ku ,Huang kau dan Allena ,bantu guru angkat kepalanya ,biar guru yang akan meminumkan obat ini ,?"Baik guru.

Dengan cepat dua muridnya ini membantu ,Allena perlahan mengangkat bahu,Huang yang mengangkat leher "Adik ,Nilam kau minum lah Kakek mu yang mencari obat ini,?.."Diam ,tak ada jawaban keluar dari bibir Nilam.

Kata kata Bhiksu Huang yang pelan ,berucap.Mata gadis ini sayu memandang ,tak terasa ada butiran air yang jatuh dari kelopak mata.Allena juga hanyut dalam kesedihan yang sama .

Pengemis Tuak ,pelan pelan ia memasukan gerusan obat untuk meredakan hawa panas ke mulut cucunya ."Cucu ku,,kau minum lah obat ini cu ,,kakek sayang dengan Nilam,nanti,,,,kalau kau sembuh cu,kakek akan turuti kemauanmu cu,,,minumlah ini pahit sekali,,,kau tahan cu ?"

Serak suara Pengemis Tuak ,kata katanya yang keluar terbata bata terdengar dari tenggorokannya itu di rasanya berat.Perasaan untuk mengungkapkan isi hati betapa ia sangat mengkhawatirkan cucu murid yang terbaring di depannya.

Melihat kakek gurunya ini ,berkata seperti menahan rasa sedih,cucu cucu muridnya yang berdiri tegak memandang tak terasa semuanya meneteskan air mata.

Di pinggir pantai rombongan para prajurit istana berkumpul ,sesuatu yang di lihat terasa aneh "Kakang sebaiknya kita beri tahu,Ya benar "

Menyambung ucapan ,salah satu prajurit istana kepada orang di depannya yang di panggil kakang.

"Ayo,,kita menghadap Mahapatih"

Ya,,kakang Linggo.Tergesa gesa berjalan di pasir para prajurit ini.

Hari menjelang gelap ,ketika para prajurit istana mendekat ke arah Mahapatih Rakyan Aji.

Tampak Singo Kelakar ,muridnya Nunung Mato Abang.Melihat para prajurit datang mendekat.

"Prajurit ! ada apa ?"Tanya Singo Kelakar ,"Ini,,ketua Singo ,di sana itu kami melihat ada bangkai kapal layar ?!"Ucap Linggo salah satu prajurit yang di tua kan para prajurit lainya .

"Apa benar itu yang kalian lihat ?!"

Benar ,kami melihatnya juga.para prajurit ini serempak mereka menjawab.Diam Rakyan Aji ,ia membiarkan orang kepercayaan nya ini menanyai para prajurit.

"Baik,,hari sudah menjelang gelap sebaiknya besok saja kita lihat !"

Ucapnya kepada para prajurit.

Mahapatih Rakyan ,terlihat kerut dahinya.seperti menerka "Apa ada orang di pulau ini?."Menerka hati Mahapatih.

"Paman ,perasaanku mengatakan kita tidak sendiri di pulau ini ?ada sesuatu yang aneh di pulau hitam ini ?!"Ya,,aku juga berpikiran sama

besok pagi pagi kita lihat ,apa itu bekas seseorang yang terdampar di pulau ?atau ada maksud tujuan yang sama ?Mahapatih,, dengan kita ?.Singo Kelakar orang tua ini , yang kenyang asam garam dunia persilatan menjawab ucapan dari Mahapatih Rakyan Aji.

"Prajurit !! malam ini kalian buat api ,dan malam ini aku minta kalian semua berjaga ,aku tak ingin kedatangan kita ini sudah ada orang lain yang mengawasi kita ?! kalian paham !!"Tegas kata katanya kepada para prajurit .

"Sendiko Mahapatih !!"

Serempak semua para prajurit istana ini menjawab.Diam berdiri Mahapatih ini tak lama ,ia berjalan mendekat ke arah Patih tiga.

"Patih,,,hati hati ,,,perasaanku kita sudah keduluan seseorang ,entah itu banyak orang atau seseorang aku sangat yakin.Ucapannya yang menyakinkan membuat Patih tiga mengangguk dirinya paham akan maksud Mahapatihnya ini.

"Mahapatih ,aku akan ke sana dulu ,aku akan mengatur prajurit kita berjaga"Kau pergilah."Jawab Mahapatih Rakyan Aji .

Bergegas langkah kaki ,Patih tiga Singo Kelakar,Nunung Mato Abang.Ketiga orang kepercayaan meninggalkannya sendiri berdiri terpaku ,tak lama ia pun beranjak pergi.

Malam itu di temani Ni Serunting Kali ,Ni Sendang Wangi,berdua duduk menghadap,dekat perapian "Neek,, boleh aku duduk di sini,,,,?"

Oh ,tak apa ,Mahapatih duduk lah Ni Serunting Kali menjawab teguran Mahapatih.

"Ne,ek,aku rasa kita tidak sendiri di pulau ini ?"Rakyan Aji ,mencoba menghilangkan keheningan.Diam tak menjawab ucapan Mahapatih Ni Serunting Kali ,juga Ni Sendang Wangi.

"Ne,ek ,,,bisakah kita besok pagi kita langsung berangkat ?"Tanya Mahapatih Rakyan Aji ,lagi.Masih diam ,nenek Peramal Dewa ,nenek ini masih tertegun menunduk tak dapat menjawab ucapan orang di depan.

"Mahapatih,,,aku sebenarnya ada rasa khawatir ,kita akan mampu atau tidak ?! musuh yang akan kita hadapi ini bukan manusia,aku juga tak mampu menerawang lagi seolah mata batin ku ini tertutup, sesuatu yang kuat menutupinya".

Berucap Ni Serunting Kali.

Mendengar kata kata Peramal Dewa ,Mahapatih ini diam ,tahu akan musuh yang sedari awal adalah Naga Hitam penunggu bunga mawar hitam.

Mahapatih merenung pikirannya melayang jauh,kalau bukan bunga mawar itu,yang bisa mengobati permaisuri dari sakitnya,cerita tentang bunga langka yang dapat mengobati segala macam jenis penyakit ,juga menambah hawa tenaga dalam hingga puluhan kali lipat ,tak ingin ia pergi.

Tabib ,istana dari negeri Tiongkok yang mengatakan tentang bunga ini,tetapi ia juga tak yakin bunga itu ada .Mahapatih mengingatnya kembali,sebelum ia berangkat ke pulau ini.

Telik sandi istana yang menunjuk kan kepadanya ,ada seseorang yang bisa menerawang.Bertemu nenek Peramal Dewa,juga Dewi Racun atas bantuan Telik sandi istana.

"Mahapatih ,,,!"Oh ,,ya,aa,neek .

Blas buyar dari lamunannya.Ni Serunting Kali menegurnya,diam Mahapatih ini ,dia memalingkan wajahnya yang memerah malu, karena tadi tak sadar larut dalam lamunan.

"Besss,,,blessss,,,!"Angin kencang tiba tiba datang mematikan api unggun,sontak gelap seketika.

"Cepat !! kalian hidup kan api lagi ,

Ayo !!cepat "Suara seseorang yang berteriak di kegelapan.

"Ya,,,Mahapatih !"Berteriak suara prajurit menjawab,yang entah dari siapa di antara prajurit yang tahu itu suara teriakan dari Mahapatih Rakyan Aji.

Hening malam itu ,,,tak ada suara sua terdengar hany ketukan batu api ,yang berulang kali terdengar.

"Arrrrg,,besss,,,"Angin kencang kembali bertiup kali ini, lebih deras hembusannya."Ha ,,apa lagi ini ,,,?kita tak bisa menghidupkan api ,kakang Linggo bagaimana ini ?"Suara yang terdengar gugup.

"Crat,,tek ,tek,tek,Cras,Cras !"

Pijar pijar kecil api ,terlihat tapi api belum juga terlihat membakar ranting dan sabut kelapa yang di telungkupkan batu,tangan tangan yang menutupi saat batu api yang di adu prajurit di gelapnya malam.

"Apa ,yang kalian lakukan !! "

Mahapatih berteriak lagi,seolah tak sabar dengan para prajurit yang lama sekali menghidupkan api.Masih gelap gulita ,keadaan malam itu ,suasana hening mulai menyelimuti,rasa khawatir jika ada serangan mendadak hati Mahapatih mulai resah.

"Dia,,,datang ! diaa...mulai datang

diaaa,,,datang !"Seperti kesetanan

suara Ni Serunting Kali berteriak di tengah gelap."Arggghh,,arghh"

Baru saja teriakan yang serak dari Ni Serunting Kali ,suara seperti Menggerung membuat merinding bulu kuduk.

"Bless,,,besss,bess,,,;"

Api berkobar kobar membuat gelap menjadi terlihat jelas,"Aaa,,

aaa,aaa,"Semburan api yang keluar tiba tiba itu ,jerit para prajurit yang terbakar tubuhnya .

Terkejut Mahapatih ,"Berpencar !"

Teriaknya ,sekilas melihat sosok hitam yang meliuk liuk di udara ,

sempat merinding bulu kuduknya.

Mahapatih Rakyan Aji ,sekejap ia keluarkan jurus Teratai Bumi.

"Heee,,aaa ,,hep ,hep ,trataktakk

heaa,aak,bes ,bes,,berggg berg !"

Suara bergemeretak keluar dari pukulan jarak jauh dari Mahapatih bertubi tubi menghantam Naga hitam.

"Hayo ,kita serang bareng ,kalian lihat itu !!"Berteriak Patih tiga ,ia melihat sebersit sinar merah dari sorot mata Naga hitam"Ya,!itu dia!"Ciu Chen lie ,ketua dari klan Bintang merah berteriak.Sontak semua orang orang dalam gelap malam bergerak seketika.

"He,aaa,,he,aaa,he,aa..hiaaak,aak!"

Singo Kelakar ,Ni Sendang Wangi ,

Ni Serunting Kali,Nunung Mato Abang ,kelompok klan Bintang merah,semua mengeluarkan jurus kesaktiannya "Arrrrg,arggh,besss

arrrrgh !"Mendapat serangan yang bertubi tubi ,menggerung keras Naga hitam ini.

"Berrr,,bess,,arrgg,berr,arrggh,Arg!"

Semburan api dari Naga hitam ini, menghadang semua serangan yang menghantamnya.Luapan api berpijar membumbung ke atas langit.

"Kakek,!! lihat apa itu di sana ?!!"

Sinar merah dari kejauhan terlihat anak anak muda di selatan pulau.

Tan Mayan menunjuk ke atas langit .

"Benar ,adik ! seperti nya sesuatu yang terbakar,,,apa ,,mungkin itu seperti api yang pernah kita alami waktu di pulau Kemaro itu !?"Liu Sheng Yun ,berucap menerka .

"Kakak,,aku tak menyangka kakak berpikir seperti ini?!"Hanya pirasat saja ,adik,jawabnya"Kakak Liu aku pun juga berpikiran sama,,semua terdiam.Membayangkan melawan musuh yang bukan dari kalangan manusia.

"Cucu cucu ku, kita bersiap !kakek berpirasat ,seperti nya gunung ini tempat kediaman Naga hitam itu"Ujarnya ke cucu cucu nya.

Malam itu semua murid murid Datuk Bayung lincir terdiam.Tak ada sepatah kata yang keluar.Liu Sheng Yun dan istrinya ,Bhiksu Huang ,Allena kedua orang murid Pengemis Tuak ini juga ikut larut dalam keheningan.

Sementara itu, Nilam Suri yang masih belum juga pulih, tertidur pulas,api unggun menghangatkan badannya .Semua saudaranya hanya bisa memandang cemas berharap adik mereka ini, segera pulih.Malam ini,menunggu hari esok tak ada yang bisa mereka lakukan ,kecuali menunggu.

.........................