Chereads / pendekar Berandal Karya : Fr Mans / Chapter 23 - Perjanjian sang Naga.

Chapter 23 - Perjanjian sang Naga.

Suara bergemuruh seperti letusan gunung.Berbagai ilmu kesaktian, jurus serangan jarak jauh, yang di aliri tenaga dalam tingkat tinggi itu, semua mengarah Naga hitam.

Bertubi tubi seakan akan para pendekar ini, tak lagi memberinya kesempatan menyemburkan api.

Naga hitam ini mengerang ,meliuk liuk tubuhnya naik ke atas langit,sepetinya Naga hitam ini merasa sakit.

"Arrrg,arrrg,"Suara Gerungan yang di barengi semburan api besar yang mengarah rombongan orang orang yang di bawa Mahapatih.

"Awasss,!"Berteriak Mahapatih.

Pendekar dari negeri Tiongkok Klan Bintang merah ,Ni Sendang Wangi ,Ni Serunting Kali,Singo Kelakar juga muridnya Nunung Mato Abang menghindar.

"Aaaa,aaa,aaaa !"Para prajurit yang tak sempat menghindar dari serangan semburan api Naga hitam.Api seolah berjalan di tubuh para prajurit yang berlarian ke laut.Sontak malam ini, seakan terang benderang.

"Kawan kawan !! hayo ,,,satukan lagi kekuatan !aku yakin kita bisa mengalahkan Naga ini !"Teriakan dari Mahapatih ,,,dia ingin semua orang orang ini tak gentar.

"Aku juga sependapat Mahapatih,

Patih tiga menjawab."Ya ! benar,,, kami juga setuju Mahapatih "Para pendekar semua serentak setuju.

Kembali semua para pendekar ini, juga Mahapatih Rakyan Aji ,Patih tiga, kelompok pendekar Bintang merah dari Tiongkok .Semuanya mulai bersiap mengerahkan jurus kesaktian nya .

Rakyan Aji ,Mahapatih ini dengan jurus andalannya Teratak Bumi.

Singo Kelakar yang berbarengan dengan muridnya Nunung Mato Abang ,Ni Sendang Wangi,juga Ni Serunting Kali,semuanya secara serentak.

Jurus Paku Bumi salah satu dari jurus Teratak Bumi ,di barengi jurus Halimunan menghisap inti lawan.Dua jurus andalannya ini sekaligus ia keluarkan.Tenaga inti menyerap hawa kekuatan lawan dan tenaga dalam dia kerahkan, wajahnya tegang ,hampir sepenuh dari tenaga dalamnya.

Tak tanggung tanggung rupanya Mahapatih ini.Belum pernah ia menghadapi musuh sedemikian rupa, bukan manusia,tapi sesuatu yang membuat bulu kuduk merinding .

Sementara itu ,para pendekar dari negeri Tiongkok terlihat bersama sama.Delapan orang ini ,mulai mengerahkan seluruh kesaktian.

Di lain tempat Singo Kelakar juga muridnya Nunung Mato Abang,

guru dan murid ini berbarengan mengeluarkan jurus andalannya.

Patih tiga dan juga Ni Sendang Wangi ,Ni Serunting Kali ,walau nenek ini, ilmu kesaktiannya itu meramal ,tapi kesaktian ilmu Kanuragannya juga tak bisa di anggap sepele .

"Serang !!!"Hiaa,,hia,,aa,aa,,hiaak,,hiaa,aak,hep,hep,haa,hia,hiaa,ak !"

Mahapatih berteriak.Suara seperti bersahut sahutan,semua hawa tenaga dalam mengarah satu titik.

Naga hitam yang meliuk liuk ini seperti tak ingin tubuhnya, jadi santapan luapan ilmu kesaktian manusia,menyerangnya sudah menjadi kesalahan fatal.

"Arggg,arggh,arggh,;"Naga hitam meliuk liuk ke atas sorot matanya tajam ,merah menyala seakan hawa amarah yang tak terbendung.

"Bessss,berrrr,besss,berrr,besss,!"

Api yang luar biasa besar keluar dari mulut Naga hitam.Saat yang bersamaan luapan warna warni dari serangan yang bergelombang mengarahnya itu,,,,"Blarrr,,!Blarr,,!"

Bergetar ! bumi di pijak beradunya

berbagai ilmu kesaktian.Pulau ini, bagaikan gempa mengguncang hingga semua orang limbung.Api yang semburan Naga hitam buyar menyebar.

"Kakak !! lihat ,,,"Tan Pati berteriak tangannya menunjuk atas langit,

warna merah yang menyala nyala terang,"Sudah berapa kali,seperti ada sesuatu di sana ,aku takut itu bukan hanya semburan Naga ,tapi sepertinya ada yang bertarung ?"Pengemis Tuak berucap.

"Ya,,Kee,ek akupun juga berpikiran sama dengan kakek"Tan Bayau ia mengiyakan ucapan kakeknya .

Kembali anak anak muda ini,mata mereka menatap langit.Gelapnya malam,terbantu berkerlip bintang bintang ,apa lagi yang terjadi ?.

Tampak.merenung Pengemis Tuak.

Di pinggiran pantai ,Naga hitam mengamuk !semburan api dari mulutnya membuat manusia yang melawannya ini, pontang panting menghindar.

"Arrrggh,arghh,!"Cepat ,ayo cepat "

Mahapatih berteriak ,Ni Serunting Kali ,yang gugup,"Aaaaa,,"Jeritnya

terkena sabetan ekor Naga hitam.

"Serunting !!"Ni Sendang Wangi cepat ia mengejar.Tubuh nenek Peramal Dewa melayang bagai kapas."Hep,hep,kena !"Ucapnya Tubuh Ni Serunting Kali dapat ia tangkap sebelum jatuh.

"Besss,bess,bet ,bet ,!Kibasan ekor Naga hitam secepat angin berhembus yang meluluh lantak

"Nenek Dewi Racun! awass"Suara Jeritan Mahapatih,ekor Naga ini mengibas tepat ,ke arah Tubuh Ni Sendang Wangi yang baru saja meletakan tubuh Peramal Dewa.

"Ha,,bahaya ! hiaaa !"Mencelat Ni Sendang Wangi,menghindar ekor ular Naga yang menyabet.Begitu cepatnya gerakan meringankan tubuh Dewi Racun ,tapi kecepatan sabetan ekor Naga hitam ini masih mengenai kakinya.

"Degh,!"Aaa,aaa,!"Melayang,tubu Ni sendang Wangi,"Paman Singo ,Aku akan mengejar nenek itu !"Ya,Paman dan murid ku juga Patih tiga yang akan mengalihkan Naga itu,kau selamatkan Nenek itu ?!"ucapnya ke Mahapatih.

"Hap ! hap! "Melesat mengejar Ni Sendang Wangi sebelum tubuh Ni Sendang Wangi jatuh.Batu karang yang menonjol di pinggiran pantai bisa saja membuat tubuh nenek Dewi Racun remuk,jika ia terjatuh dalam keadaan pingsan.

"Hep ,hia,tep ,tep!"Mahapatih ini cepat menangkap Ni Sendang Wangi.Hampir saja karang karang yang menonjol itu menghantam tubuh Ni Sendang Wangi.

Dengan cepat ia bawa tubuh nenek ini ketempat aman "Nenek ini ,pingsan !! sebaiknya aku aku ke sana ? di sini sepertinya aman buat nya !"Mahapatih Rakyan Aji berucap.

Kembali melesat Mahapatih ini , imu meringankan tubuhnya yang sudah sedemikian rupa ,seperti angin ia melesat.Naga hitam yang meliuk liuk ke atas sembari tiada henti menyemburkan api ,seolah tak memberi manusia manusia yang menyerangnya kesempatan.

Hari menjelang pagi ,pertempuran antara Naga hitam dan ,para prajurit istana kerajaan Sriwijaya masih belum juga mereda.

"Arghh,argg,bes,bes,!"Naga hitam tiba tiba menghilang.Sontak saja semua terpaku heran ? kenapa Naga Ini tiba tiba menghilang ?.

Para prajurit, para pendekar dari Negeri Tiongkok,Mahapatih juga seperti kebingungan .

Masih berdiri mematung semua orang orang ini.Tak terasa hari mulai beranjak pagi,orang orang ini mulai melihat ke arah sekitar.

"Eghhh,eegg "Suara mengerang Ni Sendang Wangi ,wanita tua ini siuman dari pingsan."Ne,ek kau tidak apa apa !?"Mendekat Patih tiga,"Biar aku bantu neek !!"Oh ,ya,,Terima kasih .."Ucapnya ke Patih Tiga.

Ni sendang Wangi di bantu Patih tiga berdiri.

"Ups ,"Pelan pelan saja Ne,ek."Patih tiga memapah tubuh Nenek ini ,masih terlihat gontai langkah kaki Ni Sendang Wangi saat tubuhnya di papah Patih Tiga .

Cuaca pagi terlihat sangat cerah, Langit terlihat mulai memutih, udara pagi yang segar juga angin yang semilir bertiup membuat riak riak gelombang laut yang terhempas saling susul menyusul.

Di atas deburan ombak ,suara burung burung putih yang ramai, terkadang menukik ke air laut yang biru, tampak ikan ikan kecil di moncong paruh burung putih ini.

Di balik batu karang di sebelah selatan pulau karang ,sekelompok anak anak muda berjalan di pasir berwarna abu abu.Tampak Bhiksu Huang di temani Allena.Nilam Suri yang di papah lengan kirinya dan lengan kanan oleh dua gadis ini,keduanya membantu Nilam agar bisa berjalan perlahan lahan.

"Pelan pelan saja adik,,,!"Ucapnya ke Nilam Suri.Bhiksu Huang kata katanya memberi semangat ke Nilam Suri "Ya,,aku masih lemah biik,"Jawabnya ke Bhiksu Huang.

Di saat ketiga gadis ini berjalan dari jauh saudara saudaranya memandang dengan senyum.

Pengemis Tuak,bersama cucu muridnya Tan Bayau ,murid tertua dari muridnya Datuk Bayung Lincir.

"Kakak,,,lihat adik Nilam bersama bibik guru "Tan Patih yang datang mendekat kakak seperguruannya.

"Ya,,adik,Patih,,,kakak senang sekali melihatnya'Ucapnya ke Tan Patih ."Oh ya,adik Patih ! apa yang terjadi semalam itu ?kakak ingin bicara dengan kalian ,,kakek juga bersama kita"Tan Bayau ia mengutarakan kejadian semalam.

"Ya,,,benar kak !kami juga tahu,,, jadi,,apa yang akan kita lakukan ?"

Diam Tan Bayau ,,tak menjawab ucapan Tan Patih ,sementara adik adiknya yang lain berdiri diam.

"Cucu ku,,nanti malam kita waspada kakek takut ,,apa yang kakek pikirkan benar ,suara yang kita dengar semalam itu Naga yang datang sewaktu kita berada di kediaman Datuk Tambat Rajo itu cu,,"

Pengemis Tuak ,langsung ia berkata ke cucu cucu muridnya.

"Kalau begitu Keek,kita semua harus waspada takut Naga itu datang ke tempat kita ,tapi Keek !,,apa,,, mungkin rombongan orang bertopeng itu ,atau ada yang lain yang bertarung dengan Naga itu Keek,?!"Tan Mayan ,kali ini ia yang berkata,seperti menerka nerka.

Di puncak gunung asap mengepul mengeluarkan bau tak sedap.Goa di mana Naga hitam bersembunyi banyak lubang lubang besar yang entah ujung nya tembus kemana?. Hari itu sepertinya Naga hitam ini terus menatap sesuatu.

"Arggghh ..! bess ,,,,,,,mengapa banyak manusia manusia ,apa manusia telah mengetahuinya ?!"

Roh Naga hitam menatap bunga mawar hitam "Arggghh. !"Kembali suara Gerungan Naga hitam ini bergema dalam goa yang gelap .

"Besss,!"Berubah wujud Roh Naga hitam ini, kembali menjadi ular besar yang meliuk meliuk,setelah lama ia pandangi bunga hitam itu,

Naga hitam kembali meliukkan badan menyusuri lorong gelap goa kawah gunung.

"Krek !"Suara injakan ranting yang patah.Terkejut ,sontak ia menarik bahu pemuda di sampingnya,saat mereka memandang dari rimbun semak belukar pohon bakau.

Manusia bertopeng seakan murka dengan pemuda di sampingnya yang ceroboh.

"Kau lihat mereka ,kalian semua jangan gegabah !"Ucapnya ke Soma."Ya,a aku tahu ,"jawabnya ke manusia bertopeng.

Soma yang gugup menjawab orang di sampingnya ini."Sekali lagi kau berbuat gegabah !!"Ya,aa.

Gemetar jawaban Soma.Hening di dalam semak belukar tak ada kata kata yang terucap.Empat orang yang mengendap endap memandang sekelompok orang yang berkumpul di pinggiran pantai.

"Aneh ,,,?aku tak melihat ada jejak tapi ,,,kapal layar ini seperti baru terdampar ?!"Mahapatih berucap dalam hati.Singo kelakar bersama muridnya yang mendampingi Mahapatih berjalan di air sebatas dengkulnya.

"Paman ,,,aku yakin sekali pasti ada orang lain,,selain kita di pulau ini, paman,aku heran tak ada jejak sama sekali,"Ucapnya ke Singo Kelakar.

"Apa orang orang ini bersembunyi atau,,, mereka ,,, tewas oleh Naga itu ? tapi ,,,kita tak melihat ada mayat !"Kali ini Mahapatih ingin tahu tanggapan Singo Kelakar.Orang yang di percaya nya saat ini.

"Aku juga ,curiga Mahapatih ,apa orang orang yang terdampar ini mengetahui keberadaan kita ?apa mereka juga ingin mengambilnya juga ?!"

"Ya,paman,seandainya ada orang luar selain kita yang tahu akan bunga langka itu,tugas kita akan berat !"Berucap lagi Mahapatih ke Singo Kelakar.

Gerak gerik orang orang di pinggir pantai ,tak lepas dari pandangan beberapa pasang mata yang tak lepas memandang dari semak yang tertutup.Senentara para Prajurit Istana kerajaan Sriwijaya, sebagian terlihat mengumpulkan kayu kayu besar ,juga ranting kering.

Mahapatih Rakyan Aji bersama Patih Tiga ,Pendekar Pengawal istana Singo Kelakar,pendekar dari Negeri Tiongkok Ciu Chen lie

Terlihat berkumpul seperti ada sesuatu,mungkin mengatur siasat untuk menghadapi Naga hitam.

"Paman,Patih Tiga,,apa ?Nenek Peramal Dewa itu sudah pulih ?!"

Tanya Mahapatih."Sepertinya,,dia sudah agak baik kan ,Mahapatih pagi tadi ia sudah dapat berjalan jalan ?!"Jawab Patih Tiga ,ia tadi sebelumnya bersama Mahapatih Rakyan Aji,Patih tiga ini sempat ia berbicara dengan Ni Serunting Kali.

"Baiklah kalau begitu ,,aku ingin kita semua tahu ,dimana ?Naga itu bersembunyi !kita akan ke tempatnya ,apakah kalian setuju !"

Berkata lagi Mahapatih ini.Tak ada jawaban dari orang orang yang berkumpul mengelilinginya.Semua terdiam akan ucapan dari Mahapatih barusan.

"Baik,,,! bila kalian belum bisa menjawab ,aku menunggu jawaban dari Kalian ,tapi aku tak ingin kalian berlama lama,!"Ucap Mahapatih ini tegas kata katanya.

"Oh ,ya,,aku ingat kan Sekali lagi ,,hadiah dari Maharaja,,jika kita mendapatkan bunga itu ,?hadiah kalian mungkin bisa dua kali lipat tapi,,,jika kalian tak ingin ikut ,apa keputusan ku ,mungkin dari sini hadiah keberangkatan kalian aku tiadakan !!" Terdiam ,semuanya akan ucapan dari Mahapatih ini.

"Patih tiga ,paman !ayo kita temui Ni Serunting Kali ,,"Baik ,,ayo kita kesana.Mahapatih, Patih tiga juga Singo Kelakar bersama muridnya.

Empat orang ini bergegas langkah kaki mereka berjalan menyusuri pasir pantai.Mahapatih Rakyan Aji sepertinya ingin cepat sampai ke tempat Ni Serunting Kali di rawat para prajurit Istana.

"Nee,ek ,bagaimana keadaaan mu nee,k ?!"

Tanya Mahapatih.Ni Serunting kali yang di temani Ni Sendang Wangi kedua wanita ini ,berdampingan duduk.Tenda kecil yang di buka bagian belakang ,dan depan agar masuk sinar matahari.

"Oh ,iya ,Mahapatih aku sudah agak baikan ,,hanya saja tenaga dalam ku masih belum pulih,,"Oh ,,ya,,perlahan saja nee,k.Diam Ni Serunting kali ,mendengar kata kata dari Mahapatih.

"Ne,ek....Sebenarnya aku tak ingin mengatakan ini,,, kepadamu nee,k kita sudah mengetahui tempat ini karena nenek ,,,tapi ,,waktu ku tak banyak ,,,harap nenek mengerti ?!"Ungkapnya ke nenek Peramal Dewa ini.

Mahapatih ini pelan kata katanya ke orang tua di depannya.

"Katakan saja Mahapatih ,,apa yang bisa aku bantu ?!"Ucapnya,pelan sekali ke Mahapatih."Ne,ek,kami ingin ke tempat persembunyian Naga itu !"Apa !! kalian ingin kesana ?!"Jawab Ni Serunting Kali,yang terkejut.Ni Sendang Wangi yang duduk di dekat nya juga tak ayal sangat terkejut.

"Bisakah Ne,ek,aku minta sekali lagi,,,aku ingin tahu ,di mana Naga itu sembunyi?"'Terdiam Ni Serunting Kali ,ingat akan kejadian pertama kali ia menerawang ,atas permintaan murid temanya waktu ,Panji Cakra.Saat ia itu dalam mati batinnya,sosok Naga hitam datang ingin menerkamnya ,tapi ia sudah berjanji akan ikut dalam missi Mahapatih ini..

Masih berpikir keras Ni Serunting Kali ,apa ia sanggup memenuhi permintaan orang yang berada didepannya.Melihat nenek Peramal Dewa yang diam ,mungkin ada keraguan di hati si nenek Mahapatih ini ,tak tahu kalau si nenek ini pernah mengalami hal yang begitu menyeramkan.Dalam hatinya menerka apa si nenek ini belum sehat, dan mungkin ia belum bisa menerawang, saat tenaga dalamnya belum pulih ? atau ada hal lain ?.pikirnya dalam hati .

Ni Sendang Wangi,melihat sahabatnya ini diam tak menjawab,ia lantas berpikir"Ah,,,aku kira benda itu hanya legenda ,tapi nyatanya benar ada ,andai saja,,,,aku bisa mendapatkan benda itu?dunia persilatan berada dalam genggaman ku "Berangan angan Ni Sendang Wangi.Wanita ini membayangkan kalau ia yang mendapatkan bunga mawar hitam itu ,

pasti kesaktiannya akan bertambah berlipat lipat baik tenaga dalam juga ilmu kesaktian.

"Heei,,,nee,k kau melamun !"

Mahapatih Rakyan Aji ,seketika menegurnya.

"Oh,,,ah ,tidak..!tidak ,Mahapatih ,aku hanya a,

memikirkan bagaimana bisa menemukannya"

Terbata bata gelagapan Ia menjawab,buyar lamunan Ni Sendang Wangi."Untung saja ia tak mengetahui aku berbohong,tapi andai aku ada kesempatan aku rebut benda langka itu ,,

persetan ! dengan hadiah yang di janjikan itu ,

aku tak ingin,,, ,aku hanya ingin menjadi raja di dunia persilatan"Dalam hatinya berucap.

Sementara di pinggiran pantai ,Ciu Chen lie bersama anak buahnya ,terlihat berkumpul

"ketua ! apa setelah tugas ini,kita berangkat ke tanah Jawa ?"Tanya Hong ,yang berdekatan duduk di samping ketua klan Bintang Merah ini."Entah lah adik Hong ,aku juga tak yakin kita bisa langsung berangkat ,andai ada kapal lain ?mungkin kita bisa melarikan diri dari mereka ini ,tapi ,,,kalian lihat ! kesaktiannya ,!?"

"Benar ketua ! Mahapatih itu,ilmunya sangat tinggi aku tak yakin kita bisa mengalahkan orang itu ?!"Hong yang berkata ,seolah ragu akan kesaktian mereka semua ,jika di bandingkan dengan kesaktian Mahapatih itu.

"Bukan itu,,,Hong ,aku masih yakin akan ilmu kesaktian kita,tapi,, ada yang aku pikirkan "

"Apa itu !! ketua "Hong berucap lagi ,seolah ia ingin tahu apa yang di pikirkan oleh ketuanya.

"Mendekat ! kalian semua ,aku takut ada yang memata matai kita ?!"Baik ketua !! serempak mendekati ketua Kelompok Klan Bintang merah.Para pendekar dari negeri Tiongkok ini,

Seolah berbisik bisik kata kata yang keluar, tak lama mereka duduk pada tempat semula, yang agak berjauhan satu dan lain nya.

Hilir mudik para prajurit istana kerajaan yang berjaga jaga ,melihat arah sekitar.Di laut ada beberapa prajurit dengan tombak,salah satu prajurit terlihat membawa banyak ikan ,entah bagaimana cara prajurit itu bisa ? hingga ikan ikan itu begitu banyak ia dapat.

"Hai,,adik ,kau pintar sekali,,"Prajurit yang agak berusia lebih tua Mendekat langkah kakinya yang menyiprat di air setumit mata kaki ,dia menjemput prajurit yang menenteng ikan ini.

"Biar aku bawa dik ,?!"Ya,,kakang bawa lah ...

Ucapan prajurit yang lebih muda ini ,seolah ia memberikan ikan ikan tangkapannya itu.

Di dalam tenda kecil yang membelakangi laut,

Mahapatih seolah tak bisa lagi berkata,hanya menunggu Ni Serunting Kali menjawab ! apa ia bisa mencari tahu persembunyian Naga itu

"Baiklah nee,k aku tak memaksa mu lagi nek !! tapi,,,,kami akan terus mencarinya "Berucap ke si nenek di depannya."Hee,ee aah,!"Helaaan nafasnya yang seolah kesal."Paman !! ayo kita keluar !"Baik Mahapatih.Jawab Singo kelakkar seraya langkahkan kaki mengikuti Mahapatih yang menyibak tenda.Tahu Mahapatih kesal ia hanya diam tak berkata.

"Berhenti !!"

Mahapatih menengok kebelakang ?."Ada apa Nenek ini menyuruh mereka berhenti pikirnya"

Mahapatih masih berdiri di depan tenda.

"Nee,k apakah ?nenek sudah siap membantu kami ?"Mahapatih Rakyan Aji langsung saja menanyakan apakah si nenek Peramal Dewa ini sudah mengambil keputusan,"Mahapatih aku minta nanti malam ?!"Ucapnya pelan.

"Apa ,,nanti malam itu nenek akan membantu kami ,,neek?"Penasaran Mahapatih ,ia cepat memastikan ucapan si nenek Peramal Dewa ini.

"Ya,,!! Mahapatih !!"Oh,,.! terima kasih neek ,,akan aku persiapkan nanti malam ,prajurit agar berjaga jaga.sontak ucapan Mahapatih yang begitu semangat sekali,menjawab kata kata si nenek Peramal Dewa.

"Paman ,Patih Tiga ,ayo kita segera ke sana oh,yaa,nee,k aku ucapkan terima kasih neek,kau sudah banyak membantu kami ?! kalau begitu kamu undur diri dulu,kami akan bersiap untuk nanti malam neek !"

Ucapnya ke Ni Serunting Kali."Yaa,,! "pelan suara si nenek Peramal Dewa menjawab.

Dengan bergegas Mahapatih ,Patih Tiga juga Singo Kelakar berjalan menuju rombongan para prajurit istana.Di dalam tenda kecil dua orang wanita tua yang terdengar berbincang bincang seakan berbisik.Kedua wanita ini seakan was was apa lagi Ni Serunting Kali ,ia tahu persis apa yang ia lakukan.

Sore itu anak anak muda murid Datuk Bayung Lincir ,terlihat berkumpul di depan tumpukan kayu bakar.Pebgemis Tuak Tampak berdiri mematung di tepian Pantai,angin laut sore itu tak biasanya sangat kencang ,rambut panjang Pengemis Tuak tergerai gerai ,"Kakek ,,,!"Suara Yang memanggilnya dari kejauhan.

Nilam Suri yang berjalan bersama Bhiksu Huang juga Allena,melambai kan tangannya memanggil kakek gurunya ini.Kedua muridnya

hanya memandang gurunya yang terpaku di pinggiran pantai.

Jeritan Nilam dari kejauhan tak membuatnya menoleh ,ia tahu pasti tahu cucunya Nilam memanggil.",Ah,,sudah berapa lama di sini ?

aku tak tahu ,apa ,,,mereka semua datang ?!."

Bergumam sendiri dalam hati Pengemis Tuak.

"Guru !! Kakek !!"

Kembali Nilam suri,juga Bhiksu Huang juga Allena memanggil Pengemis Tuak.Kali ini ia menoleh ,"Ya,,,!! Kakek kesana. ,,,!"Teriaknya.

"Hep !"Sekali ia menjejak pasir ,tubuh orang tua ini ,melayang terbang.

"Hap.degh "Pengemis Tuak sudah berada di depan cucunya ,"Ada apa ,,,"Langsung berucap ke muridnya Cucuku Nilam,,,kau mengganggu saja !"Ucapnya ke Cucu muridnya Nilam Suri "Kakek ,,habisnya kakek melamun terus !!"

ketus suara Nilam Suri,seperti ia memarahi kakeknya.

"He ,,kamu ,dasar !"Seperti ingin mencubit pipi cucunya Nilam ,ibu jarinya dan telunjuk dekat wajah Nilam yang mencubit angin.

"Kakek tidak melamun ,kakek mu ini, hanya memikirkan pertemuan anggota Gembel Pengemis !dan juga waktu Pertemuan para pendekar itu ?!"Pelan suara pengemis Tuak berucap .

Terdiam tiga gadis ini ,mereka juga tahu guru mereka mempunyai tanggung jawab,dengan penerus perkumpulan yang ia pimpin ,dan lagi pertemuan para pendekar sudah sangat dekat

Bhiksu Huang ,dalam hatinya juga juga sangat berharap mereka secepatnya berangkat ke pulau Jawa.

Tak terasa hari menjelang gelap,asap dari api unggun yang di nyalakan saudara saudaranya, mengepul menyebar tertiup angin laut.

"Ayo ! murid ku ,Nilam ,,itu kakak seperguruan sudah menyalakan api ,tadi aku lihat Tan Patih banyak mendapat ikan ,,?"Ya,Keek! aku juga lihat,kakak Liu juga banyak ia dapat ikan Keek.

Nilam Suri menerangkan ke kakeknya.

"Oh ..kalau begitu ayo kita cepat kesana ! cu ,, Kakek sudah tak sabar cu,ingin makan ikan bakar "Dasar ,kakek ,baik kee,k !.ayo ke sana."

Ucap Nilam Suri ke kekek gurunya.Dua murid Pengemis Tuak ,Bhiksu Huang dan Allena pun tersenyum.

Keempat orang ini pun beranjak ke arah api unggun ,tak lama mereka semua bergabung.Oey Liong An bergabung bersama Nilam Suri ,Bhiksu Huang dan Allena.

Murid murid Datuk Bayung Lincir semua seperti melamun ,Pengemis Tuak ia duduk menyendiri di sebuah batang bulat ,wajahnya yang tertunduk lesu ,tak biasanya ia bersikap seperti ini ,hangatnya api unggun sedikit mengurangi Udara malam yang dingin .

"Tan Suding ,,,?!"Ya ,kak Bayau ,,,

"Apakah bisa kau ulangi lagi sewaktu adik memanggil ,roh itu ,?"Bisa ,Kak,tapi apa yang kakak ingin aku lakukan ?"Tanya Tan Suding ke kakaknya, Tan Bayau."Begini maksud ku adik ,,kalau adik bisa membawa kita semua keluar dari pulau ini ?"

Diam Tan Suding mendengar ucapan kakak seperguruannya.

Pengemis Tuak ,sontak ia tengadah kan wajah ia ingin mendengar ucapan dari Tan Suding.

"Baiklah kak ! akan aku coba."Ucapnya.

"Kau yakin adik !"Ya ,aku yakin kak Bayau.Tan Suding menjawab."Tan Suding ,apa kau bisa !" Serentak semua saudara nya yang lain pun ikut berucap."Ya.!.aku sangat yakin !!.

Dengan suara yang mantap Tan Suding berucap"Baiklah ,bila kau yakin.,kami saudara saudara mu setuju"Berkata serentak saudara saudara seperguruannya, semua memberinya semangat .

Berjalan dengan langkah kaki tegap ke arah pasir pantai ,Tan Suding berdiri mulut nya komat Kamit memanggil mantra pemanggil arwah Roh penguasa burung.

"Tuit..Tuit..Tuuiit.!!".

"Eyang penguasa burung datang lah ,!!"

"Bes,bes ,bes !! "Tiba tiba angin kencang menerpa sekeliling pasir laut sontak beterbangan"Anak muda kenapa ?kau memanggil ku ,ada apa gerangan !?"Dari atas Awang awang Elang raksasa mengepakkan sayap "Eyang ,,,cucu Tan Suding memerlukan bantuan mu eyang !!"Ucap Nya ke Roh Elang Raksasa.

Tan Suding langsung mengutarakan maksud keinginannya agar bisa keluar dari pulau hitam berapi di tengah lautan ini.

"Baik ,cucuku ! Eyang akan membantu mu !"Terima kasih Eyang...!

Kibasan angin dari kepakan dua sayap elang raksasa membuat pasir di pinggiran pantai beterbangan "Kakak !!kakek ,bibi guru ,ayo kita lompat !" Teriakan dari Tan Suding di barengi lompatan ke arah atas punggung Elang raksasa

.

"Adik adik ayo !! Kakek ,bibi ,kakak! ayo hep hep !hia ak ..hep! hep !hep !hep !"Semua mengikuti Tan Bayau yang bergerak melompat ke atas punggung Elang raksasa seakan tahu semua orang sudah berada di atas punggung nya,elang raksasa mengepakkan sayap ,secepat kilat elang raksasa melesat ke atas .

"Berrrt,berrr, berrrt ,bes beesss.."

Suara desiran angin yang menderu deru ,

Menerpa.kibasan angin yang keluar dari kepakan dua sayap burung besar yang membawa rombongan murid murid Datuk Bayung lincir ini semakin membumbung ke atas.

"Adik Nilam kau berpegangan yang kencang! "Teriak Tan Suding yang berpegangan di buku leher birung elang raksasa"Ya !! Kak..!.

Di ketinggian murid murid Datuk Bayung lincir melihat kebawah ,kawah gunung hitam yang mengeluarkan asap berbau menyengat,rupanya burung elang raksasa ini terbang melintasi gunung hitam .

"Mahapatih lihat itu !! .

Salah satu prajurit istana kerajaan tanpa sengaja melihat atas langit ,sontak semua mata mengarah atas.Tampak dari kejauhan semakin menjauh dari pandang mata yang tertutup asap gunung hitam burung elang raksasa itu mulai samar samar terlihat.

"Apa itu ?seperti burung besar !apa aku salah lihat ?..tapi..apa aku lihat itu ,dan juga para prajurit lain melihatnya .Siapa orang orang di atas burung besar itu ?"dalam hati Mahapatih bergumam Matanya terperangah menatap langit.

Kawah gunung hitam yang menyemburkan bau menyengat, ketika Elang raksasa yang di naiki rombongan Pengemis Tuak ini melintasi kawah.

"Bau sekali ,Ups !nafasku sesak,kakak Suding bisa kah, kita lebih cepat lagi !!"

Nilam suri berteriak.

"Ya !adik ,,,aku juga merasakan yang sama kau tahanlah !"Tan Suding dari arah depan ia berteriak,meminta Nilam bertahan dengan hawa tak sedap yang keluar dari kawah gunung.Burung elang berputar putar di atas kawah .

"Berrr...bessss.bessss...kepakan sayap burung elang raksasa mulai menjauhi lubang kawah,"werrr. ,werrr,derr "

Tiba tiba kilat cahaya merah menghantam

Dari arah bawah hingga burung elang raksasa yang di tumpangi Murid murid Datuk Bayung Lincir terhempas dari punggung burung elang.

"Aaaaghhk ,aaaaghh ...aaaa.aaaa.aaaa"