Di waktu pagi hari pesisir timur Pantai Semenanjung Selat Malaka "Malau.banyak sekali pagi ini ,Kau dapat tangkapan ikan "Orang tua yang baru mendekat ke perahu ke seseorang yang bernama Malau.
"Lagi musim ,"jawab Adim Malau ke orang tua ini ,"Datuk mau ?ambil lah Datuk ,untuk di rumah." Diam Datuk ,ia hanya melihat Adim Malau tangannya cekatan membereskan ikan ikan dari dalam perahunya "Ambil lah Datuk ,untuk di rumah jangan sungkan ,"ucap Adim Malau lagi ,"ini untuk keponakan ku juga Nilam Suri "Merasa orang tua ini hanya diam ,ikan yang baru saja ia kumpulkan di buli buli bulat terbuat dari tali jaring , langsung ia berikan , ikan ukuran lumayan besar.
"Aku taruh di sini ya a Datuk ,,,aku akan ke pasar dulu "Ucapnya ,lalu meletakan ikan yang di berikan itu kepada orang tua yang ia panggil Datuk ."Ya nak ! terima kasih .
Adim Malau ini kembali sibuk mengumpulkan ikan hasil dari pancingan nya semalam .Pasar kelekek tempat biasa dia menjual ikan pancingannya.Pasar pagi yang lumayan ramai ia biasa menjual ikan ikan nya di pasar itu.
"Datuk, Adim Malau ingin ke pasar kelekek dulu ,mumpung masih pagi Datuk,"ucap lelaki muda ini , "Ya Malau mudahan ,ikan ikan mu habis terjual naaak ."Jawab Datuk
berkata lagi ia mendoakan orang yang menganggap dirinya kakak baginya ."Ya, Datuk" Ucap malau yang langsung meninggalkan Datuk .
Datuk orang tua sesepuh yang di anggap oleh sebagian penduduk kampung nelayan ,Orang tua yang selalu memberi nasehat baik dan juga terkadang menolong bila warga kampung nelayan ada yang mengganggu baik dari bajak laut juga perompak .
Orang tua ini melihat ikan yang di taruh tadi oleh Malau, di atas moncong perahu dia mengambil ikan yang di letakan pada tajuk kepala perahu.Tak lama setelah Adim malau pergi,orang tua ini menatap lurus ke arah lautan.
Tak lama.kemudian orang tua ini meninggalkan tempatnya berdiri .
Malam itu dipadepokan Datuk Bayung Lincir, terlihat tujuh anak , berkisar belasan tahun,Satu dari tujuh anak anak ini,ada seorang wanita .Nilam Suri nama anak ini anak kandung Datuk Bayung lincir
pemilik Padepokan .
"Hiak "suara teriakan di barengi gerakan yang mereka Lakukan , Seperti sedang melatih Ilmu Kanuragan .Berdiri paling depan anak yang bertubuh tegap tulang besar ,usia anak ini yang berbeda beberapa tahun dari anak yang lain.
"Tan Bayau ! coba Kau ulangi lagi gerakan jurus Tepak maung dari sepuluh gerakan Awal dan akhir "Baik guru.
Seseorang berdiri mengawasi...
semua gerakan anak anak yang berlatih ilmu Kanuragan, mata nya melihat setiap gerakan yang anak anak belasan tahun ini peragakan,
Setiap gerakan menurutnya ,harus di ulang ia memberhentikan .
"Baik Datuk !" Anak Yang berdiri paling depan menjawab orang tua yang dia panggil Datuk.Kembali ia
melanjut kan lagi latihan mereka yang terhenti, mengulang gerakan yang di katakan Datuk guru nya .
" Tepak Maung belang !"
"Hiak " Suara anak ini memulai Gerakan awal yang di ikuti enam Saudara seperguruannya ,gerak sapuan kaki sambil berjongkok kaki ,anak anak ini begitu lincah dan ringan melakukan gerakan itu
kemudian tubuhnya berbalik salto kebelakang beberapa kali gerakan anak ini sungguh ringan .
Ketika Kedua kakinya itu mantap menjejak tanah ,anak ini melihat Saudara seperguruan nya ,masih melakukan gerakan yang tadi dia peragakan ,ketika enam saudara saudara selesai dengan gerakan yang dia peragakan itu.
"Haa "kembali anak yang usianya lebih tua itu ,memperagakan jurus gerakan dan kuda kuda ,anak ini terlihat kokoh gerakannya.Sangat lincah di barengi gerakan kak kaki yang seolah menyapu berputar putar dua kakinya.Tangan yang membuka menapak di tanah ,Lalu Seperti ada gerakan memukul dan terkadang kedua tangan bergerak menyilang,terkadang gerakan nya menghadap kanan ,ke kiri seirama gerakan tangan lalu, menghentak tubuh berputar seperti gasing.
kakinya menjejakkan keatas dan !
"Hap hap !"melesat terbang ke atas sekian depa ke udara lalu berputar tubuhnya di udara salto bagai puting beliung",hiaaak"
Di udara dia berteriak ! dees des Desiran angin.keluar dari pukulan Telapak tangan yang sudah di aliri tenaga dalam .
"Begh begh begh dueeer..!
Suara padat terdengar dari hawa tenaga dalam yang terlontar dari telapak tangan anak ini.
Saat pukulan yang terakhir yang dia peragakan ,orang tua yang berdiri di halaman padepokan seperti takjub.Anak yang telah memperagakan gerakan tadi,ia berdiri tegak menatap keenam saudaranya.Enam saudaranya mulai melakukan gerakan yang sama seperti yang di peragakan kakak mereka tadi.
"Cukup anak anak ! "Teriak orang tua yang berdiri mengawasi,anak anak ini berlatih .Tujuh anak anak ini semuanya berhenti ,terlebih dahulu mereka menyelesaikan ulang peragaan jurus Tepak Maung .
"Anak anak ku malam ini cukup kita latihannya dan mulai besok kita akan memulai latihan lagi,
Latihan besok itu ,Datuk akan mengajarkan jurus baru ,karena itu harap jaga kondisi kalian, karena, jurus ini menggunakan tenaga dalam !"berucap Datuk Bayung Lincir
"kami mendengarkan ucapan Guru Datuk !serempak tujuh anak anak ini menjawab .
Mendengar anak anak ini begitu semangat menjawab,Datuk tahu semua muridnya ini Patih .
"Baik kalian istirahatlah "kami pamit Datuk ! Satu persatu anak anak ini, menyalami tangan Guru mereka Datuk Bayung Lincir .
Tak lama anak anak ini pergi ada satu anak yang tinggal .Nilam Suri anak perempuan semata wayang Datuk Bayung Lincir
"Hayo Nilam ,masuk" Ucap orang tua ini "Ya ayah,jawabnya lalu dua orang anak dan ayah ini masuk ke dalam rumah panggung kayu jati.
Malam ini Tujuh orang muridnya yang usia mereka berkisar tujuh belas tahunan.
Hanya Tan Bayau anak angkat Datuk Bayung Lincir yang usianya terpaut beberapa tahun dari enam saudara saudara seperguruannya.Tan Bayau anak angkat Datuk, pemuda tinggi dan besar ,saat usianya berkisar dua atau tiga tahun ,tujuh belas tahun yang lalu saat pertemuan para pendekar di puncak gunung .
Datuk menemukan anak kecil ,di kaki gunung Marapi .Datuk sudah mencari orang tuanya , tapi tak ada satupun yang mengetahui.
Datuk menamakan anak angkat nya ini ,Tan Bayau.Karena rata rata anak di kampung nelayan ini, Menggunakan nama depan Tan .
Malam semakin larut sinar bulan malam ini ,terang benderang ,api obor di depan halaman masih menyala nyala.Seseorang keluar dari balik pendopo menatap arah kegelapan malam,berhenti di.bale pendopo. Duduk orang tua paruh baya ini,seperti ada sesuatu yang membuat hatinya risau .
"Empat puluh purnama lagi ah waktu pertemuan itu "gumamnya. Pertemuan para pendekar itu,apa aku akan pergi ? Puncak Merbabu Di tanah Jawa itu ? Bhiksu I'Tsing Akan Hadir lagi "ucapnya sendiri.
Tapi,racun dari Trenggono sudah meresap,kian hari menggerogoti urat nadiku "ucapnya lagi yang sesekali tangan orang tua ini memegangi dadanya.
Pikiran orang tua ini menerawang.
"Ayah...masuk ,istirahatlah sudah malam " Suara anak gadis nya memanggil "Ya...naak ayah akan masuk.Orabg tua ini menjawab panggilan suara anak gadisnya yang menyuruh masuk ,berdiri dia dari bale bale tempatnya rebahan.
"Kreeeet tak "suara pintu yang di palang kayu dari dalam untuk mengunci .
Sinar bulan malam mengiringi suara katak yang bersahutan , alunan dari suara jangkrik yang mendayu dayu dayu seakan akan menyanyikan lagu yang merdu mengiringi dua anak manusia yang tertidur pulas .
Pagi itu mulai menyingsing sinar matahari memancarkan cahaya hangat ,di pinggiran pantai ada yang berkerumun entah apa ? Yang orang orang ini bicarakan seperti ada yang menarik hati.
Seseorang yang berada ditengah kerumunan terus berbicara .
"lalu bagaimana dengan kapal itu ?.Apa ada yang menolongnya ? juga orang yang tercebur kelaut " Tanya seseorang dari balik kerumunan "Entah lah ! aku juga tahu lagi ?" Jawabnya .orang yang bercerita itu menggelengkan kepala .
kemudian dia melanjutkan lagi ceritanya yang belum tuntas !
"Aku kayuh perahuku menjauh dari sana ,aku mendengar seperti ada suara jeritan ! sepintas ada yang tercebur lagi kelaut ,entah apa yang terjadi di atas kapal itu, aku dari perahu ku sangat jauh jadi kurang begitu jelas "Cerita nya lagi .
"Ada apa ini !! "Dari kerumunan suara bertanya dari orang tua berpakaian putih " Datuk !"ucap orang yang di tengah kerumunan.
Malau mengenali siapa itu? orang yang datang ini dari suaranya itu, lalu bertanya kepadanya .Malau kata katanya menerangkan apa yang di lihat nya di tengah lautan tadi kepada Datuk Bayung Lincir.
"Oh...begitu !"Datuk Bayung Lincir berucap.Semua orang orang yang berkerumun itu, mendengar lagi cerita Adim Malau ,yang kali ini ia menceritakan nya kepada Datuk .
Adim malau dia menceritakan ada kapal layar di tengah lautan yang di rompak ,kata kata dari Malau yang begitu meyakinkan hingga semua yang mendengar sangat penasaran ingi tahu kebenaran .
"Oh ! "Terkejut Datuk mendengar cerita Adim Malau ,orang yang ia tanya.Tak ingin menjadi berita yang membuat heboh Datuk Bayung Lincir terlihat dia berpikir lalu .
"Saudara sebaiknya kalian jika melaut agar hati hati ,biar Datuk
mencari tahu siapa Bajak laut yang mengganggu daerah kita melaut "Baik Datuk,ucap Adim Malau yang lebih dekat menjawab ucapan Datuk." Bubar semuanya "
Menggema suara Datuk,seketika kerumunan orang orang ini terperangah kaget !
Datuk Bayung Lincir,dengan hawa tenaga dalamnya yang tinggi dia berucap hingga hati dan pikiran orang orang yang berkerumun ini bergetar.Semua yang berkerumun bubar seketika .
Dari balik kerumunan Adim Malau cepat Ia menghampiri Datuk.Dia memberi salam ,tak lama ia juga pergi.Kembali suasana tepi pantai menjadi sepi hanya perahu yang terombang ambing oleh sapuan ombak kecil ,perahu rusak di tepi pantai menjadi sandaran.
Duduk menatap ke tengah lautan bersandar di tajuk perahu rusak.
"Ada apa ini,semakin lama di tengah lautan semakin banyak perompak berkeliaran ,aku harus bertindak !"ucapnya .memandang
ke tengah lautan biru.
Satu purnama yang lalu terjadi perompakan ,kali ini kapal orang Tiongkok ,Adim malau yang baru saja menceritakan kejadian.Selat
yang menjorok ke tengah di balik gugusan pulau pulau hingga para perompak dengan leluasa karena alur kapal layar menjadi lambat.
Datuk Bayung Lincir masih duduk melamun matanya memandang ke arah depan .Pulau pulau yang berada tepat di depan kampung pesisir Timur semenanjung Malaka.
"Makin hari makin tidak aman !"
ucapnya dalam. hati,aku kasihan
dengan para nelayan ini ,mereka tak tahu apa yang akan mereka perbuat."Ini tidak bisa didiamkan ! Berkata dengan geraham yang berbunyi.
"lama kelamaan para nelayan ini akan takut ,siapa mereka ini ,aku ingin tqhu di mana markasnya mereka eebenarnya dari mana ? otaknya berpikir keras ingin tahu ..
Lama berdiri Datuk ini seraya dahi yang licin jadi berkerut.
Pandangan Datuk mengarah ke tengah lautan memandangi kapal kapal yang lewat perairan selat Malaka.Pandangannya lurus ke depan pulau pulau yang banyak di lewati kapal layar besar menunju laut Jawa ,tak lama kemudian ia pergi ,berkelebatan bayangannya menghilang, secepat itu gerakan ilmu meringankan tubuh orang tua ini ?
Api obor dari bambu bambu yang terpasang disudut sudut halaman padepokan terlihat menyala nyala
malam itu ,seperti yang sudah di katakan sebelumnya.Anak anak yang berdiri ini begitu semangat untuk menerima ilmu baru dari guru mereka Datuk Bayung Lincir.
"Murid murid ku malam ini kita akan belajar, jurus baru sesuai perkataan Datuk waktu itu "Datuk berkata kepada murid muridnya.
Dia melihat ke arah tujuh murid muridnya ini.Wajah wajah yang begitu bersemangat ! Tan Bayau Seperti biasa dia berdiri paling depan , di belakangnya berdiri saudara saudara seperguruannya setengah depa ,jarak di antara enam saudara seperguruannya yang lain.Tampak Nilam Suri murid wanita satu satunya dari tujuh saudara seperguruan ini .
Dihadapan mereka berdiri Datuk guru Bayung Lincir berdiri gagah menatap semua murid muridnya.
"Anak anak ku ! Perhatikan baik baik !!"Tampak kuda kuda Datuk dengan kedua kaki yang kokoh, kuda kuda Datuk walau ia sudah paruh baya tapi masih terlihat sangat gagah sekali .
"Hiaak Hep,Hep Hep Hep !
Tubuh Datuk Bayung Lincir ini mulai memperagakan gerakan awal ,suara teriakan Datuk yang sesekali terdengar ,Kedua kaki Datuk seketika bergerak cepat ke kiri dan kanan seperti menyapu,
Tangan kiri dan kanannya meninju kedepan ,lalu berbalik kesamping membuka kedua telapak tangan dan tubuhnya melompat secepat bayangan ,kelihatan sangat ringan sekali gerakan Datuk.
Tubuh Datuk berpindah pindah arah sesuai dengan gerakan dari badan dan tangan .Semua anak anak muridnya melihat gerakan yang Datuk peragakan ini ,andai saja tidak menggunakan mata batin ,.niscaya murid muridnya
tak aka memahami gerakan yang Datuk Bayung Lincir peragakan.
Tetapi bagi murid murid Datuk ini mereka sudah terbiasa melihat peragaan ilmu ,itu adalah hal yang biasa .
Sudah Delapan gerakan berlalu dari dua belas jurus yang malam ini Datuk ajarkan "Hep hep hep " kembali Datuk memulai gerakan peragaan empat jurus terakhir .
Tujuh murid nya memperhatikan dengan mata yang tak berkedip tak ingin mereka sampai kena damprat Datuk.
"Hak hep hep hep ! "Suara Datuk Bayung Lincir, dua belas jurus selesai ia peragakan saatnya , mulai menghimpun hawa tenaga murni untuk menghimpun tenaga tenaga dalamnya .
"He.eeh ..ha,aah...!"
Suara hembusan tarikan nafas Datuk Bayung Lincir ,keringat bercucuran sangat deras, Jurus yang tadi dia peragakan itu amat sangat menguras habis tenaga dalamnya,dari gerakan yang tadi Datuk peragakan terdengar suara desiran angin dees des ,suaranya saja sudah demikian berisi ,jurus pukulan dan tapak yang dialiri tenaga dalam hampir setengah dari tenaga dalam.
Setelah Datuk menyingkap dua tangan di dada pertanda semua hawa murni mulai pulih ,ia tarik lagi nafas dalam dalam hingga tarikan itu terasa mengalir dalam rongga paru parunya ,"he eeah "
kali ini seperti Datuk sudah benar benar pulih .
"Sekarang giliran kalian ! ingat di mulai dengan mengerahkan hawa murni tenaga dalam ,baru kalian memulai melatih ilmu ini "Ujarnya.
Datuk Bayung Lincir memberikan cara awal untuk memulai gerakan dua belas jurus baru ini.
"Tan Bayau kau mulailah !" Baik Datuk !.Tan Bayau pemuda ini lalu memulai gerakan di ikuti enam saudara seperguruannya.Anak muda ini sungguh berbakat ,ia hanya sekali melihat gerakan itu Dia sudah hapal semua gerakan yang Datuk tadi ajarkan.Datuk Bayung Lincir melihatnya ,semua gerakan yang tadi ia ajarkan ,kini murid muridnya mulai berlatih .
Dia kagum dengan Tan Bayau,
Semua gerakan yang diperagakan pemuda ini lebih berisi dan kuat .
Desiran angin yang keluar dari pukulan dan telapak tangan yang pemuda ini peragakan sangat berisi sekali .Jurusnya lebih padat berisi ,jurus yang dia ajarkan ini bukan sembarangan, ada aliran tenaga dalam dari semua gerakan jurus jurus itu.
Terlihat dari suara desir angin yang keluar dari setiap gerakan mengandung hawa murni.
Datuk Bayung Lincir terus mengawasi semua gerakan murid muridnya ,Setiap gerakan yang di ulang ulang dari murid muridnya, ia selalu berteriak memanggil nama jika ada gerakan yang kurang berisi .Dia mengetahuinya, hawa murni yang dikeluarkan oleh muridnya tidak seirama dengan gerakan yang ia lepaskan,hingga terlihat kurang berisi .
Hawa murni yang dialirkan dari gerakan yang seirama akan menghasilkan desir angin yang kuat .jurus ini mengandalkan kecepatan dan ketepatan mengeluarkan tenaga dalam ,itulah Sebabnya ia menekankan hawa murni harus seimbang dan seirama .
"cukup !"Berucap Datuk kepada murid muridnya. Menghentikan gerakan tujuh muridnya ini yang akan mengulang lagi latihan jurus
tadi .Seketika murid murid nya ini berhenti.Napas mereka terlihat masih tersengal sengal kelelahan.
"Anak anak ku sekalian malam ini, kalian sudah mempelajari dua belas jurus pukulan Tapak Dewa, Ilmu ini akan menjadi lebih baik lagi ,apabila kalian sering melatih ilmu tenaga dalam kalian"
Berkata Datuk kepada tujuh orang muridnya ini.Kemudian orang tua ini mengambil sesuatu dari balik baju ,sebuah kantung kain ,kecil ia keluarkan.
"Dan ini ramuan obat untuk untuk melatih tenaga dalam juga akan memperlancar peredaran darah "
Tangan Datuk menyodorkan obat.
"Ambil lah obat ini tiga butir satu orang ,dan minumlah satu butir tiap akan tidur "ucapnya lagi. "Obat ini akan memulihkan tenaga dalam kalian yang terkuras habis dengan latihan jurus tadi"Datuk Bayung lincir menerangkan lagi khasiat obat yang ia berikan .
"Tiga hari dari malam ini kalian kemari lah ,sekarang kalian pulanglah "Baik Datuk !"
Semua murid muridnya mendekat Datuk ,seperti biasa sebelum pulang murid murid ini selalu mencium tangan Datuk ,minta izin
pulang ."Ya sudah kalian pulang lah dan langsung istirahat !"
Tujuh orang murid murid Datuk Bayung Lincir satu demi satu mulai pamit pulang tak lupa seperti biasa mereka memberi salam.
Malam ini mereka mendapatkan pelajaran jurus Tapak pukulan Jurus yang di nama kan oleh pendahulu guru guru Datuk dulu.
Dau belas jurus pukulan tapak Dewa .Jurus yang mereka latih itu Termasuk ilmu andalan Datuk semasa malang melintang di dunia persilatan.Hingga Datuk mendapatkan julukan dari orang orang dunia persilatan sebagai Pendekar Tapak Dewa terkadang Di dunia persilatan orang juga mengenalnya Sebagai Pendekar Pemecah Raga.
Pelabuhan Boom yang berada di pinggiran sungai Musi,air yang ber arus deras berwarna kuning keruh bercampur lumpur yang mengalir dari hulu ke hilir ,juga terkadang dari hilir ke hulu .
Dua orang pemuda yang seperti kebingungan ? pemuda yang berada di depan menatap arah sekeliling seperti mencari sesuatu "Dimana ? istana kerajaan Eyang Raja Dharmasetu,"Pemuda ini bertanya pada dirinya sendiri.
Sebaiknya aku bertanya kepada seseorang?" ucap pemuda ini.
"Adik Rakyan ! kita sudah berada di wilayah kerajaan Sriwijaya ,tapi kita tidak tahu di mana letaknya?"
Baik kakang akan aku tanyakan kepada orang itu ?.Telunjuknya mengarah ke arah seseorang yang duduk di ujung Dermaga.
Rakyan Aji Adi angkat Raden ini
Langkahkan kaki nya menuju arah orang yang berada di ujung ,tak lama ia sudah mendekat.
"Maaf Boleh aku bertanya ?" Ucap Rakyan kepada orang yang ditemuinya ini ."Oh iya anak muda Silahkan, apa yang ingin kisanak tanyakan ?"Tanya nya lagi .
"Ini kami akan menuju Istana "
Berucap pemuda ini .Terkejutnya orang yang di tanya ini,gerangan apa ?ada seseorang ingin menuju istana ?apa lagi di lihat nya pemuda ini seperti asing,tapi orang ini yakin dari gerak gerik pemuda ini bukan dari golong jahat ,ia langsung menerka
Orang ini ramah dia menjawab "Terima kasih Kisanak ,Kami ingin tahu dimana letak Istana Kerajaan Sriwijaya ? " Oh itu,Kisanak ini dari mana?" Orang ini balik bertanya.
"Kami dari tanah Jawa "Jawab Rakyan Aji ."Oh,kalian berjalanlah keluar dari Dermaga ini,setelah itu ada dua belokan,belokan yang itu Tunjuknya, sebelah kiri itu arah istana, satu hari perjalanan bila berkuda kalian sudah di sana "
Berucap orang ini kepada Rakyan.
Dengan tangan yang memberi arah arah jalan " Terima kasih ,aku sudah di tunjukan oleh kisanak, ya sama sama,balas jawab orang ini.
Mendengar keterangan dari orang ini, Rakyan Aji lalu bergegas ia menghampiri Raden.
"Raden menurut keterangan orang yang adik tanya itu ,kita keluar dari Dermaga kemudian berjalan kearah kiri ,setelah menempuh satu hari perjalanan berkuda,kita sudah sampai di istana Kerajaan Sriwijaya"Ucapnya kepada Raden.
Baiklah Adik ! "Berkata Raden Balaputradewa "Hayo ! kita berangkat .Kedua pemuda ini berangkat meninggalkan Dermaga tempatnya turun dari seberang pulau Jawa.Dari arah kiri terlihat dua penunggang kuda ini berbelok,di balik sebuah pohon besar dua orang ini tak terlihat lagi punggung bokong kudanya .
"