Chereads / pendekar Berandal Karya : Fr Mans / Chapter 7 - Lencana pendekar

Chapter 7 - Lencana pendekar

Alunan suara musik yang di iringi nada bunyi bunyian gemerincing dari gelang gelang kaki, Sangat lincah gadis ini memadukan tariannya dengan hentakan irama gendang, tangan dan kakinya yang mengeluarkan suara cring cring sangat seirama sekali seperti sudah terikat antara suara irama musik dan suara gelang gelangnya ,suara gendang dan seruling yang ditiup sebagai pemanis nada irama musik ini.

tiupan seruling dari orang yang memakai topi berhiaskan manik manik yang bersinar dan berkilauan ini ,sungguh serasi enak di dengar .

kerumunan orang yang melihat alunan musik ini , berteriak teriak lemparan keping keping logam yang berseliweran semakin membuat alunan musik bertambah nyaring terdengar Kembali lemparan kepingan kepingan logam berseliweran dari kerumunan orang orang .

Tampak orang tua yang bertopi berhiaskan manik manik memunguti kepingan kepingan logam yang sungguh amat banyak itu .

" cring cring ,cring cring tak cring cring tak cring cring tak ,dung dung "tak ,dung dung tak.

Tuet, tuet ,tet tet cring ,tak dung ,tak dung tak"

Terlihat seorang gadis cantik yang sedang

menari gadis ini mengenakan pakaian yang berwarna merah marun berlengan pendek ada manik manik yang berkilau kilau di baju bagian atas yang hanya sebatas atas perut

celana merah yang dikenakan gadis penari ini

seperti besar di bagian paha dan mengecil di atas mata kaki yang mengenakan gelang .

" cring cring tak dung tak " kaki kaki gadis ini lincah mengikuti gerakan irama musik yang di mainkan ,saat hentakan berbunyi" cring" dada nya seperti menghentak hentak kedepan kaku Suara gemerincing kaki kaki yang menyentak memakai gelang yang menimbulkan suara itu

membuat penonton bersorak melemparkan keping kepingan logam yang sangat banyak .

gadis ini makin cepat gerakan menari yang Dipadukan dengan irama musik yang di bunyikan ,terkadang ia melompat juga terlihat berjinjit jinjit hingga suara cring cring dari kaki kakinya menambah hiruk pikuk nya suasana di tengah kerumunan penonton

" cring cring tak ,tak ,dung dung tak, alunan irama musik yang mulai melemah pertanda Bagi si gadis untuk berhenti " terima kasih ,

Terima kasih. orang tua bertopi bulat ,kedua tangan orang tua ini bersujud ia menghadap

ke semua penonton ",hu hu hu hu "teriakan

semua orang yang berkerumun seperti tak ingin gadis ini berhenti , sepertinya kecewa

Gadis berpakaian merah marun ini napas nya terengah engah seperti terlalu lelah sekali

" Ayah aku minta air ,,yah !"

" ya Naak .! ucap ayahnya yang segera mengambilkan air ,ia tahu anak gadisnya ini sangat lelah dan ingin minum ,

" ini nak ," ya ayah,terima kasih ayah ,ucap anak gadisnya .

putri allena nama gadis Persia yang wajahnya putih kemerahan rambut yang ikal dan pirang ,

Ayahnya seorang seniman musik di negerinya Persia keluarga ini sering memainkan musik di istana ,darah seni sang ayah membawa mereka melanglang buana ke negeri seberang

Hingga mereka berada di kawasan Kerajaan Sriwijaya. ,Ayahnya mendengar kalau kerajaan Sriwijaya ini tempat di mana ia bisa melihat ke indahan alam yang berbeda dari negerinya yang berpasir , ternyata ia benar negeri yang hijau yang banyak tumbuhan yang berbeda dari negerinya Persia .

" Hai orang tua !! Aku ingin kau memainkan musik lagi !" Suara yang tiba tiba membentak

Putri allena dan ayahnya Serempak melihat Sosok beberapa orang yang berdiri menatap

Pandangan mata mereka seperti garang.

" oh kisanak kami tak bisa , maaf kisanak " seraya menunduk dua tangannya seperti ingin menunjukkan kepada orang yang baru datang ini mereka tak bisa lagi .

" kalian tak bisa ,!kalau begitu kalian ikut kami kalian bermain musik di tempat kami,ha ha !"

Orang yang tertawa ini sepertinya ketuanya

Orang tua Persia ini seperti kebingungan ia tahu orang yang di depan mereka ini bukan orang baik ia khawatirkan anak gadisnya

" Bagaimana orang tua ,!"

Orang yang berikat kepala ini berkata padanya

" tak bisa maaf ,kami sudah istirahat ,,,"

" Anak anak,hayo!" tangan orang ini seakan memberi kode ,tak lama beberapa orang ini menotok putri Allena ,seketika gadis ini tak bergerak salah satu orang orang ini langsung

membopong gadis berpakaian merah marun

" Jangan ,jangan !, anak ku ! "

Teriak orang tua ini ,Berg tendangan dari salah satu orang yang bergerak atas perintah orang yang berikat kepala ,brugh orang tua ini jatuh di lantai ,sementara anak buah ayahnya

Mulai menyerang , Tapi karena mereka ini tak mempunyai ilmu Kanuragan sama sekali .

" brug brugh ,dug"

Tiga orang ini ambruk terkena pukulan orang orang ini ," Ayah ,," Suara teriakan anaknya

" heaak hiak brugh, dug des " suara teriakan yang dibarengi dengan ambruknya tiga orang

Entah darimana datangnya ,dua pemuda yang

tampak berdirinya dengan kuda kuda kokoh

Pemuda yang satunya agak dewasa ,satunya agak lebih muda "Tan Patih kau selamatkan gadis itu ,biar kakak yang lainnya ." ya kak !

"hiak hep ," pemuda yang dipanggil Tan Pati dengan gerakan yang ringan secepat kilat tahu tahu ia sudah tuk tuk bet agggh brugh

Gadis berbaju merah marun tampak sudah berdiri tak lagi di atas punggung orang tadi

Sedangkan orang yang memanggulnya itu .

Dia sudah tergeletak .

"Siapa kalian !"membentak !

Ruda Paksi ketua rombongan orang orang ini .

" he,e kisanak kalian ini apa harus kami kasih tahu cara yang baik ." ucap pemuda ini .

" Apa ,a!!" Serang ! hiaak hiak

Berkelebat orang yang berikat kepala di ikuti anak buahnya sabetan golok yang mengarah dada leher pinggang Pemuda ini ,dengan satu gerakan ia melompat ke belakang sabetan golok golok penyerangnya dapat ia elak kan

bet ,bet,lagi sabetan golok dari orang orang ini berseliweran yang mengarah ke dada nya

"hep hiak "Pemuda ini Bersalto beberapa kali kebelakang ketika ia menjejakan kaki nya

Jurus Inti api ia keluarkan tangan dan wajah pemuda ini mengeluarkan api yang berwarna Merah ke biru kebiruan .

" hiaak haaak "

Teriakan pemuda ini di barengi pukulan dua telapak tangan yang silih berganti ,tak ayal luapan hawa panas api menghantam tubuh lawannya. aaagh suara jeritan orang orang ini

Terlihat baju yang dikenakan orang orang ini hangus terbakar berguling di tanah jeritan mereka melolong hingga membuat orang yang berkerumun melihat ngeri .

melihat anak buahnya berguling di tanah orang yang kepalanya di ikat kain hitam ini

Merangsek menyerang .

Hiaak teriakan Ruda Paksi dengan gerakan cepat ia melepas pukulan yang dia alirkan tenaga dalam ,tak tinggal diam pemuda ini melihat musuhnya menyerang dengan jurus andalannya pemuda ini pun menyambutnya dengan jurus naga meliuk kibaskan ekor

Dua aliran tenaga dalam kuat beradu hawa merah dari jurus Inti api dengan luapan hawa yang besar dari kibasan jurus naga meliuk kibaskan ekor .

" Duarr bus bus " luapan tenaga dalam dari Ruda Paksi seakan padam terkena luapan hawa merah besar

" aaagh "

Terpental berguling guling di tanah Ruda Paksi dengan tubuh dan baju yang terbakar

Pemuda ini mengawasi musuhnya yang berguling guling di tanah .

Tangan Ruda Paksi sibuk mematikan api yang menyala nyala di baju saat api itu padam ia lalu lalu bangkit bersujud .

" anak muda ampuni kami "

Ucap Ruda Paksi memohon .

"Ampunkan kami "

Anak buah Ruda Paksi mengikuti ketuanya ini

Tan Bayau pemuda yang mengeluarkan jurus Inti api ini wajahnya tampak masih di selimuti kilatan cahaya api merah ,

Ketika ia lihat musuhnya minta ampun perlahan Wajahnya mulai membias api tak lagi menutupi begitu juga dengan tangannya

Api yang menyala dari kedua tangan meredup

" kakak Tan Bayau berhenti kak , sudah mereka minta ampun " ucap Tan Pati

Suara adik seperguruannya meredakan amarahnya , perlahan wajahnya mulai terlihat seperti semula

" Adik akan kita apakan mereka ini." ucapnya kepada Tan Pati

" Kita ampuni mereka kak ! biarkan mereka ,

kalau kita bertemu mereka lagi dan mereka masih berbuat seperti ini ,akan kita habisi !"

Ucapan Tan Pati ini membuat hati Tan Bayau mereda

" hai kalian pergilah Dari sini " teriak Tan Pati

" terima kasih anak muda ,"

Ruda Paksi ketua mereka ini berkata kepada Tan Pati.,tak lama rombongan orang orang ini dengan gerak cepat meninggalkan pemuda yang membuat tubuh ,baju mereka hangus .

"Terima kasih kisanak " ya jawab Tan Pati

" orang tua ! tak usah sungkan sudah menjadi kewajiban kita saling membantu sesama "

Dua pemuda yang berdiri di hadapan mereka ini segera ikut membantunya berdiri di lain tempat rombongan orang tua Persia ini juga sudah bangun dari tempat mereka ambruk terpukul rombongan orang yang di buat minta ampun Oleh salah satu pemuda yang berdiri di hadapan mereka .

" Ayah ,Ayah , suara allena memanggilnya

orang tua ini melihat anak gadisnya berjalan mendekat ke arahnya .

" Allena kau berterima kasih kepada mereka "

" ya ayah " lalu gadis ini mendekat ke arah dua pemuda ini " kakak terima kasih ya kak sudah menyelamatkan kami "ucap Allena " ya adik Jawab pemuda ini "Dik kalau boleh kami tahu

kalian ingin kemana ?"tanya Tan pati kepada gadis ini ,Tan Bayau hanya diam melihatnya

"kami ingin ke kerajaan Sriwijaya Naak

ayah gadis ini menjawab pertanyaan Tan Pati

" oh begitu " baiklah kami ingin melanjutkan lagi perjalan kami ,kalian berhati hatilah ucap Tan Pati " terima kasih anak muda, kami pun akan melanjutkan kembali perjalanan kami

Orang tua ini berucap

"hayo adik !" ya kak Bayau !

Tan Pati menjawab kakak seperguruannya

Hep hiaak dua orang pemuda ini melompat ke atas punggung kuda tunggangan mereka

hiaak hhik hiak

Dua pemuda ini cepat sekali,Allena menatap keduanya yang menghilang di kejauhan.

Tiga orang penunggang kuda melewati jalan perbatasan kota praja tampak yang paling depan seseorang dengan pedang dipunggung

dibelakang orang ini satu gerobak pedati yang ditarik satu orang pemuda ,di belakangnya ada satu gerobak lagi yang ditarik seorang penunggang kuda .

Di belakang gerobak pedati itu ada dua kuda yang mengikuti terikat mengiringi jalannya gerobak pedati itu.

" Tan Dempo kita sudah melewati perbatasan"

ya Tan Luki ,di depan itu sepertinya banyak orang yang istirahat ,aku tahu kemana arah ucapan mu itu Tan Luki kau sudah lapar kan " berkata pemuda yang di panggil Tan Dempo

" ah kau seperti peramal " ucap Pemuda ini

Tan Luki merasa perutnya sudah memanggil

Tapi ia lihat Ke arah Chun Chie yang masih terus berjalan " ah bagaimana caranya agar ia berhenti " Kakak Chun Chie ,"teriak Tan Pati

" Ada apa diik ,," aku sakit perut aku ingin ini

Tak Pati menunjuk ke arah bokong seolah ia memberi kode, mengerti apa yang di maksud

" Baiklah kita istirahat dulu "

Tak lama rombongan ini berhenti tepat berada di depan sebuah kedai terlihat kedai di depan mereka ini banyak pengunjungnya .

" Aku kesana dulu " ucap Tan Luki ,ia turun dari kuda tunggangan menuju arah kedai tak lama Tan Luki hilang dari pandangan Chun Chie

Sementara Tan Dempo hanya memandangi tak jelas arah pandangan pemuda ini .

Seperti ia berpikir apa maksud Tan Luki ini .

" Chun Chie ,kenapa kita berhenti"

suara teriakan dari dalam gerobak yang ada dibelakang ,"itu nyonya Tan Luki ingin buang air ," oh jadi dia pergi kemana ? tanya istri koh Zhou lagi " ke arah sana nyonya ," istri koh Zhou melihat arah yang ditunjuk pengawalnya

matanya menatap Kedai di depan .

" Mei Lin ,Jia Li Hayo kita turun !" kemana Bu Jia Li menanyakan ke ibunya.

Diam wanita ini ia hanya turun anak gadisnya

mei Lin ,Jia Li mengiringi ibunya ini berjalan , tak lama mereka Sampai di depan kedai ini

ibu nya tampak berbincang bincang dengan pemilik kedai wanita ini terlihat membawa sebuah bungkusan seperti ada sesuatu yang ia beli dari kedai ini beberapa bungkusan yang lumayan banyak

"Jia Li ,mei Lin bantu ibu ,bawa ini nak " ucap

wanita ini meminta kedua anak

gadisnya ini untuk membantunya membawa bungkusan itu

" apa itu ibu ?" tanya Jia Li kepada ibu nya

"makanan ya Bu ,"mei Lin anak gadisnya yang bungsu ini seperti tahu apa yang ia bawa dari kedai "ya nak kita makan bersama , pamanmu tidak sehat maka ibu membeli " ya benar ibu

paman Hong dan Fang juga paman Samui..

Mei Lin anak gadisnya yang bungsu paling perasa berbeda dengan kakaknya yang agak sedikit mementingkan diri sendiri wanita ini paham akan sipat sipat pada anak anaknya

" Mei Lin Jia Li kalian ambil wadah untuk kita makan bersama nak " ya ibu .

Jia Li ,mei Lin keduanya bergegas pergi ,tak lama dua gadis ini sudah membawa apa yang diminta ibunya wadah tempat untuk mereka bersantap bersama, cepat ia menuangkan makanan yang baru dia beli di kedai

"Jia Li ajak paman Chun Chie dan lainnya makan nak !"

"Ayah makanan sudah siap !ibu baru saja membelinya " ya Naak "ayahnya menjawab panggilan anak anaknya ,"Hayo koh kita turun

itu makanan sudah siap " koh Zhou mengajak Samui untuk makan.Sementara Fang Yin dan Hong dibantu Tan Dempo turun dari gerobak ,

"Paman ini makanlah " Jia Li membawakan kedua pamannya nasi putih berikut lauknya

" terima kasih Jia Li "ucap Hong

" oh ya paman ,apakah tangan paman sudah

pulih " tanya Jia Li kepada paman Hong

"masih nyeri sekali tapi bengkaknya sudah agak mengecil Jia Li "

"Paman Fang apakah paman ,,sehat

Jia Li menanyakan Fang Yin yang berada dekat Hong yang tadi hanya mendengarkan Jia Li berbincang dengan Hong .

" Paman sudah agak mendingan Jia Li ,obat yang Ayahmu berikan itu sangat manjur " Fang Yin seperti memuji obat yang diberikan Zhou Cheng Ayah Jia Li .

" Oh ya paman Jia Li, pamit " ya nak !

Jia Li gadis ini cepat ia pergi meninggalkan kedua pamannya ,Hong dan Fang Yin

Keduanya melanjutkan makan mereka .

Di ujung jalan di mana rombongan koh Zhou ini beristirahat ,Tan Luki terlihat berjalan dari arah samping kedai langkah kakinya cepat .

" mereka lagi bersantap" Ucapnya dalam hati melihat dari seberang jalan ia tersenyum .

" Hei Naak ,kemari hayo kesini "

istri koh Zhou memanggilnya

" Ada apa nyonya "pura pura tak mengerti

Tan Luki menjawab panggilan wanita ini tampak makanan di tengah mereka

" Hayo makan ,Naak " istri koh Zhou cepat mengambil nasi dan lauk " Ya nyonya

Tan Luki mengambil makanan yang di sodorkan istri koh Zhou ini .

Koh Samui yang masih belum pulih dari luka sabetan golok, tampak ia dituntun berjalan ke arah gerobak ,ia ingin istirahat ucapnya selesai makan

Dipinggiran di mana rombongan tuan Zhou dan istrinya ini beristirahat , Perbatasan yang mereka lewati ini hilir mudik orang lewat sepertinya kota praja ini menjadi pusat kehidupan orang orang sekitaran terlihat dari sibuknya orang yang lalu lalang membawa barang keperluan dan perdagangan

Rombongan keluarga koh Zhou tampak nya belum beranjak dari tempatnya istirahat .

Sementara itu terlihat dari kejauhan seorang penunggang kuda yang menggebah tunggangannya dengan cepat , hiaak haaak suara teriakan yang nyaring dari gadis ini

"hiiiik Hiik ,Pasar angsa dua ,aku ingin mencari makanan dulu perutku sudah lapar sekali "

gadis ini berucap dalam hati ,tampaknya ia ingin mencari sesuatu langkah kaki kudanya

perlahan lahan seperti mencari sesuatu .

Tak lama gadis ini berhenti

" ah itu kedai ,coba aku kesana" tak lama ia berhenti dekat kedai ,kuda tunggangannya

ia ikat di sebuah batang kayu .

" kau tunggu di sini Putih ,aku akan mengisi perutku duku !" hiiiik Hiik seakan mengerti ucapan gadis ini kuda ini meringkik .

" Kisanak tolong siapkan makanan buatku"

gadis ini meminta ke pemilik kedai kecil ini

"Baik nak ,ada sayur dan ikan air tawar saja"

Ucap orang ini "Tak apa apa ,itu saja cukup ,"

Tampak lahap gadis ini bersantap .

"hiaaak hiaak haaak suara teriakan derap langkah kaki kuda yang beriringan menuju arah yang ia lalui sebelumnya ,mata gadis ini menoleh ke arah rombongan yang lewat

Lalu kembali ia menikmati makanannya lagi

" Sudah terisi perutku ,aku ingin mencari tempat istirahat dulu selesai makan ,lelah sekali badanku ,kisanak berapa ?" Tanyanya !"

"satu saja ,kepeng kecil nak " telunjuk orang ini memberikan harga ,maksudnya harga makan yang di santap gadis ini ," ini kisanak " gadis ini memberikan logam kecil berwarna kuning

" putih hayo kita berangkat ! hiaaak hiaak "

Suara teriakan gadis ini menggebah pelana kuda putih kesayangannya.melesat bak angin kuda ini meninggalkan tempat tuannya tadi bersantap.Kuda putih kekar yang ia jadikan kuda tunggangannya ini memang sangat kuat

Sudah empat purnama ia titipkan sewaktu ia bertapa di gunung Marapi .

Persimpangan tiga jalan menuju pantai timur semenanjung Malaka Persimpangan lurus menuju kota praja persimpangan ke kanan menuju pasar bawah persimpangan ke kiri menuju pesisir pantai timur arah rumahnya

" hiak hak hak" suara di siang hari itu ,

seakan tak memperdulikan teriknya matahari yang menyengat dua kelompok orang terlihat saling serang seperti terjadi pertarungan yang sengit antara kedua belah kelompok ini .

kelompok yang berjumlah lima orang dengan baju berwarna kuning selempang merah, dan kelompok satunya berpakaian serba hitam .

" Bhiksu kau serahkan !"

teriak salah satu dari kelompok orang berbaju hitam .

"Tidak ini hanya buku catatan perjalanan yang aku tulis sangat lama " orang tua berkepala

plontos ini berteriak !

" Serahkan kalau tidak ,!!"

kami tidak Segan akan membunuh kalian " ucap orang ini memaksa .

sementara itu tak jauh darinya empat orang dengan pakaian abu abu sibuk menghadapi beberapa orang pengeroyok .

" Adik Huang ! gunakan jurus Teratai putih"

Baik kak Gao ,ucap bhiksu wanita ini

" Guo ,he ,Adik Huang , mulai "" murid tertua Bhiksu I'tsing meneriakan ke adik adiknya

" hiaak " seketika ke empat murid murid Bhiksu I'tsing ini membentuk lingkaran yang saling menghadap lawan pormasi jurus ini menyerang dan berlindung ,

" hiaaak " Gao ia mulai bergerak ,tinju tangan kanannya mengarah ke dada lawan ,

"plak plak Des dug salah satu dari lawan didepan ini terhuyung beberapa langkah ,

sabetan golok lawan mengarah pinggang Gao hiak dengan sedikit memiringkan tubuh kebelakang lolos perut Gao dari sabetan golok

,hiaak" serangan Guo kali ini menyerang orang yang menyabetkan golok ke perut Gao

dugh Des tendangan kaki Guo masuk ke purut lawan ,

ketika tinju Guo juga sapuan kaki nya tadi menyerang orang yang menyabetkan golok

ke Gao ,ia bisa mengelak tetapi gerak cepat Guo yang memutar kebelakang musuh tendangan kaki cepatnya mengenai perut lawannya akibatnya terjengkang musuhnya

" siapa mereka itu ? sepertinya mereka sedang bertarung !coba aku ke sana !"

Gadis ini cepat mendekat ,tak menyadari ada yang mendekat ke arah mereka dua kelompok orang yang sedang bertarung ini .

" hiaak Bret Des dugh aghh !"

Bhiksu I'tsing terjengkang tubuh tuanya terkapar di tanah ,belum sempat bhiksu ini bangkit dari duduknya datang lagi serangan

" hiaaak orang dengan pakaian hitam tangan kanan yang mencengkram dada Bhiksu ini

Tatkala cengkraman itu sejengkal akan tiba di dada " hiaak dugh dugh aghh " bak bayangan terbang datang memapah serangan ganas yang mengarah dada bhiksu I'tsing .

Orang ini tampak sedikit terhuyung huyung kebelakang beberapa langkah .

ketika kuda kuda orang ini mulai tegak .

" woi, uhwwk ,gadis cilik ! siapa kau datang tiba tiba menyerangku , jangan ikut campur "

orang ini membentak gadis yang berdiri didepannya .

" Siapa ya ,,,coba kau tanyakan kepada kuda putih itu siapa aku...hiii hiii " gadis ini tertawa cekikikan ,gadis ini sengaja membuat marah orang yang berada didepannya .

" kurang ajar kau anak kecil !!"

merasa di permainkan anak ingusan,orang ini kalap dia langsung menyerang kedua tangan dengan cakar gerakan orang ini begitu cepat

" kau terima ini gadis kecil !" ucapnya

Tak tinggal diam serangan dia balas dengan gerakan memutar sedikit tubuhnya Beth Beth

cakar orang ini lewat menyamping dadanya hiaak jurus cakar tengkorak ia keluarkan

Orang ini di Dunia persilatan tanah Andalas

di kenal dengan nama Adiraksa dia adalah murid dari Ki Buyung lesung Tokoh sakti dari lembah kurungan nyawa .

Kembali Cakar Adiraksa mengarah wajah, bet bet wut wut ,desir angin jurus cakar tengkorak orang ini ganas sekali ,kedua tangan cakar berseliweran mengarah wajah dan dadanya

Jurus Tepak maung dia keluarkan plak plak

Tangkisan tangan cepat gadis ini menepis tangan Adiraksa yang mengarah dadanya Hep

hiaak bet bet wut seraya terbang kedua kaki Adiraksa bertubi tubi menghantam plak plak

dugh tiga gerakan cepat tangan gadis ini cepat menepis tendangan kak yang berantai .

Belum sempat gadis ini datang lagi Hiaak cengkraman cakar dari Adiraksa Bret Bret Bret

"Aaagh" gadis ini menjerit bahunya robek cakar tengkorak Adiraksa mengenai bagian

bahunya juga merobek baju bagian atasnya .

" ah tak bisa main main aku dengan nya "

hiaak set set set tubuh gadis ini berubah seperti Bayangan yang melesat dari raganya

Terlihat tubuh gadis ini memecah menjadi beberapa bayangan orang saat bayangan itu meninggalkan raganya melesat mengarah Adiraksa

Terkejut melihat jurus yang di keluarkan gadis kecil di depan yang berubah menjadi banyak Dengan cepat dia keluarkan jurus andalannya

Mencengkram Tulang putih merobek dada

dia keluarkan terlihat dua tangannya berubah warna menjadi putih pertanda ia menyalurkan tenaga dalam hiaak haaak

Melesat Adiraksa dengan dua cengkraman

saat yang lain gerakan gadis ini dengan jurus pemecah Raga dari kitab pemanggil arwah yang dia pelajari di gunung Marapi .

" hiaak " bayangan melesat hiaak dua cakar

bet bet set Hiaaak melesat ketika dua orang ini saling mendaratkan jurus andalannya

" aaaaagh bruk brugh " suara tubuh orang terjatuh tampak tubuh Adiraksa berguling di tanah yang berdebu teriakan Adiraksa sontak membuat anak buahnya terkejut .

"ketua Adiraksa"

beberapa orang yang menyerang empat murid bhiksu I'tsing ini melesat ke arah ketua mereka

" ketua , bagaimana bisa !"

Anak buahnya ini terkejut melihat ketua mereka tergeletak di tanah salah satu dari mereka ini menatap ke arah gadis kecil

" he i gadis kecil !!"teriak orang orang ini ,

" ya ,,memang nya kenapa ?kau mau seperti ketua mu ucapnya .

" Bangsat !!"teriakan orang orang ini dengan golok menghujam jantung ,tak ayal gadis ini

melompat beberapa langkah menghindari sabetan dan hunusan golok golok yang mengancam nyawa nya .

" hiaak jurus pemecah Raga !"

teriakan gadis ini nyaring sekali ,seketika seperti melesat banyak bayangan dengan gerakan bak kilat menghantam tubuh orang orang ini Des Des dug dug aaaaagh suara lengkingan nyaring dari lima orang ini

tubuh mereka terjengkang menyusruk di tanah persis seperti ketua mereka .

" Hem rasakan kalian ,hei kalian mau lagi .

gadis ini seakan ia akan menyerang orang orang ini Hiaak " tidak tidak ampuni kami orang orang kedua tangan nya bersujud

"hi hi hi hi ,he he he "

Gadis ini tertawa terpingkal Pingkal suara tawa gadis ini membuat orang orang yang mengeroyok empat murid Bhiksu I'tsing berhenti melakukan serangan .

" ketua Adiraksa dia kenapa duduk di tanah

juga kenapa lagi dengan Gagak Rimang ?"

orang orang ini terbengong .

Saat orang orang ini terbengong

Dugh aghh Gou ,Guo ,Huang Bao ,dengan

cepat mengarahkan pukulan ke dada mereka

akibatnya Terpental orang orang ini .

"uhwk darah mengalir dari dua orang dari Beberapa orang ini .

" kakak Gou kita serang Mereka !"

Huang Bao yu murid termuda ini berteriak

"hayo adik adik " hiaak serempak mereka jurus Teratai putih dengan nama merangkai Cinta

Empat orang ini bergerak cepat ke arah empat orang musuh yang tersisa ,tak sempat orang orang ini dengan serangan kilat .

"dug ,dug ,des, degh , ke empatnya bak pohon rubuh terkena hantaman jurus merangkai cinta para Bhiksu muda murid bhiksu I'tsing

melihat tujuh orang pengeroyoknya ini sudah tak mampu bangkit lagi lalu keempat orang murid bhiksu I'tsing ini ingat akan gurunya

" Guru "Gao berteriak ! Adik adik hayo kita ke guru ,ucap Gao kakak tertua mereka ..

keempat nya lalu meninggalkan orang orang yang tergeletak tak berdaya ini

ketika keempat murid ini mendapati gurunya

" Guru ,Guru ,Guru ,ke empatnya cepat tangan

mereka merangkul bhiksu I'tsing

" Adik terima kasih ucap Gou kepada gadis yang berdiri dihadapan mereka .

" ya kak,aku tak sengaja melihat kalian tadi aku ingin lewat jalan yang di sana itu ?"

Gadis ini menunjuk jalan sebelah kiri yang menuju ke pantai tempatnya .

" kalau boleh tahu kalian mau kemana? dan kenapa berurusan dengan gerombolan mereka ? tanya gadis ini kepada para Bhiksu

" Kami dari istana Sriwijaya ,guru kami ingin melanjutkan lagi perjalanan ketanah Mataram pulau Jawa adik ,ada urusan guru di puncak gunung Merbabu .

tersentak gadis ini mendengar perkataan Gao

orang yang ia tanya , ayahnya pernah cerita akan ada pertemuan para pendekar di sana

Apaa bhiksu ini yang di ceritakan ayahnya

" Kakak kalau boleh tahu lagi siapa nama guru kakak ? " gadis ini kembali bertanya

" Guru kami ini Bhiksu I'tsing " haa terkejut gadis ini mendengar jawaban dari bhiksu ini

Cepat gadis ini merunduk ia seakan ingin berkata kepada bhiksu Tua yang masih di peluk murid murid nya " kakek Bhiksu Aku putri dari Datuk Bayung Lincir " Apaa' bhiksu

I'tsing ini terkejut gadis ini menyebut nama

" kau siapa dia .apa kau muridnya ? "

aku muridnya juga putrinya kek Bhiksu gadis ini berucap kepada Bhiksu ini ,Huang murid yang wanita bibirnya tersenyum melihat gadis ini memanggil gurunya

" oh pantas ! pantas! buah tak jauh pohon "

Bhiksu ini berucap seakan memuji gadis ini

" nak ketahuilah aku dulu yang memberikan lencana timur lambang pendekar yang Ayahmu dapatkan sewaktu pertemuan para pendekar di gunung Marapi waktu itu

dari empat lencana Utara ,selatan ,timur dan barat Ayahmu mengalahkan Trenggono aji pendekar tapak kala racun dari gunung Tengger .

" Dan kami juga akan berangkat ke tanah Jawa tapi kali ini kami bertemu dengan Gerombolan mereka ini ,ucap bhiksu

" Pertemuan para pendekar di puncak Merbabu itu ,aku sudah berjanji akan datang menghadiri pertemuan yang di tentukan dua puluh lima tahun yang lalu di puncak Marapi"

Bhiksu ini kembali menerangkan

" Baik kek Bhiksu ,aku akan sampaikan kepada ayah aku bertemu kakek " ucapnya kepada Bhiksu I'tsing. gadis ini memeluknya

"Guru bagaimana keadaan guru ?"

Huang murid wanitanya ini menanyakan

" Huang Bao dada guru terasa sesak sekali,"

Gurunya ini menjawab murid termudanya ini "Huang Bao cepat kau ambil obat dari saku baju guru " Baik guru ucap Huang Bao

" ini guru " ya benar Huang Bao

Cepat muridnya yang seorang wanita ini membuka poci kecil dari keramik putih

" Dua saja Huang Bao

Gurunya meminta dua butir pil yang di sodor muridnya cepat Bhiksu ini memakan pil itu

Gao ,Guo dan he tiga murid yang lain dari belakang masih memeluk punggungnya

" kakak Kalau boleh adik memberi sedikit bantuan kakek Bhiksu seperti harus istirahat"

Ucapan gadis ini membuat empat murid Bhiksu I'tsing ini diam tak mengerti apa maksud dari ucapan gadis ini ,

" maksud aku kak ,tak berapa jauh dari sini ada penginapan kakak bisa ajak kakek untuk beristirahat dulu beberapa hari ",ucapnya

Perkataan gadis ada benarnya tak mungkin dalam kondisi seperti ini mereka melanjutkan perjalanan mereka terdiam seperti berpikir keempat Bhiksu muda murid bhiksu I'tsing

" Adik kakak kira ada benarnya adik ini "

berkata Gao kakak seperguruannya

menurut kalian bagaimana ,kakak meminta pendapat kalian ,ucap kakaknya lagi

"Kak Gao ada baiknya kita istirahat dulu "

Adiknya He menimpali .

"Ya aku menurut kakak saja "Huang Bao ikut bicara

"Dan kau adik Guo bagaimana pendapatmu ?"

Ya kak Gao !

Keempat murid ini setelah mereka berembuk

" Adik terima kasih sudah memberi pendapat

kami tak terpikir sampai kesana."

Gao ini berucap kepada gadis didepannya ini

"suuiiit "dua tangan gadis ini merapat dibibir

"hiiiik hiiik heek"

Kuda tunggangan gadis ini seolah mengerti walau dia tak terikat tampak ia berlari kecil menghampiri tuannya ,"pintar kau putih "

ucap gadis seraya mengelus leher kudanya

"Kakak Huang aku naik duku ,nanti kalian naikan Kakek ke punggung ku dan kakak dibelakang memegang kakek "ya adik Huang menjawab perkataan gadis kecil centil ini .

Tak lama mereka berjalan Gao ,Guo ,dan He mengiringi gadis yang membantu mereka

Terus berjalan mereka hingga punggung keenam orang ini tak terlihat lagi tertutup rimbun pepohonan persimpangan jalan yang berbelok ke arah pantai timur .