Chereads / pendekar Berandal Karya : Fr Mans / Chapter 4 - mutiara api sang naga .

Chapter 4 - mutiara api sang naga .

Tampak malam ini duduk di depan pendopo ,Datuk Bayung Lincir bersandar pada bilik kayu Rumah yang besar ,juga sebagai padepokan .Orang tua ini,sesekali meminum air hangat yang di buat anak gadisnya Nilam Suri .

"Tan Bayau ajak adik adikmu makan" Suara Datuk yang memecah keheningan.Tampak minuman Hangat wedang jahe yang di buat Nilam Suri ,makanan ubi kayu yang di selimuti daun pisang ,ubi jalar juga terlihat ada.

"Ya,..Datuk ! hayo adik adik ,Tan Mayan ,Tan Luki ,Suding Pati,kau Dempo datang sudah terlambat makan nomer satu he he he " Tan Bayau ,bercanda ke adik yang satu ini.Tan Dempo belum di suruh Datuk tadi makan ,ia sudah dulu mulutnya tampak berisi ubi jalar .

"Ha ha ha ha ha ...!"Sontak semua tertawa.Tan Dempo tubuh nya agak gemuk dari saudara saudara seperguruan nya ini terdiam malu candaan kakaknya Tan Bayau itu membuat semua saudara saudaranya menertawai melihat ini ,Datuk cepat melumerkan suasana .

"Sudah ..sudah .Datuk paling suka kalau makanan yang banyak ini habis di makan ,biar makanan ini habis ,Tan Dempo nanti yang menghabiskan nya .."Berucap Datuk ke murid murid nya

"Nah....kan Kakak...apa kata guru berarti aku bisa bawa pulang makanan ini ?" Tan Dempo berucap ."Huuuu...dasar .Tan Mayan Berucap .."he hhe e"Tawa Tan Dempo .

Malam ini, Nilam Suri sengaja dia membuat makanan yang banyak untuk pertemuan ini ,Ayahnya yang menyuruhnya ,agar malam ini ,khusus buat sesuatu yang Datuk Katakan setelah latihan tiga hari yang lalu.Nilam Suri juga tak menanyakan ,kenapa ayahnya menyuruh membuat hidangan yang banyak ini ,mungkin sesuatu yang penting akan ayahnya utarakan.

"Hayo ! kalian makanlah tak usah sungkan !.Sekali lagi Datuk yang menawarkan makanan ,minuman yang berada ditengah mereka

" Ya Datuk " Menjawab tawaran makanan yang banyak di depan mereka "Adik adik hayo ,"ucapnya Tan Bayau meneruskan ucapan Datuk guru mereka."Adik Nilam akan marah jika kalian tidak mau makan kue kue buatan nya ?"Tahu adik adiknya ini sangat takut bila adik seperguruan nya yang satu ini bila ia sudah mendumel .

"Ya.. Kak Bayau ! kami akan makan "Cepat adik adiknya satu persatu mengambil kue kue yang ada di depan mereka ,satu tempat habis ,dan satu lagi wadah ubi juga mulai kurang tumpukan nya.

Nilam yang duduk di dekat Datuk ayah kandung juga gurunya,bibir gadis ini senyum di lihatnya kue kue itu mulai sisa sedikit puas hatinya .Rona merah dari ucapan kakaknya tadi yang menggoda kalau kue kue buatan nya,tak di makan dia akan marah ,berganti senyum ceria.

"Baiklah Murid murid ku" Ucap Datuk .Seketika murid muridnya memandang ke arah Datuk.Masih diam Datuk tak melanjutkan kata katanya lagi ,sebelumnya Datuk menyuruh murid muridnya datang

Sesuatu akan di utarakan Datuk.

Di lihat nya semua muridnya menungggu kata kata yang keluar tak terkecuali murid wanita anak kandungnya sendiri Nilam Suri .

"Murid murid ku semua dengar lah cerita Datuk ,Datuk akan cerita semua ini akan menyangkut diri kalian sebagai murid murid ku aku harap kalian mendengarkan"

Baik Datuk kami mendengarkan serempak murid muridnya ini berkata .

"Dengarlah baik baik cerita Datuk"

Datuk mulai bercerita ..

"Dua puluh lima tahun yang lalu,

saat itu usia Datuk kira kira dua puluh tahunan .Saat itu Ibu dari Nilam masih mengandung ,Datuk meninggalkan ibu Nilam ,darah muda Datuk yang masih haus akan kemasyuran,dan nama besar waktu itu semua pendekar dari tanah Jawa dan tanah Sumatra bertemu di gunung Marapi .....

Pertemuan pendekar di gunung Marapi pulau Andalas, Saat itu tak sengaja dihadiri seorang Bhiksu negeri Tiongkok ,Bhiksu I'tsing namanya ,dan seorang muridnya yang selalu membawa peralatan tulis ...

Rampak Geni pendekar Gila dari Utara Tanah Banten ,Trenggono kala Racun ,Singo kelakar ,Tabib Dewa alias Mpu Wisanggeni,juga Pangeran Borneo alias panglima Elang ,lembu Saketi pendekar aneh ,Singa warok dari tanah Bangkalan ,dan juga ketua ketua golongan hitam dan Padepokan silat dari Tanah Jawa ,dan masih banyak yang lainnya...

Waktu itu Para pendekar semua ingin memperebutkan,siapa yang paling sakti ilmu kanuragannya, Dia yang akan mendapatkan lencana pendekar.Utara ,selatan Barat,dan timur.Datuk waktu itu mendapat salah satu dari empat Lencana pendekar itu "ucapnya ke murid muridnya yang mendengar ceritanya .

Diam sejenak Datuk bercerita tentang masa mudanya lalu Datuk mulai melanjutkan lagi ceritanya.

"Murid muridku ! dengarkan "

Datuk kembali melanjutkan lagi ceritanya.

"Tapi waktu itu Datuk terkena pukulan Racun dari Pendekar Trenggono alias Kala Racun ,

Saat itu Datuk akan menolongnya Ketika Ia akan jatuh ke jurang saat itu Trenggono Aji terkena pukulan dua belas pukulan Tapak Dewa .

Saat tubuh Trenggono yang jatuh melayang ,entah ia pingsan atau masih. bernyawa ?Datuk dengan ilmu meringankan tubuh bermaksud akan menolongnya ,

Tapi...dasar manusia licik dari golongan sesat ,ia dengan licik menyerang guru saat guru tak siap.akibatnya guru terkena pukulan Tapak Racun Kala hitam nya Trenggono ,bersyukur guru sigap !dengan jurus Tapak Dewa guru sempat menghantam dan Trenggono Aji jatuh ke jurang gunung Marapi "

"Nah ...anak anak ku itulah cerita guru ,nanti ada sesuatu yang akan guru amanat kan untuk kalian semua "Baik Datuk !kami semua murid murid akan mendengar semua perintah Datuk guru .

"Dan kalian baru saja berlatih ilmu jurus andalan Datuk itu,dua belas pukulan Tapak Dewa "Kata kata Datuk membuat semua muridnya terkejut.

"Ohh "terkaget murid muridnya mendengar ilmu yang diajarkan Datuk tiga hari lalu ,itu bukan ilmu sembarangan,Kemudian Datuk mulai melanjutkan kembali ceritanya yang tertunda melihat murid muridnya itu terperangah

mendengar kehebatan ilmu dua belas jurus pukulan tapak dewa.

"Trenggono Kala Racun ,waktu itu dengan licik dia menyerang Datuk ,saat ia terkena pukulan Tapak Dewa ,tubuhnya melayang ke arah jurang ,Datuk berniat menolongnya saat itu , Tangan Datuk meraih tangannya, Datuk Tak menyangka Trenggono kala Racun waktu itu ia menyerang dengan ajian kala Racunnya ,!!

Datuk Seketika bergerak cepat dan Pukulan Tapak Dewa tingkat akhir dengan tenaga dalam penuh Datuk lepaskan ,akibatnya tubuh Trenggono Kala Racun terpental kejurang.Entah masih hidup atau tewas Trenggono kala Racun itu ? Datuk tak bisa memastikannya ...

Murid murid ku itulah cerita Datuk ,Tapi bukan cerita Datuk yang kalian pikirkan ,Ada yang akan Datuk katakan dan berikan malam ini untuk kalian "Ucapnya Lalu Datuk membuka kotak hitam yang berada di depan tempatnya duduk .

Datuk membuka kotak kayu jati Tangannya memegang beberapa kitab diam sejenak ,menghirup udara malam."murid murid ku ini adalah kitab langka yang di cari dan diperebutkan oleh semua orang dunia persilatan ,kitab ini adalah kitab pemanggil arwah Datuk akan memberikannya kepada kalian ,Datuk hanya boleh mempelajari ilmu ini ,hanya satu kitab tidak boleh seluruhnya.

Hanya kitab Pemecah Raga yang Datuk boleh pelajari karena Datuk yang memilih itu .Ucapan Datuk yang panjang lebar membuat semua murid murid nya kagum .

Datuk Bayung Lincir memegang dua buah kitab ,tak lama Datuk kembali berucap .

"Tan Bayau , Tan Pati kemari lah !" Baik Datuk.

Dua Pemuda ini mendekat kearah Datuk "Ambilah kitab ini ! Kalian pergilah ke gunung Singgalang Carilah tempat untuk kalian bertapa ,setelah kalian sudah menemukan tempat ,kalian boleh pelajari kitab ini ,kalian juga tidak boleh bersama, cari lah tempat yang berbeda untuk bertapa .

"Baik Datuk !"Kami,mendengarkan kedua muridnya ini mengambil kitab yang diberikan Datuk untuk mereka .

"Tan Suding dan Tan Mayan kemari lah !"Baik Datuk.

Dua pemuda ini juga mendekati Datuk duduk dihadapan Datuk .

"Ambilah ini ,!" Baik Datuk .

"kalian berdua pergi lah ke arah gunung Kerinci ,carilah tempat berbeda untuk bertapa ,janganlah kalian bersama, cari lah tempat kalian sendiri sendiri ,jangan kalian buka kitab ini ,sebelum kalian berdua mendapat tempat bertapa ,dan mempelajari kitab ini "Ucap Datuk kepada kedua nya " Kami mendengarkan Datuk menjawab serempak kedua orang muridnya ini.

"Tan luki dan Tan Dempo kalian berdua kemari lah"Baik Datuk .

"Ambilah kitab ini ,kalian pergi ke gunung Dempo ,Jangan kalian bersama ,kalian harus mencari tempat bertapa sendiri sendiri

Dan yang terakhir ,anak ku Nilam Suri ,Ambilah kitab ini,kau juga pergilah ke gunung Marapi !" Baik Ayah ,Nilam akan berusaha kuat !

Jawab anak gadis satu satunya Datuk ini.

Gemetar tangan Datuk Bayung lincir saat dia menyerahkan kitab kepada anak gadis nya ini ,tapi demi kelangsungan dinasti ilmu kesaktian nya dia harus kuat menahan hati .Kitab sakti yang akan ia wariskan kepada anak satu satunya ini adalah Kitab Pemecah Raga.

Setelah semua kitab itu diberikan kepada tujuh muridnya ini," Dari mulai malam ini kalian Datuk tunggu Tujuh Purnama di sini...

Keberhasilan kalian bergantung kegigihan kalian untuk mendapatkan ilmu kesaktian dari kitab pemanggil arwah itu ...

Murid murid ku , Sebelum kalian melanjutkan perjalanan kalian .malam ini kita belajar ilmu Hawa murni untuk bekal kalian bertapa nanti..

Kalian sudah menguasai sempurna ilmu ini ,

Tetapi kalian harus menguasai keseimbangan Mata batin kalian,musuh yang tidak nyata itu...

Adalah Hati kalian ,untuk itu malam ini Datuk ingin mengajarkan lagi cara menghimpun hawa murni agar keseimbangan hati kalian Akan menjadi lebih tenang lagi ...

"Murid murid Hayo kita mulai !" Baik Datuk !!

"Kalian mulai dari mantra awal lalu kalian,.. mulai menghimpun hawa murni kalian diperut, Tahan perlahan,Biarkan hawa murni mengalir seperti air yang mengalir, biarkan pikiran dan hati menyatu dengan alam,malam ini Datuk

Mengajarkan kembali ilmu cara meditasi yang sudah dia ajarkan setiap selesai mengajarkan Ilmu kesaktian tenaga dalam .

" Murid murid ku !" Meditasi mulai ,"

Berkata Datuk Bayung Lincir ,suara Datuk ini Seperti ada hawa murni yang dia alirkan dari nada dan katanya .

Malam ini guru dan murid murid Padepokan Datuk Bayung Lincir terlihat semuanya seperti Patung yang sedang duduk ,Kesunyian malam .

Makin hening tatkala Datuk Bayung Lincir ini memberikan bekal ilmu cara bermeditasi .

Sudah hampir tengah malam guru dan murid ini bersemedi didepan pendopo yang luas itu .Tiba tiba suara Datuk memecah keheningan .

"Meditasi selesai !" suara Datuk pelan berisi.Ketujuh murid muridnya ini mulai membuka mata ,tampak Datuk guru mereka masih diam duduk bersila,hati mereka diselimuti perasaan ingin bertanya ? kenapa Datuk masih duduk Bersila? Tadi Datuk mengatakan meditasi selesai .

kedua mata Datuk mulai membuka .

"murid murid ku semua,malam ini kita telah mengulang lagi ilmu meditasi ,Yang Datuk sudah ajarkan kepada kalian,Datuk berharap...

Pada tujuh purnama dari malam ini,Kalian bisa kembali lagi ke padepokan,Ucap Datuk " Baik Datuk ,serempak murid muridnya ini menjawab perkataan guru mereka.

"Sekarang kalian istirahatlah,"Baik Datuk !"Menjawab lagi serempak murid muridnya .

Tujuh murid murid Datuk mulai satu persatu menghampiri Datuk menyalami dan mencium tangan Datuk, seperti biasa setelah diizinkan untuk pulang.

susana malam di rumah Datuk Bayung Lincir kembali hening , Setelah enam muridnya ini, kembali ke rumah ,ada perasaan yang seperti menggelayuti hati Datuk ,malam ini setelah besok Pajar menyingsing ,dia akan menunggu Tujuh muridnya Kembali,tujuh purnama yang akan datang ,tak terkecuali dengan Nilam Suri anak gadisnya.

"Ayah !" suara anak gadisnya membuyarkan lamunan " Ya Naak .Jawabnya .kita istirahat ayah,! suara dari dalam rumah memanggil mengajak nya untuk beristirahat .

Suasana pagi yang berembun di selimuti kabut ,tujuh anak muda salah satu tujuh anak muda ini , seorang wanita yang usianya berkisar tujuh belasan tahun , Seperti nya mereka ini akan bepergian jauh ada bondolon di bahu ketiak anak anak muda ini .

"Kakak Bayau kita akan ke pasar kelekek dulu mampir menemui paman Adim malau "ucap salah satu dari tujuh orang ini.

"Benar adik Pati kita akan mencari kuda ,salah satu pemuda ini membenarkan ucapan tadi .

Tan Bayau nama pemuda yang membenarkan ucapan itu, "kak Bayau Nilam sendirian pergi ke gunung Marapi, ucap anak gadis yang ada bersama mereka ini " Adik !kau haru kuat ,Tan Bayau menenangkan gadis ini ,agar kuat

Tampak raut wajah gadis ini terlihat murung .

"Adik ayo semangat ! adik harus bisa ! "Memberi semangat salah satu dari enam pemuda yang berjalan beriringan.Tan Suding nama pemuda yang memberikan semangat kepada Nilam Suri adik seperguruannya.

" Ya adik ! kau harus bisa kakak Akaan selalu berdoa ,semoga adik berhasil "Ya kak Tan Dempo Nilam masih kepikiran dengan Ayah ?"jawabnya .Suara memberi semangat kembali dari pemuda yang bernama Tan Dempo ,

"Ya !.... Adik harus semangat !!"

Serempak para pemuda yang bersamanya memberikan semangat kepada Nilam Suri .

Pagi ini sambil bersenda gurau tak terasa mereka sudah berada di pasar kelekek ,pasar pagi yang cukup ramai ,segala jenis barang dan niaga ada di pasar ini .

"Kakak kita cari paman Adim dulu

kata Ayah dia bisa membantu kita tapi ,di mana Paman Adim ?"

Celingak celingak mata mencari Nilam suri tahu Paman angkatnya Adim Malau biasa mangkal di ujung tempat biasa ia menjual ikan hasil tangkapan .

"Biasanya dia ada di pasar ujung itu ?" Tunjuk salah satu pemuda. "Ya benar adik adik ! kakak juga tahu Paman Adim biasa di sana ?

Tapi ..kemana ?"Tujuh anak muda ini masih menerka mencari cari .

"Apa ?Kita akan ke tempat lain Kak Bayau mencari .."kata Tan Pati.Tan Bayau di antara enam saudaranya ia yang paling tua usianya ,pemuda ini selalu di minta pendapatnya dulu oleh adik adiknya,belum lagi mereka mencari ke tempat lain ..

"Itu paman Adim !" Teriak Tan Pati menunjuk seorang laki laki yang usianya berkisar empat puluh tahunan "Paman Adim ! oh Kalian rupanya ,sebentar ya a "ucapnya terlihat ia sibuk membereskan barang dagangannya.

Tak lama ia pun selesai "Hayo anak anak kita pergi ke jalan itu ?"

Ya Paman ,paman ini mengajak para pemuda ini berjalan menuju arah tadi dia menunjuk ujung jalan pasar kelekek " itu kakak !!"

Nilam Suri menunjuk di seberang jalan ,terlihat di seberang jalan kuda kuda terikat di batang kayu yang kokoh.Tak sabaran Nilam mendekat ke arah kuda kuda yang terikat ini ,dia menghampiri Pak tua yang sedang memberi makan kuda kuda " Permisii !"ucapnya.

"Ya Naak ,ada apa ?" ucap orang tua ini ,melihat ada orang yang menegurnya " kami ingin membeli kuda pak tua !"Gadis ini langsung mengatakan keinginannya.

Saudara saudaranya yang lain tersenyum dengan adiknya ini,

begitu cerewetnya .Terus adik nya ini bertanya tanya ke orang yang menjual kuda.

"Oh !silahkan Naak ,kalian lihat lihat dulu yang mana kuda Yang anak pilih, silahkan tak usah sungkan "kata orang tua penjual kuda .tujuh anak muda ini lalu mendekat menatap kuda kuda itu.

Tak ingin buru buru membeli anak muda ini ,hanya mengawasi kuda mana yang akan mereka pilih, menjadi kuda tunggangannya.

Mata Nilam menatap seekor kuda putih ,Kuda putih itu yang menarik perhatian nya ."kalau yang putih ?

itu ,sepertinya cocok buatku " kata hati gadis ini."Pak ! aku ingin kuda putih itu ? tunjuk Nilam Suri .

"Yang itu,..yaa Naak!"Tunjuknya. bapak penjual kuda ini menunjuk kuda putih yang di inginkan Nilam .

"Yaaa...!

"Aku yang warna hitam dekat kuda putih itu pak ?"kata Tan Suding ."Dan aku yang totol sebelahnya nya pak tua ,warna coklat "Tan Luki menunjuk kuda pilihannya.kuda yang sedang makan rumput berwarna coklat totol putih Tan Dempo menunjuk.

"Yang berwarna Hitam ada totol putih di kepalanya ,pak !" Tan Patih juga menunjuk kuda yang menjadi pilihannya "Dan aku yang disebelahnya ,Kuda hitam bertotol putih di kepala "Tunjuk Tan Mayan Tampak kuda pilihan Tan Mayan kuda berwarna hitam bertotol dengan muka yang bergaris warma putih di buntutnya ada warna putih .

Hanya Satu kuda lagi yang masih tersisa ,sepertinya kuda yang terikat ini ,memang berjodoh dengan mereka bertujuh ,hanya tujuh kuda yang terikat dalam kandang.Tinggal Kuda berwarna totol hitam dan putih, totol totol itu mirip bulatan "Itu saja Kuda saya "ucap Tan Bayau karena tak ada lagi pilihan lain "Baik Naak !"

Setelah orang tua ini mengambil semua kuda kuda Pilihan tujuh anak muda ini ,orang tua penjual kuda itu lalu memasangkan kulit pelana kuda satu persatu ,setelah semua pelana Itu terpasang,dia menagih pembayaran kudanya.

"Berapa semua nya pak !" Ucap Nilam Suri.

"Tiga puluh lima tael perak kecil saja Naak "kata orang tua ini, atas pembayaran kuda kuda yang ia jual."Ini pak pembayaran nya.

Nilam mengumpulkan kepingan kecil Tael perak dari enam kakak seperguruannya. Dia memberikan kepada orang tua ini .

"Terima kasih ! terima kasih !"

Berucap orang tua penjual kuda ,

Semua kuda yang di jualnya hari ini habis ,biasanya setiap hari harus mencari rumput untuk makanan kuda kuda ini.

"kita sudah siap semuanya ! oh ya Paman Adim kami sebelumnya mengucap terima kasih banyak ,

Paman Adim selalu membantu kami "Oh ! tak apa apa naak ,dan lagi Ayahmu itu sudah paman anggap kakak ,jadi Nilam sama saja anak paman ?"jawabnya .

""Baik paman Adim..kami akan berangkat,..!"yaa..hati hati...naak.

Mereka semua menyalami paman angkat Nilam Suri,Kemudian Tan Bayau ,menerangkan arah tujuan mereka masing masing .Kami bertiga akan menuju ke selatan

kakak ,Tan Pati dan adik Nilam menuju arah yang sama ,kami bertiga berpisah setelah ,kami menuju gunung Singgalang...

Sedangkan adik Nilam Suri dia masih melanjutkan lagi arah perjalanannya ke gunung Marapi

Ketujuh saudara ini berkumpul mendengar ucapan kakak tertua Tan Bayau ,menerangkan arah tujuan mereka.Setelah mengerti akan keterangan kakaknya.

"Dan kami akan ke Utara begitu juga dengan Tan Luki dan Tan Dempo kami satu arah "Tan Luki berkata ke kakaknya Tan Bayau.

Sepakat untuk berjalan ke arah tujuan mereka masing masing Lalu merekapun bersiap.

"Hayo kita mulai berangkat ! hak hiaak ,ha .hiiik"Suara ringkihan kuda kuda dibarengi suara derap langkah kaki kuda yang beriringan

Melewati siang hari di pasar pagi kelekek .

perjalanan tujuh orang anak muda ini untuk merambah dunia.Dunia persilatan yang baru akan mereka arungi.Ketika mata memandang di kejauhan punggung tujuh murid Datuk menghilang di ujung jalan yang berbelok .

Istana megah kerajaan Sriwijaya Hari itu ,seperti biasanya tampak prajurit berjaga-jaga di depan pintu gerbang yang besar .Berdiri

penjaga dan beberapa pasukan berkuda hilir mudik berjalan .

"Prajurit coba kau lihat ke arah depan itu! "Tunjuk seorang dari atas punggung kuda ,tak ayal penunggang kuda di sebelahnya melihat arah depan.Di antara barisan hutan Pinus yang menuju wilayah istana kerajaan Sriwijaya,

tampak dua orang menunggangi kuda menuju ke arah mereka berjaga .

"Hadang mereka ! hiak ha "

Seketika empat orang berderap menghentak pelana kudanya, menuju dua orang yang menuju arah yang berlawanan ,melihat di depan ada sekelompok prajurit yang akan menghadang laju kudanya ,dua orang ini kemudian

memperlambat gerakan .

Kedua orang ini menunggu di atas punggung kudanya ,sampai para prajurit didepan mendekat !.

"Adik ! sepertinya mereka itu akan menghadang kita ! "Benar kakang Raden ,kita berhati hati saja.ucap

Pemuda yang di panggil adik.

"Berhenti !"Teriakan empat orang prajurit yang mendekat keduanya dari atas punggung kuda .

ketika meraka berhadap hadapan

seperti ada yang menarik dari dua orang ini ,empat orang prajurit istana kerajaan Sriwijaya ini seperti ragu ragu bertanya.

"kisanak kalian ada keperluan apa datang ke istana kerajaan Sriwijaya !" Salah satu dari empat orang ini bertanya ." kami akan menemui Maharaja Dharmasetu !" salah satu penunggang kuda ini menjawab pertanyaan prajurit istana kerajaan Sriwijaya.

"Kalian dari mana ? Sepertinya.. kalian berdua ini ukan dari daerah kami," Benar ! itu prajurit ,katakan kepada Maharaja, Raden Balaputradewa, Putra dari Putri Tara akan menghadap Maharaja.

pemuda ini mengatakan maksud tujuan nya "Baik kalian tunggu di sini."Ucap salah satu prajurit.

Empat prajurit ini menggebah kuda kuda mereka meninggalkan dua orang yang menunggu kira kira seratus depa dari wilayah istana.Raden Balaputradewa dan Rakyan Aji masih di punggung kuda tunggangan menunggu,

Pengawal berkuda lain mendekat.

"Buka gerbang "

Kepala penjaga bergegas menuju Pintu gerbang ,kreet trak gerbang

Terbuka masuk salah satu dari empat prajurit tadi.Tak lama pintu gerbang di tutup seseorang dari dalam,lama menghilang di balik pintu gerbang prajurit tadi.

Sepertinya empat penjaga istana ini ,andai mereka mengetahui siapa dua orang ini pasti mereka akan menyambut dengan suka cita.Tetapi karena mungkin mereka ini ,Prajurit yang baru mengabdi di kerajaan Sriwijaya mereka tidak mengetahui siapa Raden Balaputradewa sebenarnya

Dan tak lama kepala prajurit yang tadi keluar dari pintu gerbang ia cepat sekali melompat ke kuda yang di taruh di dekat penjaga .

Seperti ada yang membuat kepala prajurit ini, seperti ingin segera ke arah dua orang yang menunggu yang dikawal anak buahnya .

"Raden Balaputradewa silahkan ikuti kami "Seraya menundukkan kepala dia berucap .

"Hayo adik "Ya kakang Raden ! kedua orang ini segera mengikuti para prajurit yang membawa

mereka ke dalam gerbang istana kerajaan Sriwijaya .Tak lama mereka berada di depan gerbang

"Raden Balaputradewa ,biarkan kuda kuda itu,para prajurit yang akan membawa ke istal belakang

menawarkan kepala prajurit ini .

" Ya baiklah "Ucap Raden Balaputradewa

Dua pemuda ini lalu masuk kedalam gerbang dengan diantar kepala prajurit tadi ,

Didalam istana kerajaan Sriwijaya duduk Maharaja Dharmasetu dia yang di dampingi permaisuri. "Raden Balaputradewa Putra dari Ratu Tara menghadap Maharaja Dharmasetu !!"

Suara prajurit pemberi kabar berteriak keras.Dengan aba aba tangan pertanda dipersilahkan memasuki ruangan dalam istana

Di iringi beberapa prajurit Raden Balaputradewa dan Rakyan Aji

Menghadap Maharaja Diraja Dharmasetu.

"Eyang Maharaja Dharmasetu " memberi salam Raden Balaputradewa kepada eyang

Maharaja Dharmasetu.Tampak seperti berkaca kaca mata Maharaja Dharmasetu ini.

"kemarilah cucuku Raden Balaputradewa " Berkata

Maharaja Dharmasetu.

Mendekat dan menundukkan kepalanya usapan tangan dari Maharaja Dharmasetu di kepala Raden,ada luapan rasa terharu dari hati Raden Balaputradewa.

Usapan lembut tangan eyang nya terasa sangat mengiris hatinya, tak terasa ada air mata mengalir tapi tak terlihat oleh eyang nya .

Saat Raden menundukkan kepala ia mengusap air mata itu .

"Oh ! Ibunda Ratu ananda sudah bertemu eyang " berkata dalam hatinya .

"Bangunlah cucuku,Suara eyangnya berkata

"Cucunda Hanya menyampaikan pesan Ibunda Ratu ,eyang " Berkata Raden kepada eyangnya "Apa itu?" ucap eyang nya ini .

Raden lalu mengeluarkan sebuah benda yang dia selipkan dibalik baju ,sebuah benda bulat yang dilapisi kain yang bersulang keemasan ada sebuah gambar burung elang emas.

Terkejut Maharaja Dharmasetu melihat benda yang ia berikan dua puluh tahun yang lalu itu .

"Ha ha ha ha ha ha !"Maharaja Dharmasetu tertawa terbahak melihat benda itu kembali kepada pemiliknya ."Cucuku Raden Balaputradewa,takdir yang Widhi hari ini kau kembali ",Ha ha ha "

Maharaja Dharmasetu ini tertawa kembali.Akhirnya wangsa Syailendra mengembalikan kembali darah daging ku ke tanah Sriwijaya.Tak mengetahui Ikhwal apa ? hingga eyangnya ini berkata yang membuat hatinya bingung.

Suasana kerajaan Sriwijaya hari ini terlihat seperti berbeda dari biasanya .Maharaja yang selama ini pemurung dan hanya berdiam diri ,di singgasananya hari ini, dia tampak berbeda.

"Cucu ku Raden Balaputradewa istirahatlah "Berkata Eyangnya ini.

"Prajurit bawa cucuku ke Nyai Ning Ayu ,Nyai ning ayu adalah abdi dalam istana dia mengurusi urusan rumah tangga kerajaan Sriwijaya ,wanita ini kepala rumah tangga yang mengurusi semua kebutuhan Maharaja dan permaisuri .

"Sendiko Maharaja !!"Tegas suara prajurit ini,"Raden ,mari "Berkata prajurit ini " Sendiko !.

menjawab Raden Balaputradewa.

Tak lama dengan di kawal prajurit yang akan mengantarnya ke nyai Ning Ayu abdi dalam kepercayaan Istana ,Raden dan Rakyan aji

menghilang dibalik Ruangan dalam .

Nun jauh mata memandang tampak hijau Gunung Singgalang.

Dua titik seperti ada bayangan yang berlari ,bayangan yang dari kejauhan seperti titik titik,makin cepat menaiki gunung ,seperti orang yang sedang menunggang kuda ?

"Hari ini sangat terik sekali adik ?." Ucapnya,pemuda yang berada di atas punggung kuda bertotol putih hitam " benar kak ,kuda kita seperti tak ingin lagi berlari ,aku juga sudah lelah kak"jawabnya.

Seorang pemuda yang di panggil adik."Apa kita beristirahat dulu sejenak kak Bayau ? "tanyanya pada kakaknya "Baik adik Tan Pati mengiyakan ajakan pemuda yang berada di sebelahnya.

Dua saudara seperguruan ini berjalan beriringan.Kuda kudanya tak ingin lagi berlari hanya derap langkah kaki berjalan."Kak itu ada dangau.?"Tan Pati tangannya menunjuk kearah sebuah dangau.

Dangau kecil yang tak jauh dari mereka ,di depan dangau air mengalir dari saluran kecil dari atas gunung ."Kita kesana kak ?" Baiklah adik. Tak lama langkah kuda mereka berhenti.

Hiiiiik hep dua pemuda melompat dari atas kudanya "kita ikat disini saja adik "ya kak

"Dangau ini bersih sekali kak Bayau," Ya dik, Ucap Tan Bayau sebaiknya kita biarkan kuda kuda kita istirahat dulu..adik "Benar itu Kak ,aku juga ingin istirahat ,itu ! ada gubuk Rumbia ,apa kita kesana kak..?"Tan Pati melihat ada gubuk petani.

"Baik adik ! ayo kita kesana diiik. "Ajaknya.Dua pemuda ini,istirahat sejenak seraya memandangi kuda kudanya yang sedang memakan rerumputan liar disekitaran parit kecil dangau ,air mengalir walau tak terlalu besar sudah cukup membuat kuda kuda ini minum menghilangkan dahaga lelahnya .

Sementara itu di atas puncak gunung kerinci,matahari mulai terbenam dua pemuda yang duduk istirahat dipinggiran gubuk kecil "Tan Suding apa sebaiknya kita bermalam dulu disini ?"aku menurut saja ,dan lagi kita sudah sangat lelah.Jawab Tan Suding

Salah satu pemuda mengiyakan ajakan temanya untuk mengajak nya bermalam "Besok kita akan kita lanjutkan lagi perjalanan kita"

"Yaa benar ! Gunung kerinci ini juga lebat sekali, hngga kita tak bisa melihat ke arah mana jalan yang akan kita tuju ,Tan Mayan ! aku khawatir kita akan berputar putar saja " berucap lagi temannya ini. "Baik lah ! aku akan mencari kayu untuk menghangatkan badan "

Pemuda yang bernama Tan Mayan ini ,lalu berjalan mencari kayu dan ranting kering,tak selang berapa lama ia membawa banyak kayu dan ranting kering.

"Tan Suding ! hidupkan api " Ucapnya.Ini batu api "Ucap Tan Mayan ,dua buah batu kecil ia berikan ke Tan Suding "Baik Tan Mayan jawabnya.Tan Suding lalu mengadu batu api itu."Cras cras" Suara beradunya dua buah batu api ,lagi pemuda ini mengadu dua batu api kecil itu. "Cras Cras" kilatan sinar cahaya merah keluar ,tak lama api membakar serabut kelapa dan daun kering ,

cepat ia meniup api pelan pelan. Api pun mulai menyala mulutnya meniup "Huh huh .Huh" tak lama asap mengepul.

Api mulai menyala ,pemuda ini terus meniup pelan api yang mulai membesar menyala dan membakar ranting ranting kering, suara gemeretak api yang mulai merambat ,asap hitam keluar ,

Tak lama api pun membesar asap mengepul ngepul.

Tan Mayan yang melihat Tan suding berhasil menghidupkan api ,dia bergegas langkahnya mendekat kedua telapak tangan di tungkup kan dia atas api ,rasa hangat mengalir ke seluruh organ tubuh .

"Cepat juga kau Suding "berkata Tan Mayan !.Aku menemukan serabut kelapa kering ,kalau tidak ada itu ? huu..pasti akan susah .!

kata nya ke Tan Mayan.Di bawah gubuk itu , tunjuk Tan Suding ,bale bale di waktu mulutnya monyong menunjuk serabut kelapa.

"Sepertinya gubuk ini sering di singgahi orang yang ingin berteduh.."Tan Mayan menerka seraya menambahkan kayu besar lagi .Api kembali membesar asap mengepul .

"Ah aaah aku lelah sekali..,.."

Menguaap Tan Mayan berucap.

"Tan Suding ! aku istirahat dulu ,.

nanti kita gantian saja "Ya ,kau istirahat saja dulu ,aku belum ngantuk ,dan lagi api ini siapa yang jaga ? hari juga belum larut"

Berucap Tan Suding kepada teman nya, lalu ia rebahkan badannya di bale bale bambu,

mata nya mengawasi api yang mulai mengecil .

Tan Suding turun dari tempatnya Rebahan ,dia menambahkan kayu yang besar terlihat api mulai membakar ranting dan kayu kering yang di taruh Tan Suding.

Pemuda ini membiarkan temanya istirahat ,mungkin sangat lelah sekali Tan Mayan ,dia tak ingin mengganggunya, Ia membiarkan temanya Mendahuluinya istirahat. Kembali kayu besar ia tambahkan agar api terus menyala .

"Uaahwaa ups "mulutnya mulai menguap rasa kantuk mulai menggelayut di mata ,dia lihat Tan Mayan temanya ini ,tidurnya makin lelap ,suara dengkuran Tan Mayan pertanda rasa lelah yang sudah teramat sangat .masih menahan rasa kantuk Tan Suding,

tak terasa hari semakin larut, cuaca yang dingin mulai terasa menyucuk di tulang makin lama Pemuda ini, menahan kantuknya.

"Rasanya mataku sudah tak kuat lagi "ucapnya dalam hati.

Pemuda ini kembali ke gubuk ia duduk lalu merebahkan badannya di samping Tan Mayan "Uaahhh "

Suara menguap Pemuda ini "Aku ingin istirahat" ucapnya.

Rasa kantuk yang mulai mendera membuat Tan Suding tak ingat lagi.Suara dengkur dua pemuda ini ,seperti udang telungkup tidur di bale bale gubug.Cuaca dingin malam ini menambah pulas.

Gemeretak kayu terbakar hawa hangat menghembus, nyenyak tidur dua pemuda ini seperti di ambal yang empuk .

Udara pagi yang masih tampak berkabut ,suara cuitan burung burung berseliweran di atas rimbunan batang batang pohon liar yang lebat.Tak terasa sinar matahari mulai terang, hangatnya

sinar yang menerpa wajah,kaget Tan Mayan "Uaawah "mulutnya menguap ! ia lihat temannya Tan Suding masih meringkuk tidur.

"Tan Suding bangun...bangun " Menepuk bahunya ,Tan Mayan membangunkan Tan Suding yang pulas tertidur."Uaaah"Tan Suding bangun.Kembali matanya seperti

ingin terpejam "He...eh malah dia tidur lagi "Ucap Tan Mayan .

Belum bangun temannya ini, matanya menatap ke arah balik gubuk " Ah ...mata air "cepat ia turun dari bale bale gubuk.Mata air yang ia lihat itu keluar dari balik batu batu dia cepat mengambil kain ,lalu membasahi kain untuk mengusap wajah.

Stelah mengusap wajah pemuda ini lalu jalan ke arah kuda nya ia membuat sebuah lubang kecil untuk menampung air yang mengucur dari balik batu batu .

Pemuda ini kearah kuda yang dia ikat dan lepaskan talinya "Hayo.. Minumlah "kuda yang ia bawa ini seolah mengerti perkataan nya "Hiik Hiik "kuda ini minum air yang dia buat lubang .

"Tan Mayan kenapa tidak kau bangunkan aku !"ucap pemuda ini dari jauh,."Aku bangunkan kau tadi tapi...kau tidak bangun bangun ."

jawabnya, "Apa iya !"jawabnya .

Kau basuh lah wajahmu dengan kain ini "Ucap Tan Mayan kepada temanya yang baru saja bangun

Tan Suding lalu mengikuti yang dikatakan ,Tan Mayan kain ia basahi air yang keluar dari sela batu ,ia usap wajahnya "Segarrr juga air ini..diingin sekali "ucap pemuda ini selagi ia mengusap wajah,ia lihat temanya menenteng kudanya .

"Apa yang yang akan di lakukan Tan Mayan? "Ucapnya dalam hati" Pemuda ini hanya melihat dan membiarkan .Tak lama setelah selesai membasuh wajah.Tan Mayan menghampiri.

"kita lanjutkan lagi perjalanan kita Tan Suding' "Ya Tan Mayan,dan lagi kuda kuda kita sudah segar tampaknya."Benar Tan Suding !"

Dua pemuda ini bersiap akan melanjutkan lagi perjalan mereka yang tertunda .Pagi yang cerah embun masih dingin masih membias di dedaunan keduanya kembali menaiki gunung mencari tempat yang membuat dua saudara ini terpisah.

Seorang gadis muda terlihat matanya menatap ke kanan dan kiri jalan ,seperti ada Suara yang memanggil nya,langkah kakinya berhenti ! sejenak telinganya ia palingkan "Apa telingaku yang salah ? "Ucapannya.Lama gadis mematung ,Ia kerahkan hawa murni seperti ingin memastikan apa yang ia dengar.

"Hanya halusinasi "ucapnya lagi .

Ketika gadis ini akan melanjutkan perjalanan,Tiba tiba suara desiran angin yang mengarah ke tubuh ! . Berkelebatnya sosok bayangan tiba tiba mendadak menyerang !

Sekejap gadis ini m melompat !! menghindar dari serangan gelap ,

kembali datang serangan susulan kali ini yang mengarah kebagian dada sebelah kiri,dengan gerakan Jurus Tepak maung gadis ini. Secepat kilat ia salurkan tenaga dalamnya.

"Des ! des hep hep !"Tangkisan menepis serangan susulan dari orang misterius itu ?.

Selamat dari serangan kedua tadi, datang lagi ,sapuan kaki orang misterius ! tendangan tendangan keras silih berganti "Plak plak !" Kembali gadis Ini menggunakan ilmu meringankan tubuh kedua tangan beradu dengan kaki kaki lawan di udara yang mengarah dada ,menghindari serangan dari orang misterius ?..

"Hiaaak !" Melesat tubuh gadis ini, mencelat salto ke belakang dua kali mungkin lebih dan saking cepatnya ,gerakan menghindar ! dari serangan lawan di depan, begitu ringan sekali

"Hep !! "kedua kaki gadis ringan menjejak di tanah.kokoh sekali kuda kudanya ."Hai orang aneh !"

Teriaknya ! "mengapa kau !!! tak ada angin ,tak ada hujan kau ini menyerang ku !! "membentaknya.

Berdiri di depan si gadis orang misterius yang wajahnya tertutup cadar,bukannya menjawab dirinya di bentak si gadis,orang misterius kembali melancarkan serangan susulan .

" Dasar manusia gila !!!"ucapnya .

Si gadis tak tinggal diam,merasa jiwanya terancam ! dia salurkan setengah tenaga dalamnya ,jurus tepak maung yang di gunakannya,

gadis ini melesat bak Harimau melesat ,di barengi aliran tenaga dalam dua tangan seperti cakar Harimau lapar.

"Haak !"Desiran angin yang keluar dari telapak tangan yang sontak membuat orang misterius kaget !

Terperangah matanya ,melihat ini

"Bayung Lincir !!"Teriaknya .

Tak menyangka jurus gadis muda ini ,seperti ia mengenal jurus yang di gunakan si gadis.

Akibatnya !! "Bughk bugh des !" Terpental keduanya berapa depa,

terhujung huyung orang misterius ketika kakinya menjejak tanah.

"Berhenti ! Anak muda !!"Teriak orang misterius ini .Tahu gadis ini akan bersiap menyerangnya lagi.

Orang bercadar misterius cepat membuka cadar wajahnya ,raut tua wanita misterius yang masih tampak kentara kecantikannya.

"Anak muda ! ada hubungan apa , kau dengan Datuk Bayung lincir ?" Berkata orang misterius ini.

"Aku muridnya ! "menjawab,lalu si gadis bertanya balik.

"Nenek !! kenapa kau menyerang membabi buta ?" Bertanya gadis ini .Orang misterius diam tak menjawab pertanyaan di gadis . "Pantas saja ! "ucapnya "maafkan aku anak muda "Ucapnya lagi. Orang bercadar misterius seraya tersenyum memandangi gadis di depan .

"Nenek mengenal ayahku ?"tanya gadis ini.Tersenyum nenek ini mendengar pertanyaan ini ,Nenek sekilas terbayang saat ia dan ayah gadis ini "Ah ..kenangan itu terus membayang ,sekilas wajah nenek rona merah membias tak lama menghilang mana kala gadis di depan memandangnya .

"Anak muda kau jangan takut,aku bukan orang jahat ,aku tahu siapa orang tuamu ,ayahmu dulu pernah menolongku "ucapnya kepada si gadis."Nenek Siapa namamu ?dan apa gelarmu ,agar aku dapat menyampaikan kepada ayahku "

Tanya nya kepada nenek ini.

"Gelarku..Dewi Racun,namaku Ni Sendang wangi "Jawab si nenek. Diam Nilam Suri mengetahui nama orang tua di hadapannya. "Apa wanita ini ,yang pernah di ceritakan ayah ? tabib wanita itu" Ucapnya dalam hati .

"Kalau ada seorang wanita yang ahli dalam mengobati segala jenis racun , tetapi wanita ini sipat nya juga aneh, jika hatinya suka dia, akan mau mengobati seseorang yang terkena racun , tetapi jika hatinya tidak suka ,dia tidak mau perduli ! walau orang itu beribu kali memohon bantuannya "

Nilam terkenang ucapan ayahnya dulu.

"Anak muda kau ingi kemana dan apa tujuanmu datang ke gunung Marapi ?"Tanya Ni Sendang wangi kepada si gadis."Aku ! mencari.. Bunga mawar hitam neek,singkat Nilam menjawab.Bingung Nilam menjawab pertanyaan,asalan saja Nilam berucap.

Tertegun nenek ini mendengar jawaban Nilam Suri.seperti aneh dalam pikiran Dewi Racun ,anak tokoh sakti dari pesisir selat Malaka,datang seorang diri ke gunung marapi ,

"Hem dasar orang gila ! Datuk Bayung Lincir " Berucap nenek ini dalam hatinya " Baiklah jika kau tidak ingin aku mengetahui apa tujuanmu ? aku tak memaksa " Berucap Ni Sendang wangi alias Dewi Racun .Belum lagi sempat menjawab gadis ini .Si nenek kembali berkata .

"Apakah kau masih meragukan diriku ?"Menerka isi hati berucap.

Ni Sendang wangi seperti ingin mengorek dalam isi hati anak muda yang berdiri di depannya,

Tetapi dia agak jeri ,mengetahui siapa ayahnya.Mendengar kata kata Ni Sendang wangi ?bimbang Pikiran gadis ini .

"Apa akan aku katakan ? tidak !!"

Hatinya menolak sebuah rahasia ,

bila nenek ini tahu ia membawa kitab wasiat ayahnya dan merebut kitab yang akan dia pelajari ini.

Diam Nilam Suri hatinya mendua

"Ah ,aku harus merahasiakan tujuan ku datang ke gunung Marapi ini "Ucpnya dalam hati.

Ni sendang wangi memandangi gadis di depannya yang berdiri diam mematung "Ada apa gadis ini seperti merahasiakan sesuatu

sebaiknya aku lihat dulu ?"Hati Ni Sendang Wangi menerka nerka.

Mematung gadis ini pikirannya masih menerawang jauh ,ia akan mengatakan tujuan nya datang tapi..ia tak tahu siapa sebenarnya Ni Sendang Wangi ? dia juga belum mengenal watak aslinya .

Dewi Racun,siapa dia sebenernya, apakah nenek ini ucapan nya tadi akan membantunya ?Lama gadis ini tertegun ,pikirannya melayang

hatinya masih menimbang nimbang .

Nilam Suri menetapkan hati ,dia akan merahasiakan tujuan nya datang ke puncak ini.Dia tak ingin

tujuan nya gagal !bulat dan kuat hati Nilam Suri ia berucap.

"Terima kasih neek ,aku akan pergi sendiri mencari bunga mawar hitam itu ?"ucapnya berbohong ,apa ada jenis bunga berwarna hitam yang di carinya itu ? tertawa sendiri apa yang ia katakan kepada si nenek.

"Baiklah ! jika kau tak ingin aku mengetahui tujuan mu datang ke sini ,aku pun tahu bunga yang kau cari itu mustahil ada ,hanya cerita legenda bunga langka itu ?"Dewi Racun berucap ,tapi hatinya juga berpikir kenapa anak muda ini tahu tentang bunga mawar hitam yang langka itu ? ia juga mencari bunga itu.

Bunga mawar hitam yang bisa mengobati segala jenis racun , juga akan membuat orang yang memakan bunga itu, akan berlipat lipat bertambah hawa tenaga dalamnya itu ,akan menjadi tiada tanding .

"Baiklah !" berucap Ni Sendang wangi ,kalau begitu aku akan pergi ! dan aku tidak akan lagi mengganggu perjalananmu" ucap Ni Sendang Wangi .tak lama tubuh si nenek ini berkelebatan melesat, ilmu meringankan tubuh

Ni Sendang Wangi lumayan hebat meninggalkan gadis yang diam berdiri menatap kepergiannya .

"Matahari mulai terbenam "Nilam suri berkata ,di lihatnya sinar yang menyengat tubuh mulai meredup .

"Aku akan mencari tempat istirahat dulu "ucapnya lagi .Gadis berkelebatan pergi ,sebelum malam menjelang .

Gadis ini menatap atas kesebuah pohon besar, menggunakan ilmu meringankan tubuh melesat ke atas pohon itu ."Ah lumayan lah " Ucap hatinya .Malam ini seorang gadis seorang diri bermalam di atas sebuah pohon besar,andai hati tak kuat pastilah seseorang akan meninggalkan hutan lebat gunung Marapi ,apalagi bagi seorang gadis ?.

"Sebaiknya aku istirahat "

Berkata dalam hati ,Ia rebahkan badannya di sebuah dahan besar, matanya menatap sinar rembulan malam, begitu terang benderang di langit atas .Sebuah dahan yang besar ,tempat bersandar tubuh yang lelah ,pikiran menerawang badan bersandar kan dahan.

"Aku belum menemukan tempat yang cocok ,dimana aku akan menemukan tempat itu ?"Hatinya terus bertanya.

Pikirannya mencari hingga lelah meraba raba dalam angan angan "Kalau bukan karena sesuatu yang sangat berarti !" Hatinya berucap teguh.Tak akan mungkin ada orang yang mau dan bermalam sendiri di tempat yang sangat sepi ,hanya orang tertentu mempunyai tekad yang besar itu mampu menjalaninya.

Pelabuhan Boom di bantaran sungai Musi,beberapa orang yang terlihat menurunkan barang niaga

Sepertinya barang barang dari luar negeri seberang Tiongkok itu seperti guci dan keramik .

Tak membutuhkan waktu yang lama semua barang barang sudah di turunkan dari atas kapal layar yang bersandar di dermaga Boom muatan guci yang ada di bawah dermaga yang bertumpukan siap akan di angkut kereta pedati kuda yang sudah bersiap menunggu muatan .

Di pertengahan tahun dermaga Boom ini ,menjadi jalur pelabuhan yang sangat ramai dan sibuk.

Banyak kapal kapal dagang yang bersandar membongkar muatan, atau memuat barang yang akan di bawa ke seberang lautan.

Rempah rempah menjadi barang dagangan yang banyak diangkut para pedagang India juga dari Tiongkok.

Siang itu seperti biasa lalu lalang orang yang mencari sumber mata pencarian untuk menunjang keluarga.

"Seraaang !! "

Suara teriakan orang dengan pedang dan golok terhunus, sontak saja ! berhamburan semua orang yang melakukan bongkar muat barang di dermaga semua berlarian pontang panting.

"Mato abang !! mereka datang "

Berpaling muka ke anak buah yang berteriak, memanggil namanya .Nunung Mato Abang kaget !.

"Itu mereka ! "Hayo serang !

Sekejap saja , berhamburan menyerang

"Hai ! Mato abang!"

Berteriak orang ini, membentak sabetan pedangnya mengarah pinggang. "Trang ! trang ! trang " Suara benda tajam beradu.

Nunung Mato Abang yang masih bingung tiba tiba di serang ? dia sempat mencabut golok dari pinggang, saat sabetan pedang mengarahnya,dia menangkis.

Belum sempat orang yang dipanggil namanya tadi oleh anak buahnya Mato Abang ini.

Serangan yang datang membabi buta ,beberapa orang pengeroyok datang dari segala arah ,hingga gerakan gerakan cepat ! kiri kanan dan depan dia tangkis.Tak mudah baginya menangkis serangan itu.

Tapi kalau bukan kesaktian yang ia miliki sudah sedemikian tinggi untuk ukuran anak muda yang memegang kelompok kecil kawasan dermaga Boom yang di kuasai Nunung Mato Abang ini.

Ada desiran angin dari Serangan golok yang mengarah leher belakang,Hap cepat sekali gerakannya menundukan kepala ,Selamat dari Sambaran golok yang mengarah leher ,

Datang lagi sabetan dari arah orang didepan

Kali ini sabetan mengarah bagian dada dengan manis sekali Mato Abang melompat kebelakang ini.

"Bangsat kau !! "Teriak Mato Abang .!

"Heei Mato Abang ,kau membakar markas ku "Balas membentak orang yang baru datang ini

"Kau terima ini ! hiaak, wut wut beth beth!"

Serangannya golok itu seperti kilat, goloknya seperti bayang bayang putih berkilatan cahaya .

"Wut, wut ,wut ,suara sabetan bertubi tubi ia lepaskan , arah dada ,perut samping kiri ,kanan

tubuh Nunung Mato Abang.

Trang ! trang ! trang ! trang "

Suara tangkisan golok dan pedang beradu ,tak memberi kesempatan sedikitpun Nunung Mato Abang ,orang ini bertubi tubi

sabet kan pedangnya.

Seperti mempunyai mata , jurus pedang yang di gunakan lawan tak tinggal diam .Mato Abang ini

kali ini balas menyerang.

"Hiaaak..kau terima ini " Teriak nya...

Jurus Golok kitiran angin dia keluarkan ,golok gerakan cepat jurus nya seperti berputar segala arah."Bet beth bet bet trang trang !"Sabetan ke arah dada lawan ,wut trang tangkisan pedang "Hiak ..! bertt bret wut"

Melihat lawan nya kewalahan menangkis serangannya,tak memberi sedikitpun lawan nya bernapas Nunung Mato Abang kembali menyerang.

"Bangsaaat ! kau terima ini !"

Bergerak secepat kijang berlari dengan serangan golok yang berputar putar Jurus Kitiran angin

tingkat delapan ,wut wut wut wut

trang trang !"Bugh des .bret bret !

aaaaahg..aduh !!!"Suara jeritan musuhnya .

Terhuyung huyung ke belakang musuhnya ini ,tendangan kaki kanan bersarang di perutnya dan sabetan golok Nunung Mato Abang menggores bahu kanan,

darah berceceran muncrat,cepat ia totok lengan kanan agar darah.

Tak ingin berlama lama ,Nunung Mato Abang menyerang lagi !

melihat ini ?"Ha ...tangan ku tak bisa ku gerakkan luka bahu ini sangat parah "ucapnya.

Terkesima mata nya melihat gerakan cepat lawan di depan "mati aku ...?!! 'Teriaknya lagi .

Saat mata nya terperangah melihat Nunung Mato Abang akan menghabis nyawanya .

"Berhenti Mato Abang .!!"

Suara teriakan dari seseorang !"

Guru !" teriaknya ! terkejut ,mato Abang melihat ? adalah gurunya Singo kelakar "Guru ! kenapa guru menghentikan ku ?"

Berucap Mato Abang heran ?. Singo kelakar tidak menjawab pertanyaan muridnya ,Mato Abang .

Matanya melihat ke sekeliling .. "Berhenti !" Suara Orang ini terasa seperti ada aliran tenaga dalam tinggi yang ia gunakan lewat nada suara bentakannya.

Tak ayal ,membuat anak buah mato Abang dan anak buah orang yang membabi buta itu , berhenti .

Semua menatap ke arah orang tua paruh baya ,yang berdiri di tengah pertarungan.

"Mato Abang !! muridku "Ucapnya,

"Aku tahu kalian akan menjadi sasaran berikut dengarkan guru guru .Mato Abang "

mendengar perkataan gurunya ini pemuda ini ,diam tak mengerti apa maksud perkataan gurunya .

"kalian semua !! kemarilah !"

Berucap guru Mato Abang Singo kelakar ini keras !"Baik Datuk Singo kelakar !"jawab Sungka Gada ,yang memegang bahu kanan yang terluka kena sabetan

golok.

"Aku tahu kalian ini ! ada yang mengadu domba ,,sekarang pergi kalian semua dari sini !!"Berucap tegas Singo kelakar ."Baik Datuk !"

Sungkai Gada yang menjawab .

"hayo kita pergi semua !" ya kakang Sungkai Gada ,salah satu anak buah dari Sungkai Gada menjawab .Tak lama mereka pergi .Dengan gerakan yang cepat mereka meninggalkan Datuk Singo kelakar ,guru Nunung Mato Abang.

Mato Abang tak mengerti ,apa maksud gurunya membiarkan orang orang yang menyerangnya itu pergi .

"Murid ku mato Abang dengarkan guru ,kau jangan terpancing,ada seseorang yang membuat ini mengarah kepadamu ?.Orang orang yang tadi menyerang mu itu, Mereka itu tak mengerti ?...

Aku sedang menyelidiki ,aku juga mendengar markas orang orang yang datang menyerang mu itu, di hancurkan oleh sekelompok orang berpakaian hitam,guru mendengar kau ! di balik dalang semua itu " Berkata guru Nunung Mato Abang .

"Apa !!...guru aku di balik semua ini ?! "Ucapnya terkejut.

Mendengar ucapan gurunya Datuk Singo Kelakar ." Guru Aku tidak melakukannya ,dan lagi guru tahu aku tak kemana mana ,selain mengawasi anak buahku berjaga di dermaga Boom ini "Berkata lagi Nunung Mato Abang ke gurunya .

"Ya sudah !guru tahu ,kau berhati hati lah , guru akan pergi jaga diri mu murid ku ! haak" Singo kelakar berkelebatan tubuhnya melesat meninggalkan muridnya.Tak lama

Setelah gurunya Singo kelakar pergi ,matanya mengarah ke anak buahnya yang berdiri menunggu .

"Nang Cik...kita berhati hati ada orang yang mengadu domba kita ,guru tadi mengatakan kepadaku "ucapnya ke anak buah nya ini "Baik ketua ,aku juga akan memberi tahu kelompok kita .

Tak lama setelah itu ,Mato Abang dan anak buahnya pergi,keduanya meninggalkan daerah kekuasaan nya Dermaga Boom.

Pesisir semenanjung Malaka ,di depan pendopo ,tampak orang tua berpakaian serba putih memandang langit malam .

Sinar bulan purnama malam ini yang terang benderang ,kerlip terang bintang mengiringi sinar

bulan ,pertanda mulai memasuki awal penghabisan dua belas purnama .

"Sudah hampir dua purnama lebih murid murid ku mereka semua meninggalkan Padepokan "Orang tua ini seperti tertegun ,berkata dalam hatinya ....

Mudah mudahan murid murid ku mampu menjalaninya "Berucap dalam hati orang tua ini.

"Anak ku.... Nilam ,.maafkan ayah" Ucapnya lagi dalam hati.orang tua ini teringat akan putrinya semata wayang Nilam Suri

"Ah andai ibu mu masih ada ? " orang tua ini seperti bergumam ,

sesekali berkata lirih, matanya

menatap ke langit atas ke arah rembulan yang bersinar terang.

Malam kian larut tapi orang tua ini

masih berdiri di dekat rumah,tak

lama orang tua ini beranjak dari tempat nya berdiri ,kreeet suara pintu terbuka,orang tua ini pun masuk kedalam rumah besarnya.

Kunang kunang malam terlihat banyak beterbangan ,kerlip kerlip kecil terang sekali bak sinar yang terbang ,suara berderik jangkrik saling sahut menyahut ,seolah ingin menunjukan malam ini

mereka semua ingin menghibur orang tua yang baru saja masuk menutup pintu .

Pagi yang masih berembun di gunung Singgalang ,disebuah Goa yang tertutup rerimbunan liar ,tak jauh dari goa batu hitam, suara suara gemericik air yang terus menerus dari air terjun kecil .Di bawahnya ada kolam air yang mengalir terlihat sangat bening air dalam kolam ini , seperti nya air terjun kecil ini tak pernah di jamah oleh orang ,Sesekali tupai terlihat berlompatan di atas bebatuan hitam.

Hari menjelang terbenamnya matahari ,saat hari silih berganti purnama .tak terasa tiga purnama telah lewat ,di dalam sebuah goa batu hitam malam itu .Sinar terang melesat masuk kedalam goa .

"Hai ! anak muda hentikan pertapaan mu !"suara halus terdengar ditelinga ,di dalam goa yang gelap gulita terpaku duduk diam tanpa gerak dan suara. Hembusan napas halus dari orang yang duduk terpaku ini.

Sinar terang melesat seperti kilat kali ini berputar disekitaran mulut goa .

"Hai anak muda kau hentikan pertapaanmu !"Suara halus kembali memanggil, "Apa yang harus aku lakukan ?" Dalam hati orang yang duduk terpaku bertapa dalam goa yang gelap gulita "Apakah itu makhluk alam ghaib ?"Menerka batin nya .

Hati nya mulai bimbang ,tapi ia teringat akan pesan gurunya bahwa apa yang terlihat nyata belum tentu nyata ,apa yang terdengar belum tentu itu nyata . Cepat ia alirkan hawa murni untuk menenangkan alam pikiran nya .

Sementara sinar terang itu, kembali melesat dan berputar,

kali ini sinar itu berubah menjadi bongkahan seperti bola api ,yang

berputar putar tiba tiba ! melesat ke arah orang yang duduk bersila.

"Bugh !".....

Tubuh orang yang bersila ini, berguling guling di dalam goa yang gelap gulita ,kembali bola api melesat kearahnya ,tak ayal ia menghindar ! "Hep Hep hiaaaa !".

Melompat dari bola api yang menyerang ,baru saja menjejak tanah ,bola api itu melesat lagi . "Dugh ah "Jerit sakit tubuhnya terhantam bola api .Bergulingan terpental membentur batu ceper

dalam goa .

Saat tubuhnya jatuh bergulingan,

selintas melihat kitab yang ia duduk kan di atas batu ceper, tempat duduknya saat ia bertapa.

"Ah aku ingat ! Coba ,akan aku ucapkan tiga mantra itu "Ucapnya. Belum sempat ia berdiri bola api itu mulai berbalik menyerang.Dengan ilmu ringan kan tubuh , bersalto ke belakang

Saat menjejak kakinya ,terlihat mulutnya seperti mengucap.

"Apa yang terlihat nyata belum tentu nyata, di dasar bumi masih ada bumi ,di atas langit ,masih ada langit ,didalam lautan ada rahasia ,wahai sang pencipta penguasa alam semesta aku berserah diri kepadamu "Mantra di ucapkannya .

"Aku memanggilmu Sang penguasa alam arwah ! Roh Penguasa naga datanglah ! "

Berteriak keras suara nya,dalam gelap gulita.

Tiga mantera dari kitab yang telah ia baca sebelum bertapa.Mantra yang pemuda ucapkan itu, selesai ia baca ! tubuhnya mencelat bak kilat mengarahkan pukulan yang di aliri tenaga dalam penuh .hiaak desiran hawa angin lembut tapi sangat berisi.

"Bes bes seperti ada letupan bola api itu buyar ,tapi kali ini bola api itu berubah seperti ular besar berbentuk api yang menyala nyala menggerakkan ekor dan kepala bersiap akan menyerangnya.Tak ayal orang ini ,bersiap ! dengan kuda kudanya akan serangan yang datang ,tenaga dalamnya ia salurkan melalui kedua tangan.

"Haak ! "Teriaknya .begitu api yang berbentuk ular itu datang ia lepaskan pukulan dua belas jurus pukulan Tapak Dewa tingkat lima.

"Des ! des ! des ! " Tiga kali ia bersalto saat tubuhnya menghadap api yang membentuk ular besar ,cepat melepaskan jurus pukulan Tapak Dewa .

"Bes bees bes bes beghgg !!"

Api berbentuk ular memecah dan buyar,tapi terkejutnya ia api itu , kembali menyatu dan membentuk seperti badan ular yang meliuk liuk di udara.

Kembali api berbentuk ular ini meliuk menyerangnya .Terkesima tak sempat menghindar serangan, akibatnya ?terpental tubuhnya, sambaran api berbentuk ular itu .

Bergulingandi tanah "Aghk "Orang ini memegang dadanya yang terasa sesak.Seperti habis tenaga dalam nya seakan hilang akalnya .

Disaat tubuhnya seakan tak kuat lagi menghadapi musuh yang ia hadapi ,teringat ia akan tiga mantera awal yang ia baca dan ucapkan ia teringat akan kitab sakti yang diberikan gurunya Datuk Bayung Lincir.

"Apa aku salah dengan ucapan mantera ini ?"Dalam hati ,di saat nyawanya terancam .mengingat lagi isi kitab itu .kitab pemanggil arwah penguasa sang naga !.

Saat mengingat akan halaman awal ,pikiran orang ini mulai mengingat lagi tiga mantera itu.

Apa yang terlihat nyata belum tentu nyata , aku berserah diri kepadamu.Kata kata isi kitab,

"Apa musuhku ini tidak nyata ? " Berpikir keras dalam hati "Aku memaggilmu sang penguasa Alam arwah ,Roh penguasa naga .

Pikiran orang ini melayang apa makna dari mantera itu ? di saat pikirannya melayang.Api yang berbentuk ular itu meliuk liuk menyerang lagi .Dia ingat ! orang ini lalu duduk bersila.

"Aku berserah diri kepadamu ,Ia pejamkan mata.Saat ular api itu menyerang tumbuhnya.

Kedua mata orang ini terpejam, ketika api berbentuk ular itu,akan menerpa badan "Bes bes ,bes !"

Letupan seperti api menghilang, api itu seolah masuk kedalam tubuhnya.Terlihat tubuh orang ini seperti terbakar, menghilang tertelan kobaran api.

"Ahagg aaa !"Suara ditengah kegelapan malam di goa batu terdengar "Duaaarr...agggh !"

Suara jeritan , terpentalnya tubuh yang berguling guling .saat tubuhnya berguling api yang melilit tubuhnya menghilang ,tapi didada orang ini seperti ada warna merah .

"Aghhhghh ,sakit sekali apa ini ?!dadaku terbakar !"Tangan kiri mengusap dada kanannya.Jeritan kesakitan yang menyayat hati . Membayangkan tubuh orang ini betapa menderitanya,saat jeritan terakhir orang ini pingsan ,cahaya hijau terlihat keluar dari dadanya.

Membentuk bayangan orang tua berambut putih berjanggut putih wajahnya membias tak kentara .

Bayangan hijau bersinar, sorot matanya memandang ke arah orang yang pingsan ini,matanya sangat tajam.

"Ughk ughk !"Suara batuk seperti mendahak saat matanya terbuka. melihat ada bayangan hijau agak putih bersinar ."ughk siapa kau, orang tua ! " Tanya nya terkejut .

Bayangan orang tua ini ,hanya menatap tak menjawab .

"Orang tua siapa kau !"Berucap lagi dia bertanya.Masih belum menjawab bayangan ini ,lalu ia

duduk memulihkan hawa murni.

Perlahan mengalir dari urat nadi, hawa hangat mulai meresap .

Ilmu meditasi yang diajarkan gurunya ,ia gunakan perlahan lahan napas nya mulai teratur tak lagi seperti tadi ,sesak dada nya mulai sedikit menghilang " Anak muda ! aku adalah arwah Roh penguasa naga !"Suara ini hanya bergema ditelinga anak muda ini.

"Bangunlah !suara ini kembali terdengar ditelinga anak muda ini ,"Dia rupanya Roh penguasa naga ." berucap anak muda ini .

"kau beristirahatlah !"Bayangan ini berkata lagi besok kau baca halaman berikutnya ,dan setelah kau baca halaman itu kau tutup, kau hanya mempelajari halaman itu satu demi satu ,setelah kau mempelajari ilmu kesaktian dari halaman itu, kau baru ke halaman berikutnya ,suara bayangan itu terdengar ditelinga anak muda ini .

"Baik lah Eyang penguasa naga" Berkata dari mata batin anak muda ini ,memanggil orang tua yang berbentuk bayangan hijau yang membias.

"Skarang kau istirahatlah dan bersihkan dirimu sebelum kau mempelajari isi kitab ini "

Bayangan itu kembali berkata,tak

lama bayangan ini menghilang di telan gelapnya malam .

Udara dingin masih sangat terasa menyucuk ditulang ,embun pagi dari rerimbunan daun yang menutupi goa ,ketika tangan seseorang menyibakkan air embun yang menempel di daun daun hijau "Diiingin sekali air embun ini "Ucapnya gemetar ,ia coba mengusap air embun itu lagi ke wajahnya beberapa kali.Dingin

embun membuatnya ke tagihan embun yang menempel di daun, ia usapkan lagi ke wajah.

"Segarrrrr !"Tak sadar mulut nya berucap,embun pagi yang di usap meresap segar di wajah ,kata kata pemuda ini tak sadar berucap .

Hawa kabut di luar mulut goa masih samar samar ,berjalan ia ke arah kolam yang di atasnya ada air terjun kecil ,tetapi airnya deras ,matanya menatap ke arah sekelilingnya .

" Aku akan membersih kan tubuh . "Ah perutku ..."Ucapannya keluar seketika ,baru sadar pemuda ini , memegang perutnya.

"Lapar sekali ,sudah hampir dua purnama aku berada dalam goa hitam itu "Seth suara gemersik berlari di atas batu ditepi kolam ,

selintas ia melirik asal suara .

"Kelinci," ucapnya !"cepat gerakan

pemuda ini, melompat Mengambil batu kecil dan ? "tek !" jentikkan batu kecil membuat kelinci tak berdaya ,meregang sesekali kaki kelinci bergerak .

"Hiak !" Berkelebat tubuhnya

"Maafkan aku kelinci putih "Ucapnya seraya mengambil tubuh kelinci itu, ketepi kolam.

Dari balik buntalan sebuah pisau kecil ia keluarkan ,tak lama kelinci itu sudah bebentuk daging telanjang ,siap di bakar untuk mengganjal perutnya yang lapar . Buntalan yang ia bawa selain baju Untuk nya bersalin di bawa ke tepi kolam.

"Ah ..lumayan buat mengganjal perutku he he he "sambil tertawa berjalan ke tepi kolam.

"Sebaiknya aku membersihkan badanku dulu "ucapnya lagi.Lalu

Byur suara air yang muncrat .

Pemuda ini terjun mandi dan menyelam ,segar sekali berulang kali ia menyelam .tak lama ia berjalan ketepian kolam .

Air berbusa keluar dari usapan tangan ke seluruh tubuh pemuda ini,entah apa yang di pecahkan dengan batu ,buat membersihkan badan hingga air tampak berbusa

"Dadaku !" terkejut tangannya memegang dada kanannya ada tonjolan halus sebelah kanannya, seperti gambar ular naga yang meliuk.Matanya terus melihat dada sebelah kanan.

Setelah lama berpikir keras ?! kenapa dadanya bisa ada gambar ular naga .Tak menemukan apa jawaban, kenapa bisa ada gambar itu di dada nya ,ia menceburkan tubuh dan menyelam.

Kotoran yang menempel di tubuh di bersihkan,setelah dirasa bersih mengambil buntalan kain yang di letakkan di atas batu pinggiran kolam ,tak lama ia sudah mengenakan baju yang baru ,baju yang ia kenakan dan di taruhnya di pinggiran kolam ia bawa dan masukkan ke dalam buntalan kain .

"kelinci ini aku bersihkan dulu.. darahnya masih ada "Ucapnya

Cepat kelinci ia cuci bersih.Tak lama pemuda pemuda ini berkelebat tahu tahu ia sudah berada di depan mulut goa .

Asap mengepul dari dalam goa ,Seseorang membalikan sesuatu dari perapian yang ia buat ada aroma harum daging yang terbakar " Hem seperti nya sudah matang "Pemuda ini lalu angkat daging kelinci bakar itu di cubit nya dikit " Enak juga "ucap pemuda ini. Sebentar saja daging kelinci bakar itu hampir semuanya masuk kedalam perut nya.

"Ehggg !" Suara nya ,seperti kekenyangan, air yang dia bawa dari aliran yang bening ia minum .

Perutnya sudah kenyang wajah pemuda ini , mulai merona agak merah ,cucuran keringat keluar dari tubuh kurus orang ini " ehgg " suara seperti kekenyangan keluar lagi.

Perlahan pemuda ni ,mengambil buntalan kain, sebuah kitab yang selalu tak lepas dari tubuh pemuda ini .

Matanya mengawasi tulisan dari halaman kitab pemanggil arwah satu demi satu, ia baca setelah ia mengerti, akan bacaan isi kitab lalu ia mulai berdiri untuk mempelajari awalan halaman pertama.Ada sepuluh gerakan dari jurus yang ia baca itu jurus Inti api .Kuda kuda orang ini mulai bersiap kedua kakinya membuka dan ia tekuk sedikit kebawah ia salurkan ke tangan.

"Bes ! bes ! "Aa kobaran api yang keluar dari telapak tangan,yang sesekali membias kobaran api, wajah dan badannya ,"coba aku ulangi lagi !"Ucapnya .

Kembali ia dengan gerakan awal tadi " Hep hiak ! bes ! bes ! berr " kali ini kobaran api ,seperti cepat sekali keluar dari kedua tangan , juga sekujur tubuhnya seperti tertutup kobaran api.

Gerakan pertama dari sepuluh gerakan jurus Inti api sudah dia pelajari ,,gerakan kedua dari jurus ini Mulai ia peragakan .Kuda kudanya mulai bersiap .Kedua tangan orang ini mulai Meninju ke arah yang berbeda ketika tubuh nya berputar ke udara seperti gasing saat di udara. dia melepaskan pukulan .

"Duar bergh suara. batu goa berhamburan dinding goa seperti mau runtuh . Terkejut orang ini dengan apa yang di lihatnya .

Bes bes ada bayangan kehijauan yang membias dalam goa Sorot mata bayangan ini seperti mengawasi gerakan orang yang berlatih ilmu dari kitab yang berada di bawah batu ceper .Kembali Orang yang melakukan gerakan gerakan dari kitab pemanggil arwah melesat berlompatan sesekali tangannya meninju ,kadang kaki nya menendang tubuh nya berputaran "Inti api Pamungkas !!"Teriak orang ini "Hiaak berr berr "sekujur tubuh orang ini dari tangan dan rambut nya tertutup api yang menyala nyala .Tubuh orang ini melesat keudara saat tubuh nya di atas seketika kedua tangan Silih berganti melepas pukulan .

"Hiaak !!'

Suara teriakan menggelegar .

"Berrr, duarrr, berggh duarrr ,!!"

Dinding goa ini seperti rubuh, dinding batu dalam goa pecah berhamburan, batu batu besar dan kecil bermentalan keluar ,saat orang ini melepas pukulan membias keluar seperti ular naga api

meliuk Liuk terbang seiring pukulan yang keluar dari kedua tangan orang ini .

Bayangan orang tua yang mengawasi orang yang sedang memperagakan jurus pemanggil arwah tingkat satu yang bernama Jurus Inti api ini seperti tertegun ia melihatnya.

Anak muda ini sungguh berbakat sekali berucap dalam hati bayangan ini ,matanya terus menatap anak muda yang akan memulai melakukan gerakan berikut .Kali ini seperti ada yang membuatnya tertegun ,jurus ke dua dari kitab ini sangat berbeda lama ia membaca berulang ulang ia tidak menemukan Langkah selanjutnya ,hanya mantera .

halaman ini hanya berisi tulisan dan kata enam langkah jurus Naga meliuk kibaskan ekor .

Didalam kebimbangan orang ini mempelajari Langkah berikut .tiba tiba terdengar ditelinga

"Anak muda kau telaah Inti Sari sebelum kau mempelajari jurus berikutnya "Mendengar ada suara yang memberitahu,

Dia membaca isi kitab lalu dia berpikir Apa maksud dari isi kitab ini ,tak ada sama sekali keterangan atau gambar gerakan .kitab ini kosong hanya tulisan dan kata kata .lalu ia mulai membaca dengan hati yang tenang !

"Enam langkah jurus naga meliuk kibaskan ekor datang lah roh naga ."Mantra di ucapkan pemuda ini ."Bes bes bes "....

Tiba tiba cahaya keluar dari isi kitab seperti orang melakukan gerakan gerakan silat . Berulang ulang kali gerakan yang diperagakan sepertinya ,cahaya ini ingin orang yang berada Dalam goa mengikuti gerakan nya . orang ini terus memperhatikan semua gerakan itu ,

Tak lama ia mulai menirukan gerakan cahaya yang ada didepannya, ia meniru seakan akan cahaya ini adalah guru yang mengajari nya .

cahaya ini bergerak seperti ular meliuk liuk , Saat gerakan itu meliuk desiran angin panas Keluar, saat gerakan mendadak seperti mengibas ada suara angin yang menderu deru ,tetapi bagi orang yang mengikutinya sangat berbeda, gerakan yang di timbulkan menjadi Pukulan yang mengeluarkan sebuah tenaga besar ,angin menderu deru keluar dari pukulan yang dil epaskan melebihi cahaya itu

Akibatnya seperti terjadi gempa goa batu itu

Orang ini terus menerus mengikuti gerakan cahaya yang mengajarkan ilmu jurus Naga meliuk kibaskan ekor ,

Sementara itu tatapan mata memandangi semua gerakan yang di ikuti oleh anak muda ini . .

Tak terasa hari menjelang matahari terbenam

Suasana dalam goa mulai meredup gelap ,tapi anak muda yang mempelajari ilmu kesaktian Kitab pemanggil arwah ini ,masih terus bergerak ,seolah olah tak ada rasa lelah yang menderanya .

Hari makin gelap tak lama suara teriakan dari dalam goa sudah tak terdengar lagi .Tak lama terlihat ada asap mengepul dari dalam goa cahaya terang membias keluar .

Di dekat sebuah ngarai air yang mengalir kira sepertiga pangkal betis kaki orang dewasa

"Brittk tak bur bur !" Suara seperti berhamburan air dan batu batu hitam yang terhempas sesuatu ,

seperti ada Topan angin puting beliung yang mengangkat "Byur byurr trkt trk trk bur bur r hia ak "

Suara teriakan seseorang seperti orang yang bertarung ,air juga batu yang beterbangan ke segala arah suara berdeburan seperti benda terhempas .

"Hak ! hep ! hep " suara teriakan yang terus menerus ,ketika kedua tangan orang yang berada di tepian ngarai itu ,mengangkat !

Kembali air dan batu batu beterbangan .Tubuh orang ini seakan melayang terkadang bersalto ke udara saat tubuh orang ini menjejakkan kaki ,kedua tangan menghempaskan ada luapan gelombang angin yang keluar dari hempasan kedua tangannya.

Tak lama kemudian orang ini menghentikan gerakannya ,

keringat terlihat bercucuran dari tubuhnya, walau baju yang dia kenakan nya itu basah kuyup !.

Terlihat orang ini napasnya yang tersengal sengal.Sepertinya hawa tenaga dalam terkuras habis.

Merangkap dua tangan di depan dada , sesekali ia buka dan hirup udara sedalam paru paru yang ia bisa .Memulihkan tenaga dalam yang tadi banyak keluar .

"Aku sudah menguasai tujuh jurus, tinggal tiga jurus lagi dari yang belum aku pelajari ...

Dahsyat sekali jurus Angin badai tadi "Ucapan yang keluar dari anak muda ini .

"Jurus Angin berarak ,tapak jingga ,mustika perak ,pusaran angin ,merangkul awan ,Angin Salju ,Angin badai ,sudah aku kuasai "ucapnya

"Seperti yang di katakan oleh arwah Roh penguasa angin ,aku harus mematangkan tujuh jurus ini dulu ,setelah itu aku harus melatih ilmu semedi menghimpun tenaga dalam , tiga jurus ini harus menggunakan tenaga dalam yang kuat ! menurut Eyang Roh penguasa angin. aku harus melatih semedi cara menghimpun hawa murni itu selama tujuh hari tujuh malam ,tanpa henti "

Pemuda ini mengingat perkataan arwah penguasa angin ,dari kitab pemanggil arwah yang baru di latihnya .

"Sebaiknya aku cari makanan dulu ,perutku Sudah sangat lapar sekali ," ujarnya .

mata anak muda memandang kepinggiran ngarai tempatnya berlatih ,ia menundukkan kepala menghirup air ngarai .

Air yang bersih dan mengalir entah berujung dimana hilir ngarai ini .

Setelah dahaga hausnya sudah dirasa cukup.Bergerak melompat gerakan pemuda ini ,ringan bak kapas ,hinggap dari satu lompatan ke lompatan lain. pertanda orang ini mempunyai ilmu meringankan tubuh mendekat sempurna

...….....…..…

"

,

"

S

?