Chereads / Menikah Kontrak / Chapter 1 - pertemuan

Menikah Kontrak

Umi_Hsn_4974
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - pertemuan

"villa ini adalah tempat yang di sayangi anak paman seperti nyawanya sendiri, ujar paman kepadaku

Kenapa? Karena paling bagus? Tanyaku dengan polos, Paman berpikir sejenak dan menjawab "hmm mungkin karena disini memiliki banyak kenangan bersama ibunya. Akupun tak henti hentinya mengagumi tempat ini, tempat dengan villa yang sangat mewah dan dengan taman hutan yang indah. Tentu saja harga tempat ini tidak bisa dikatakan murah, tapi untuk paman ini bukan apa apa.Triririririing "aduh ada telepon, seperti nya kakek sekar sedang bosan. Kakek ku memang akrab sekali dengan paman, dan terkadang kakek lebih kekanakan dari pada aku. Karena paman sedang menerima telepon dari kakek dia menyuruhku untuk menjemput june, pada awalnya aku memprotes karena hanya aku sendirian dan akupun belom pernah bertemu dengannya, tapi paman bilang aku hanya perlu jalan sampai di akhir jalanan ini akan ada orang yang wajahnya persis seperti paman duduk di bangku sebelah danau. Aku pun berjalan dengan penuh semangat sambil berkata dalam hati "kalau anak laki laki nya paman, dia pasti kakak yang baik kan" Beberapa saat kemudian dengan nafas terengah-engah aku seperti melihat orang di sebelah danau "apakah orang itu". permisi . sapa ku, untuk pertama kalinya aku melihat seorang yang begitu sempurna dari ujung kepala hingga kaki dan tanpa sadar wajah ku pun memerah merona, dia begitu bercahaya. Tanpa sadar aku berucap dalam hati "Aku ingin memiliki kakak ini, Dan ku mantapkan tekad ku dia harus menjadi kakak ku!" Kak june kan? Paman Karla menyuruhku untuk menjemput kakak. "Namaku Sekar arum umurku 10 tahun, mau tidak jadi kakak ku?" Terangku sambil menyodorkan tanganku bermaksud mengajak berkenalan. Dia menatap tajam dan dengan ketus menjawab "tidak mau" aku terkejut dan diam sejenak lalu sedikit berteriak "Hah?"

"Aku menolak bocah" dia kembali menegaskan. Wah aku benar-benar marah padahal aku sudah bilang umurku 10 tahun tapi dia tetap memanggil ku bocah. "Kenapa?" Tanyaku dengan nada kesal sambil melirik. "Karena aku benci orang yang menyusahkan dan merepotkan", hahahah rasanya benar benar ingin kubanting orang ini ucap ku dalam hati. Tapi aku masih tetap menjawab bahwa aku bukan tipe orang yang menyusahkan dan merepotkan. Kita berdebat tentang usia aku meyakini bahwa 10 tahun itu bukan anak kecil lagi, aku sudah besar tau. "Semua anak kecil itu menyusahkan dan merepotkan, berhenti mengganggu orang dewasa dan minum susu mu yang belum habis sana, bocah" ucapnya. Akan ku lakukan apapun untuk mendapatkan dia, akhirnya aku memenangkan permainan yang kumainkan bersama paman dengan imbalan jika aku menang makan paman akan menyerahkan june padaku. Paman terkejut namun dia tak menolak, ia akan memberikan nya setelah aku dewasa, tentu saja aku tak bisa mempercayai nya begitu saja, aku membuat surat kontrak bahwa paman akan memberikan june padaku setelah dewasa nanti dengan tanda tangan nya. Dengan senyum sinis akhirnya "kau June Atmaja akan menjadi milikku"

Dan 12 tahun berlalu . . .

12 tahun kemudian. .

Cucu perempuan anda harus menikah tahun ini, ujar dukun yang di datangk oleh Kakek ku dan paman karla. dengan masih terkejut sambil terbata bata "tapi cucu perempuan ku baru berusia 22 tahun"

dengan sedikit membentak dukun itu berkata "kalau zaman dulu perempuan umur segitu sudah punya anak 3, harusnya dia sudah pintar dan tahu semuanya sesuai umurnya bukan"

Lantas jika dia tidak menikah apa yang akan terjadi tanya kakek ku pada dukun itu, "dia akan mengalami kematian tidak wajar dalam beberapa tahun ini" jawab dukun itu dengan singkat.

dengan masih terkejut dan sedikit marah kakek ku menggerutu"apa apaan, mana bisa saya menikahkan cucu saya hanya karena takhayul begini", paman karla sedikit tidak setuju dengan ucapan kakek dia mengingat kan kakek bahwa dia bisa punya anak berkat dukun ini. "Selanjutnya adalah anak laki laki mu" dengan sedikit terkejut paman menoleh karna di tunjuk oleh si dukun. "anakmu akan sulit pacaran, bagi perempuan yang menyukai anak mu ataupun sebaliknya, semua akan berakhir kematian".

bagai tersambar petir paman lantas bersujud kepada dukun untuk memohon pertolongan yang di ikuti oleh kakekku juga. "Hmm anak laki laki mu memiliki nasib raja yang amat sangat hebat, dan cucu perempuan kakek adalah penggoda yang lebih menyengat dari bunga opium, mungkin saja masalah ini bisa di selesaikan sekaligus, Nikahkan saja mereka berdua" papar si dukun. "ya, apa maksud anda?" tanya kakek dan paman karla secara bersamaan. "Buat mereka berdua menikah"

"aku langsung lari habis kerja sampingan, jadi ga sempat minum deh" sambil membawa susu kotak kesukaan nya sekar menggerutu karena kakek nya tiba tiba berbicara tentang perjodohan.

haah, sambil mengungkit soal umur dan berbicara tentang keinginan pertama dan terakhir bagaimana mungkin aku bisa menolak. "masa masih muda begini, aku di jodohkan, jelas sekali yamg di jodohkan dengan ku pasti bapak bapak memuakkan yang lumayan punya uang. tapi kenapa orang ini ga dateng2 sih ucapku yang masih