Chereads / Menikah Kontrak / Chapter 2 - Rencana

Chapter 2 - Rencana

Dia memberi tahuku cara membayar hutang dan menghindari pernikahan ini, aku sedikit terkejut karena dia mengatakan tentang surat, surat yang sangat di sayangi kakek ku. "maksudmu surat kepemilikan pelayan yang kakek anggap pusaka keluarga itu, yang kakek tolak berkali kali walaupun paman karla menawarkan harga yang tinggi, memang surat apa itu sampai kau seperti ini? tanyaku yang masih heran. "surat yang menyatakan bahwa dulunya keluarga kami adalah pelayan" ujarnya. "apa" aku sendikit berteriak. "yah aku tidak berharap kau langsung menjawab pertanyaan ini, jadi tak perlu buru-buru memutuskan. Urusan ku sampai disini ucap nya sambil meletak kan gelas yang baru dia minum seteguk, "sudah tak ada yang ingin kau katakan bukan, ini kartu namaku dia menyodorkan kartu namanya sambil setengah membungkuk dan wajah nya terus mendekat padaku. tentu saja jantungku yang lemah ini tidak bisa ku ajak kompromi, karna ku akui dari 12 tahun yang lalu dia tetap seorang yang sempurna. dan tidak berhenti disitu dia meledek ku sambil tersenyum dan membisikan sesuatu "hubungi aku ya bocah" godanya. aku tidak tau sekarang seperti apa kondisi wajah ku karna rasanya benar benar panas, rupanya dia masih menganggap aku seperti bocah 12 tahun yang lalu. "aku ga akan menghubungi dasar nyebelin" umpat ku dalam hati.

seminggu pun berlalu. .

dikantor tempat june bekerja yang sekaligus kantor itu tentu saja punya dia. "pak direktur, jadwal anda malam ini kosong, pasti anda lelah karna satu minggu pergi dinas ke china. Bagaimana kalau anda pulang lebih awal ke rumah? ucap sekretaris june. yah badan ku memang terasa kaku dan pegal semua rasanya. "mungkin seharusnya memang begitu, aku akan pulang ke rumah, tolong siapkan mobil sekretaris han.

Drrrrrrttttt , "Hal" belom sempat aku menyelesaikan kata kata ku, suara di seberang sudah berteriak "aku menyuruh mu ke perjodohan, tapi kau malah hilang seminggu tanpa kabar" teriak suara pria setengah baya yang adalah ayah ku sendiri. "jelas jelas saya sudah meminta persetujuan untuk pergi dinas perihal pembukaan shopping mall di china, paj Presdir" sahut ku. "hah cuma di saat seperti ini saja kau memanggilku pak presdir, kalau sudah selesai cepat pulang kerumah kita bicarakan perjodohan mu". "jangan lupa beli eskrim june" ada suara yg tidak asing menimpali. "apa dirumah ada kakek juga"? . "iya selama kau pergi dinas seminggu kakek menghabiskan waktu dirumah kita" jawab ayahku. "kenapa kakek meninggalkan rumah yang ada cucu perempuannya itu? bahasa bagusnya memang menghabiskan waktu, tapi sebenernya kakek kabur kan?" ujar ku karna ini bukan sekali dua kali nya kakek begitu , kakek dan cucu nya si sekar memang sering bertengkar dan rumah ku lah tempat pelarian kakek. "Memang nya gara gara siapa semua ini? kakek tidak akan pergi sampai kalian memutuskan untuk menikah, asal kau tahu saja" ucap sambil berteriak seperti menekan kan bahwa tidak ada pilihan lain selain menikah, dan ayah memutus sambungan telepon begitu saja setelah berbicara seperti itu. "hah kalau pulang kerumah dalam keadaan begini pasti akan lebih capek" ucap ku dalam hati. "sekretaris han, aku tidak jadi pulang ke rumah seperti nya aku ada urusan di tempat lain".

*cocktail bar* serendipity. salah satu bar terkenal di kotaku, aku sedikit merasa risih karna banyak yang memperhatikan ku, tapi apa peduli ku, karna disini aku tak ingin menambah pusing kepalaku. aku bergegas menuju tempat dimana teman teman ku berkumpul, mereka tak sabar menunggu kedatangan ku. yang mereka tanyakan pertama adalah tentang bagaimana shopping mall di china berjalan, hah, bukannya jika aku sudah berada disini artinya itu sudah selesai bukan. "tapi june apa kau mau menikah? tanya salah satu teman ku, yah aku tidak kaget karena kabar seperti itu cepat sekali menyebar. aku tak menanggapi nya dan masih asik meminum segelas air putih karna memang aku belom memesan apapun. "bemar kau akan menikah? dengan siapa? dari keluarga mana? jawab dong!" paksa teman ku, kali ini dia benar2 membutuhkan jawaban ku. "ntahlah, itu masih belom pasti, jadi aku tak bisa berkata apapun". jawabku sekena nya. "kenapa? seperti bukan kau saja. tidak mungkin kan dia menolak mu? apa keluarga mu tidak bisa menerima nya? teman ku masih mengejar dengan pertanyaan-pertanyaan nya. "sebaiknya, justru aku yang belom mendengar jawaban dari wanita yang aku lamar" jawabku. "Hah" mereka berteriak bersamaan. "Gila, june kau yang melamar nya?wajar jika mereka kaget karena selama ini selalu wanita yang mengejar ngejar ku. "terus mia bagaimana? apa hubungan kalian sudah selesai?" tanya teman ku. "tidak ada yang perlu aku selesaikan dengan mia" jawabku sambil menghela nafas. "ya ampun jadi kalian ga pacaran, terus selama 5 tahun kalian ngapain?" tanya sedikit berteriak hingga menarik perhatian beberapa orang disana. aku dan mia memang akrab sejak berada di pendidikan terakhir, dan aku juga memberi sponsor padanya dan itu sudah berjalan beberapa tahun. banyak yang menganggap kami pacaran, tapi bukankah harus pacaran dengan orang yang menang ingin kita pacari. teman ku terus saja mengoceh dia menyuruhku untuk periksa ke dokter dia khawatir aku ada kelaiai bagaimana bisa laki laki normal melihat wanita seperti batu selama 5 tahun.

"silahkan cocktail nya" , aku seperti mendengar suara yang tidak asing. "ada seorang bartender yang sedang menawarkan vodka. lip service nya sangat bagus. "kalau untuk nona coba mimosa ini" ucap bartender itu kepada salah satu pelanggan wanita, "oh kenapa?" ucap si pelanggan. "karena anda sangat cantik" rayu bartender itu, sepertinya bartender yang di sapa rachel ini memiliki pengalaman yang cukup bagus juga mahir di bidang ini. "rachel coba rekomendasi kan cocktail yang coxok untuk dia" ucap teman ku sambil menunjuk kepadaku. aku Sedari tadi memang mendengar suara nya tapi karna bartender itu ada di belakang ku aku tak memperhatikannya. "cocktail yang cocok untuk anda adalah ini, cocktail pernikahan" ucap bartender itu sambil menaruh segelas cocktail di mejaku yang berwarna pink. aku masih terkejut dan sedikit terpesona sampai tidak bisa mengatakan apapaun saat bartender itu menjelaskan minumannya, "jika anda tidak dengar saya akan mengatakan nya sekali lagi, cocktail anda namanya adalah pernikahan, saya merekomendasikan ini karena seperti anda adalah laki laki yang akan langsung mengambil hati perempuan, sampai rasanaya ingin melamar di pertemuan pertama. rasanya juga lembut para perempuan juga menyukainya". ujar bartender itu sambil melangkah pergi meninggalkan ku. hei aku tag dia dia ya ucap salah satu teman ku kepada yang lainnya, bagaimana bisa aku tidak tau dia bekeeja disini, lihat saja aku akan merayu nya dalam waktu 10 menit. mendengar kata kata itu entah kenapa aku merasa jengkel, aku tidak ingin dia mengganggu sekar atau jika sedang bekerja dia di panggil rachel, karena itu lah kenapa aku sempat terpesona dan mungkin itu juga yang membuat teman teman ku ingin menggoda sekar, tentu saja tak akan ku biarkan, aku sengaja menyenggol air putih yang ada di dekat ku ke arah nya. "ah maaf tanganku licin, coba saja goda dia, jika berhasil aku akan membuat perusahaan ayahmu menandatangani subkontraktor bersama dengan perusahaan ku". ujar ku sedikit kesal lalu pergi meninggalkan mereka.

Tring. . "bisa kita bicara sebentar setelah aku selesai bekerja" isi pesan teks dari arum. aku menunggunya dan tak selang berapa lama dia keluar sudah dengan memakai pakaian biasa. "apa yang ingin kau bicarakan" tanya ku padanya. sekara masih diam, dia seperti berpikir sejenak. "bisa kita bicara di mobil?" ucap sekar padaku, aku makin penasaran dengan apa yang ingin dia bicarakan.