Wajah lugu seorang gadis bertubuh mungil itu menyiratkan sedikit kecemasan. Sesekali ia mengintip bangunan rumah yang besar dan kokoh itu dari celah pintu gerbang. Ujung kuku jemari tangannya saling beradu. Gadis berambut panjang dan lurus itu tampak semakin gugup. Sampai akhirnya seorang security yang berjaga di sana menyadari keberadaan Juwita.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu, Nona?" seru seorang pria yang mengenakan pakaian seragam serba hitam.
Juwita terkejut dan lekas-lekas menundukkan kepalanya pertanda ungkapan permisi.
"Selamat pagi, Pak." Juwita menyahuti dengan canggung.
Security itu pun membuka pintu gerbang dengan sedikit celah saja. Celah yang hanya cukup untuk menghimpit tubuhnya.
"Wah, Nona, gadis yang kemarin itu, kan? Ada perlu apa Nona kembali datang ke rumah ini? Apakah urusan Nona dengan Tuan Muda Ju belum selesai?" cetus sang security menegaskan.