"Ke-kenapa Tuan mengajakku ke tempat ini? Padahal, kita baru saja bertemu satu kali. Bahkan pertemuan yang terjadi kemarin itupun hanya dengan unsur ketidaksengajaan."
Juwita menatap bulat-bulat laki-laki berkemeja putih yang baru saja membawanya kabur itu. Jimmy telah membawa Juwita ke salah satu pantai terdekat di sana. Kini keduanya tampak sedang berdiri tepat di tepi pantai sembari memandangi lautan lepas di hadapannya. Angin pantai yang bertiup cukup kencang sehingga mengibaskan rambut panjang Juwita maupun Jimmy. Sepasang kaki tanpa alas milik Juwita maupun Jimmy itupun telah bersiap menyambut datangnya ombak.
"Tidak ada maksud apa-apa. Pertemuan kedua ini pun terjadi atas dasar ketidaksengajaan, bukan? Anggap saja memang Tuhan sengaja mengirimkan dirimu sebagai penghiburku." Jimmy menjawab pertanyaan yang dilontarkan Juwita barusan tanpa melirik sedikitpun ke arahnya.
"Penghibur?" Juwita lekas-lekas memelototi laki-laki berparas tampan yang berdiri persis di sebelahnya itu.
