Selesai sarapan para cowok lantas menuju ke tempat bersantai alias gazebo dekat kolam renang. Niatnya mereka ingin bermain karambol atau bermain kartu untuk mengisi kegiatan dan menjernihkan pikiran.
"Yeee mau ke mana lo pada?" Tanya Felicia yang tiba-tiba menginterupsi para cowok. Gadis itu berdiri di ambang pintu vila yang menuju area tengah. Melihat para cowok yang sepertinya ingin asyik sendiri.
Ryan yang sedang mengocok kartu yang dipegangnya itu hanya menatap Felicia dengan tatapan acuh. Sementara Alvin yang membawa meja karambol bersama Alan itu malah nyengir. Sedangkan Leo dan Azzam juga sama-sama nyengir dan mengguyar rambut mereka dengan jari.
"Mau ikut main kah?" Tanya Alvin yang menyeletuk duluan.
Tentu saja Felicia jadi agak bersungut. Pasalnya, Kina dan Andrea bahkan sibuk membereskan meja makan dan mencuci piring. Para cowok malah kabur ingin bermain sendiri tanpa mengajak para cewek.
"Gue gak bisa main begituan." Jawab Felicia.
"Ya terus kenapa?" Tanya Leo.
Felicia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia sendiri juga bingung sebenarnya. Mengapa ia jadi tiba-tiba banyak protes begini. Apa salahnya kalau para cowok memang mau main? Lagi pula mereka tidak ke mana-mana dan hanya main di gazebo. "Ah, sebenernya gue takut aja kalau kita posisinya kepisah-pisah." Ujarnya kemudian. Dirinya masih ingat semalam perihal apa yang membuat Andrea terusik dan memaksa ingin keluar vila. Jadi Felicia sekarang agak parno kalau posisi mereka yang bersembilan itu berada di tempat terpisah.
Lagi pula kalau terus bersama dalam satu tempat dan tetap bersembilan yang ada bergerombol terus dan bosan.
"Masih pagi Felic… mending lo juga sama para cewek. Gue nitip Likha ya… tadi sih abis makan dan gue anterin ke kamar atas dia pengen tidur." Ujar Azzam.
Felicia mengangguk saja. "Oke deh. Ya udah kalau ternyata kalian cuman mau main kartu ama karambol. Kalau ada yang pergi keluar bilang-bilang yah…"
Sontak saja kelima cowok itu langsung menunjukkan jempol kanan mereka masing-masing dan nyengir semuanya. Sudah seperti foto perdana boyband saja.
Felicia yang mengetahui Andrea dan Kina yang masih mengelap piring dan gelas di samping wastafel itu hanya sekedar menengok saja. Tadi ia sudah membantu mengelap meja makan dan menata kembali sendok dan garpu. Langsung saja dirinya naik ke kamar atas untuk mengecek keadaan Likha.
Dilihatnya Likha yang ternyata tidur pulas dengan napas teratur dan memeluk guling. Perasaan Felicia lega dibuatnya. Setidaknya biarkan Likha istirahat dulu dan memulihkan tenaganya. Tak sengaja, Felicia jadi memandang ke arah jendela samping kamar yang memperlihatkan area tengah di mana ada kolam renang, gazebo dan kursi santai. Jujur saja vila ini lumayan indah dan nyaman, namun entah mengapa setelah kejadian semalam di mana Andrea memaksa keluar itu membuatnya jadi agak penakut. Lalu Felicia memilih bermain ponsel saja dan duduk di tengah kasur di dekat Likha yang tidur membelakanginya.
*
"Gue jadi agak ngantuk nih Rea." Ujar Kina yang baru saja mengelap piring terakhir dan ia sodorkan pada Andrea yang bertugas menata piring di rak stainless mini.
"Ya tidur saja sana sama Likha di kamar atas. Lagian juga masih jam segini. Belum ada siang hari. Kita kan di sini untuk liburan dan istirahat santai aja."
Mendengar itu dari Andrea, Kina terkekeh kecil. "Gak mau ah. Ntar bangunnya gue pasti kerasa pusing. Gue gak terlalu suka tidur jam segini atau siang. Enak tidur malem aja."
"Ya udah ngapain gitu abis ini..."
"Bukannya tadi Leo ngajakin buat keliling vila yah?" Tanya Kina yang merasa ingat ucapan Leo di kolam tadi.
"Coba kita tanya mereka deh.. yuk." Ajak Andrea yang mengetahui pekerjaan mereka di dapur sudah selesai dan bermaksud mencari keberadaan teman-teman yang lain.
Kedua gadis itu langsung saja menuju area tengah lokasi kolam renang tadi. Ternyata para cowok sedang berkumpul di gazebo dengan bermain karambol. Terlihat Alvin, Ryan, dan Leo mukanya sudah dicoreng-coreng dengan bedak atau sejenis tepung itu. Sementara wajah Alan dan Azzam baik-baik saja. Terlihat kan mana yang jago main atau tidak.
Kina langsung terkekeh melihat itu dan menggandeng Andrea untuk mendekat ke arah gazebo. "Seru banget sih.." ujar Kina yang suaranya menginterupsi kegiatan para cowok. Sontak saja yang menyadari keberadaan Kina pertama kali adalah Alan. Langsung saja cowok itu menata rambutnya dan menyengir pada Kina.
"Hai Kina.." sapa Alan. "Mau ikut main?" Tanyanya.
Kina menggeleng kecil. "Hehe aku gak bisa main karambol Al.."
"Gapapa sini duduk saja disampingku, aku ajarin mainnya. Tinggal main sentil aja kok." Jelas Alan.
Sementara Ryan langsung terkekeh geli. "Eciieehh kalian udah pakek aku-kamu an niihh? Hahahaha..lucu dengernya. Udah jadian emangnya?"
Mendengar kalimat tanya dari Ryan itu, Leo, Azzam, dan Alvin langsung saja menatap Alan dengan penuh selidik dan rasa penasaran tingkat tinggi.
Alan yang jadi gugup itu hanya menggaruk bagian kepalanya yang tak gatal. "Haha apa-apaan sih kalian. Jangan gitu woy!! Belum jadian sih.. gak tau dia mau apa gak.." ujar Alan sedikit gugup dan malu-malu.
Sontak saja kedua pipi Kina jadi bersemu kemerahan seperti tomat rebus. Sementara Andrea hanya terkekeh kecil di samping Kina dan sedikit melirik ke arah Leo yang mukanya sudah banyak dicoreti oleh bubuk putih karena kalah. Entah bubuk putih itu tepung atau bedak, pasalnya bubuk putih itu juga tidak wangi dan disimpan di dalam wadah berbentuk bulat.
Azzam langsung menepuk bahu Alan dengan pelan. "Udah.. buruan tembak. Mumpung lagi di vila kan kita. View dan suasananya kan lagi bagus." Bisiknya pada Alan. Dan Alan hanya nyengir saja karena masih malu jadi bahan pembicaraan tentang dirinya dan Kina.
"Ekhem." Kina berdehem pelan. "Kita nggak jadi kah jalan-jalannya keliling area vila? Bukannya tadi Leo ngajakin yah?" Tanyanya.
"Kina ngantuk tadi.. pengen cari kegiatan yang seru. Dari pada kita cuman di dalam vila terus. Mending kita manfaatin udara yang lagi bagus dan tanpa polusi di sini.." ujar Andrea yang juga menyeletuk.
"Gue ngikut deh." Ujar Alvin yang tidak ada angin dan tidak ada hujan itu langsung menyahut setuju dan bangkit dari duduknya di gazebo sambil memakai sandal jepit hitamnya. Para cowok hanya menatap Alvin aneh yang tiba-tiba saja bersemangat.
"Ah, gue juga. Mau nemenin Kina. Hehe.." sahut Alan yang jadinya juga bangkit dari duduknya di balik meja karambol.
"Gue juga mau nemenin Andrea dooonngg.." tambah Leo dengan nada girangnya.
"Gue juga deh. Bosan juga ada di dalem vila terus. Bagusan keluar sambil lihat pekarangan yang katanya dirawat Mang Asep kan.." ujar Ryan yang juga beranjk dari duduknya dan mengusap-usap wajahnya sendiri untuk menghilangkan coretan bubuk putih tadi. "Lo kok diem aja Zam? Gak ngikut?" Tanya Ryan yang melihat Azzam malah membereskan mainan karambol itu.
"Gak deh.. Likha kan keadaannya masih butuh istirahat. Kalau diajak jalan-jalan gue takutnya dia pusing dan kayaknya juga masih lemes. Gue temenin dia aja di sini." Ucap Azzam. "Ini biar gue aja yang beresin." Sambungnya.
Keempat cowok itu langsung saja mengangguk. Lagi pula keliling vila ini juga tidak memaksa kalau harus ikut semuanya.
"Felic di mana ya Rea?" Tanya Kina yang celingukan.
"Gue tadi lihat dia naik tangga. Nyusulin ke kamar atas mungkin, nemenin Likha."
Kina langsung saja memukul dahinya pelan. "Oh iya, kita tanyain dulu yuk ke atas. Kalian para cowok tunggu di depan aja yah.." ujarnya dan diangguki langsung oleh para cowok.