Alia tidur sangat lama kali ini, dan ketika dia akhirnya tersadar, siang dan malam telah berlalu.
Otaknya terasa berat, dan dia ingin membuka mata, tetapi kelopak matanya terasa sangat berat sehingga dia tidak bisa membukanya sama sekali.
Jari-jarinya yang ramping bergerak sedikit, dan dia merasakan sebuah tangan bessar yang menekan punggung tangannya.
"Hmm--"
Sebuah gumaman terdengar, dan pria yang tertidur di samping tempat tidurnya perlahan membuka matanya yang hitam seperti tinta. Dia menatap wanita berwajah pucat di depannya, mengerutkan kening dan bertanya dengan lembut, "Apakah kamu sudah bangun? Apakah kamu haus?"
"Air-- " Handoko segera mengambil air mineral dari samping dan hendak memberikannya, tetapi dia merasa air itu terlalu dingin, jadi dia mengambil ketel dan menambahkan air panas.