Di ruang inspeksi, Alia berbaring gelisah di balik mesin sambil menatap Handoko dengan gugup.
"Jangan khawatir, aku masih ada di sini, dan kamu akan baik-baik saja."
Sepertinya dia mulai merasa sedikit lebih nyaman, tapi tangan kecil Alia selalu enggan untuk melepaskan handoko.
Pria itu memandangi tangan kecil Alia yang putih dan lembut di tangannya, dan sebuah perasaan aneh muncul dalam hatinya yang dingin selama bertahun-tahun. Seolah-olah es batu akan mencair, arus hangat menyebar dari telapak tangannya.
Ketika darahnya diambil, mata Alia yang panik bahkan terlihat lebih gugup dan dia melemparkan diri ke dalam pelukannya.
"Jangan takut, rasanya tidak sakit, hanya seperti gigitan nyamuk."
Mendengar seorang CEO berwajah serius yang terlihat seperti membujuk seorang anak, bahkan perawat pendek di seberangnya pun tertawa terbahak-bahak.