"Yah, aku tidak akan pernah memperlakukan orang yang berguna dengan buruk, tapi kamu perlu membuat beberapa pengorbanan agar kau bisa menyelesaikan misimu dengan lebih sempurna."
"Pengorbanan? Maksud Anda?"
Paparazzi itu mengangkat kepalanya dan menatap Hazmi dengan bingung, dan ketika dia hendak bertanya, mulutnya tiba-tiba ditutup oleh tangan pengemudi mobil dari belakang.
Kemudian, dia melihat Hazmi memukul lengannya dengan batang besi keras, dan rasa sakit yang menusuk jantung meluncur ke seluruh tubuhnya. Tetapi dia tidak bisa bersuara, dan dia hanya bisa menggertakkan giginya dengan kesakitan.
Melihat lengan paparazzi yang terluka, akhirnya Hazmi dan pak sopir melepaskannya, membiarkan pria di depan mereka menggeliat kesakitan.
"Jangan khawatir, lenganmu hanya patah. Aku akan memberimu kompensasi."
"Hazmi, kamu benar-benar kejam." Setelah menggertakkan giginya sambil berkata dengan sengit, paparazzi itu jatuh pingsan dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya.