"Apapun yang kamu inginkan, Bu, aku benar-benar lelah. Sejak aku masih muda, kamu selalu melarangku melakukan ini dan itu. Maaf, aku sudah muak dengan perlakuan Ibu padaku. Sekarang, aku hanya ingin melakukan apa yang ingin kulakukan dengan bebas."
Handoko terlihat benar-benar kehilangan kesabaran. Dia meraih tangan Alia dengan dingin, lalu menggendong Kendra yang berdarah di dekat kakinya ke dalam pelukannya dan berjalan ke bangsal di belakangnya.
Sudut mulut Thalia terangkat, dan dia segera mengikuti mereka. Saat menutup pintu, dia tersenyum lebar ke arah Bonita, seolah-olah memamerkan kemenangannya.
Dhanu juga tidak bisa bereaksi untuk waktu yang lama, dan dia jelas tertegun dengan sikap Handoko.
"Pelacur, dia adalah korban pelacur! Bonita, segera panggil orang tuamu dan biarkan mereka membawa pergi wanita itu... Aku tidak ingin melihatnya lagi dalam hidup ini!"