"Sayang kamu kok diem nak, sebenarnya siapa lelaki yang membela jalang itu?" tanya Ibu dengan penuh amarah dan emosi.
Akhirnya dengan penuh amarah dan kebencian Pelangi menjawab pertanyaan Ibunya.
"Ibu wanita jalang itu sekarang oleh orang yang sangat penting seasia nama nya adalah Angga. Bahkan kekayaannya melebihi keluarga Yudha Ibu," jawab Pelangi dengan menjelaskan kepada Ibunya.
Pelangi yang melihat di jamnya sudah menunjukan wakyu jam pulangnya Yudha, meminta Ibunya untuk berjalan lebih cepat. Karena kalau dia pulang telambat. Yudha bisa marah besar.
"Ibu sebaiknya aku harus sampai pulang lebih cepat ke rumah, jika Yudha lebih sampai terlebih dahulu. Yudha akan memarahi dan memukuli aku Ibu," ucap Pelangi dengan nada lirih.
Ibu sangat panik, ketika mendengarkan pernyataan anaknya. Karena setaunya Yudha adalah suami penyayang istri. Ibu sangat tau jika Yudha tergoda kembali dengan Vanessa, tetapi dia tak mernyangka jika Pelangi menjadi korban kekerasan dari Yudha.
"Maksud kamu apa nak?" tanya Ibu dengan menatap lekat Pelangi.
"Intinya Ibu nggak perlu banyak tanya, Ibu cukup mengikuti aku. Ibu antarkan aku pulang iya. Jika ada Ibu Yudha pasti nggak akan kasar," ucap Pelangi dengna tersenyum penuh ketakutan.
Akhirnya Ibu mengantarkan Pelangi pulang, Yudha memang pandai bercting di hadapan mertuanya. Yudha bahkan memberikan Pelangi susu dan makanan yang ia masak. Demi kelihatan suami penyayang istri.
"Sayang kamu baru pulang? Kamu dan Ibu habis dari mana sayang?" tanya Yudha dengan merangkul Pelangi.
"Aku habis ke mall dengan ibu Mas Yudha," jawab Pelangi dengan tersenyum manis.
Ketika Ibu pergi, Yudha mulai berlalu kasar dan menghajar Pelangi.
"Sini kamu, Pelangi sini kamu!" ucap Yudha dengan penuh emosi dengan memukuli tubuh Pelangi.
Mungkin Pelangi, karena sangat mencintai Yudha dia terima saja ketika Yudha memukul dan menghinanya.
"Sakit Mas Yudha, aku mohon mas...Rasanya sungguh sangat sakit sekali," rintih Pelangi dengan menangis.
"Dasar kamu istri nggak guna, kamu itu istri tugasnya di rumah. Masak beres-beres rumah. Bukan keluyuran nggak jelas," maki Yudha dengan penuh emosi.
"Aku ini istri kamu mas Yudha, aku istri bukan pembantu kamu Mas. Kenapa kamu perlakukan aku seperti ini?" tanya Pelangi dengan menangis.
"Kamu itu istri yang nggak tau diri, seharusnya kamu tau kesalahan kamu. Kamu jangan jadi istri pembakang, Pelangi kamu mulai besok melakukan pekerjaaan rumah sendiri. Tanpa ada asisten rumah tangga. Aku sudah pecat semuanya," ungkap Yudha dengan nada meninggi.
Sementara Pelangi hanya menangis, dan merintih kesakitan karena siksaan Yudha.
"Sekarang kamu ikut aku Pelangi!" ajak Yudha sambil menarik paksa Pelangi.
Pelangi di seret paksa oleh Yudha, Yudha minta Pelangi melayaninya. Karena Yudha sangat ingin bercinta dengan Pelangi sambil membayangkan tubuh dan wajah Vanessa.
"Sayang kamu mau apakan aku?" tanya Pelangi dengan nada ketakutan.
"Saya mau kamu melayani aku, sekarang kamu yang pimpin kegiatan bercinta kita. Kamu harus lebih unggul dalam melayani suami kamu. Ingat kamu harus lebih pandai dari Vanessa," ucap Yudha dengan tersenyum sinis.
Pelangi akhirnya menurut apa yang di katakan Yudha, tetapi karena cinta membuat Pelangi terlihat bodoh. Yang menurut saja apa yang di katakan Yudha.
"Baiklah Yudha," jawab Pelangi dengan menitikan air mata.
Pelangi mulai menari-nari di tubuh Yudha, Pelangi dan Yudha mulai melakukan penyatuan tetapi Pelangi hanya mampu menangis di dalam diam.
Karena hanya nama Vanessa, yang selau di ucapkan Yudha. Setelah Yudha tertidur Pelangi segera ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi Pelangi yang sangat kesal melukai dirinya sendirii dengan memukul kaca kamar mandi.
"Lihat saja Vanessa jalang, aku akan membuat hidup kamu menderita. Gara-gara kamu suami aku seperti itu kepadaku. Aku muak dengan keadaan ini," ucap Pelangi dengan menangis.
Setelah mengobati lukanya kini Pelangi tertidur di samping Yudha, Pelangi terbangun ketika Yudha menyirami tubuhnya dengan seember air dingin.
"Dasar kamu istri pemalas, bahkan suami kamu saja. Bangun terlebih dahulu," umpat Yudha dengan penuh amarah.
"Maaf Mas...aku janji aku nggak akan mengulanginya lagi!" ucap Pelangi dengan menunduk.
Pelangi akhirnya masuk ke dalam kamar mandi, Pelangi langsung buru-buru mandi. Setelah mandi Pelangi kini mengenakan gaun yang sangat indah dan cantik.
"Pelangi kamu mau ke mana? Kenapa kamu dandan serapi itu? Apakah kamu mau kelayapan dan menghabiaskan uang aku?" tanya Yudha dengan penuh emosi.
"Maaf Mas Yudha, aku mengenakan gaun secantik ini. Supaya aku akan terlalu terlihat cantik di hadapan istriku," jawab Pelangi dengan tersenyum.
Bukannya ucapan terima kasih, yang di ucapkan Yudha tetapi malahan hinaan yang di ucapkan Yudha untuk Pelangi.
"Kamu ngak perlu cantik, sekali jelek dan kayak babu. Kamu tetap jelek di mata aku Pelangi, sekarang kamu ganti baju. Kamu pakai daster saja kamu di rumah saja kan?" maki Yudha dengan memelototi Pelangi.
Setelah kepergian Yudha akhirnya Pelangi, membersihkan seluruh rumahnya hingga bersih.
Pelangi yang seakan di butakan oleh cinta, dia hanya diam saja. Setelah selesai Pelangi memasak untuk Yudha.
Pelangi kini memasak menu kesukaan Yudha, yang dia pelajari dari Youtobe. Pelangi mengobati lukanya dengan cara singkat dari Youtobe.
Pelangi kini sudah sangat cantik sekali, menunggu kepulangan Yudha.
Tetapi Yudha memang nggak punya malu, dia membawa dua wanita penghibur di club malam untuk menginap di rumahnya. Dia menghina Pelangi dan memnbandingkan Pelangi dengan dua wanita itu.
"Oia sayang-sayangku, kenalkan ini adalah istriku Pelangi. Pelangi ini istriku yang bodoh dan tak becus ngapa-ngapain. Bayangkan saja untuk merawat dirinya saja dan untuk memasak dia nggak becus," ejek Yudha dengan menatap tajam ke arah Pelangi.
"Tetapi setidaknya dia mau berusaha untuk menyambut kita sayang, terima kasih iya sayang. Kamu sangat pengertian sekali kepada aku dan kedua kekasihku," ucap Yudha dengan mengecup tangan Pelangi.
Hati Pelangi begitu sakit sekali, tetapi dia tetap bertahan melayani suaminya dan kedua wanita tersebut, Pelangi hanya diam dan menangis tanpa bersuara apa-apa? Hanya tangisan yang dapat Pelangi keluarkan.
Pelangi berharap, setelah makan suaminya membawa pergi kedua wanita tersebut. Tetapi nyatanya tidak Yudha dengan gilanya malahan membawa kedua gadis tersebut ke kamarnya bersama Pelangi. Sementara Pelangi Yudha kurung di dalam gudang, Pelangi hanya dapat merntih dan menangis dia sangat ketakutan dan gelap.
Tiba-tiba Pelangi teringat semasa dia dan kedua orang tuanya mengurung Vanessa di dalam gudang, Pelangi berharap suaminya mau membukan pintunya karena Pelangi merasakan kedinginan.
Pelangi merasakan sakit yang sangat sakit, dia menggigil dan hanya mampu menangis. Tetapi Yudha tak kunjung membukan pintu untuk Pelangi, sekali pun Pelangi memangil nama Yudha. Pelangi memangil terus nama Yudha hingga akhirnya dia terjatuh dan tumbang.
Bersambung.