Tidak bisa memiliki tapi selalu bersama saja sudah membuat Rafli bahagia.
Baginya melihat senyuman Rafli lebih membuatnya lega ketimbang harus jadi suami istri tapi tidak Rania tidak bahagia.
"Rania aku sangat sayang sama kamu," gumamnya dalam hati.
"Rafli kamu kalau naik motor jangan kayak keong, masa pelan-pelan banget! Buruan dong," pinta Rania.
"Kata kamu harus pelan-pelan kalau naik motor," jawab Rafi.
"Hati-hati bukan berarti pelan kayak keong gimana, sih?" gerutu Rania.
Rania merasa aneh saja, Rafli tinggal menunggu wisuda tapi dia suka ke kampus apa karena ada Asyifani, tapi kenapa cintanya ditolak? Apa karena ada Kanaya? Entahlah.
Sampai di kampus, Lifia tidak suka melihat Rania dibonceng oleh Rafli dia cemburu.
"Rania kok kamu sama Rafli, gimana sih? Kamu itu jadi perempuan jangan plin-plan, bukannnya kamu yang minta cerai tapi sekarang malah deketin lagi," ujar Lifia menegur membuat Rania harus semakin bersabar menghadapi kakaknya itu.