"Apa tidak merepotkan jika Pak Ton dititip di rumah Pak Mantri?" tanya Bu Narti dengan mata berkaca-kaca, terharu karena kebaikan Pak Johan. Bu Narti tahu bahwa Pak Johan dan istrinya adalah sepasang suami istri yang punya dedikasi tinggi terhadap kesehatan masyarakat. Tidak jarang saat berkunjung ke rumah-rumah yang terpencil, Pak Johan hanya dibayar seadanya. Bahkan terkadang hanya dibayar dengan segelintir hasil bumi seperti beberapa sisir pisang, sekeranjang buah-buahan, sebotol madu yang baru diperas, beberapa buah telur, atau seekor ayam. Pak Johan menerima semua itu tanpa banyak protes. Tidak jarang jika pasiennya tidak punya apa-apa untuk membayar, Pak Johan menggratiskan biaya pengobatan mereka. Bahkan terkadang dia malah memberi sejumlah uang untuk kebutuhan hidup pasien yang terancam kelaparan.