"Zeline, ayo kita harus pergi kerja sekarang!" panggil Lexis dengan suara keras.
Tidak ada sahutan, Lexis langsung mengulangi panggilannya. Barulah tak lama dari itu, terdengar suara langkah kaki mendekat. Zeline membuka pintu dan membuat Lexis terperangah. Kemudian tertawa terkekeh, saat melijat Zeline.
"Apaan sih, sudah manggil teriak-teriak sekarang tertawa. Apa ada yang lucu?" tanya Zeline kesal.
"Itu pakaianmu, warnanya rame banget. Blus kemeja kuning blazernya merah, beneran mau pake itu?" tanya Lexis masih tekekeh.
"Iya kenapa? Kalau kamu malu pergi sama aku ya sudah, aku pergi sendirian saja." Zeline merajuk dan berjalan lebih dulu, Lexis langsung panik melihat sahabatnya merajuk.
"Eh gitu aja marah, maaf tapi itu seperti bukan kamu. Kenapa sih kami jadi berbeda begini?" tanya Lexis sambil menyusul Zeline.