Melewati waktu makan siang, Jane masih saja menangis di pelukan Nakula. Semua yang dia rasakan, seakan tumpah pada kehangatan Nakula.
"Ini adil tidak sih, Nakula? Kan ibu sendiri yang memilih dua laki-laki itu. Padahal dalam pernikahan dengan Papa James, dia juga dikaruniai anak. Kami anak yang cukup penurut Nakula. Lalu ...."
Jane sampai tidak tahu lagi harus berkata apa. Setelah menceritakan apa yang dikatakan Zachary padanya, seakan-akan beban Jane sedikit lebih terangkat. Walau, dia juga belum bertemu solusi yang tepat.
"Ya sudah kalau begitu, kau tidak perlu banyak memikirkan hal ini. Apa yang kau perbuat sudah benar. Jadi, stop untuk menyakiti diri sendiri ya."
Nakula mencoba mengatakan hal yang positif. Dengan harapan, Jane tidak begitu tertekan dengan keadaan ini.
"Terima kasih telah mau mendengarkanku, Nakula."
