Pulang ke rumah, belum sampai masuk ke dalam. Genta yang merupakan utusan Kakek datang menemuinya.
"Maaf Tuan Nakula, dipanggil Kakek di ruangannya."
Nakula menatap ke arah Damir. Tadi dia sudah berpesan untuk tidak memberitahukan siapa pun tentang kedatangannya.
"Maaf Tuan, tidak ada yang tahu anda akan pulang."
Damir membentuk tanda peace di depan mata Nakula. Begitu berharap agar dipercayai kali ini.
"Ck, ya sudah."
Nakula terpaksa sekali ikut dengan Genta. Menyingkirkan dulu rasa rindunya pada Jane. Dengan begini, dia berharap akan puas saat mencumbu Jane. Tidak akan ada drama gangguan semacam ini.
"Memangnya ada apa Kakek meminta saya datang?" tanya Nakula yang tidak sabar menunggu bertemu Kakek.
"Em, untuk itu tidak tahu. Bisa anda tanyakan sendiri pada Kakek."
Nakula sebal dengan jawaban ala robot yang dikatakan Genta. Dia ingin kepastian seperti Kakek yang akan berbicara mengenai masalah perusahaan atau hal lainnya.