"Nakula, kau bukankah harusnya di rumah sakit?"
Kakek Umbara yang mendapat kabar kalau Nakula akan ke Amerika. Langsung menyempatkan diri menengok Jane. Dia tentu saja khawatir pada perempuan cantik tersebut.
"Ya, ini baru akan ke sana," ucap Nakula santai.
Kakek Umbara menelisik ke wajah Nakula. Bahkan dia sampai harus membenarkan kacamatanya.
"Kenapa wajahmu?" selidik Kakek yang merasa janggal dengan Nakula.
"Dicakar Arsen. Biasa sensitif sekali anak itu."
Tanpa diduga Kakek Umbara justru tertawa. Merasa lucu dengan penampilan Nakula kali ini. Pria itu seperti sedang tersiksa sekali. Hal yang jarang dia dapati.
"Kau aneh sekali. Ya ampun, aku sampai harus menggelengkan kepala melihatmu yang aneh."
"Astaga. Ini tidak ada lucunya sama sekali. Anak itu meski kukunya telah dipotong, begitu kuat. Nanti besar, aku masukan saja ke tim cakar."