"Malam Sayang. Sedang apa?"
Nakula berkata begitu menggoda pada Jane. Tentu saja dia ingin Jane menyambutnya dengan baik.
"Ck, pakai tanya."
Jane melemparkan bantal ke arah Nakula. Sehingga membuat Nakula sampai terhuyung, karena tepat mengenai mata Nakula.
"Kau tahu tidak. Lantaran menunggu kau, aku jadi mengantuk. Aku membuat kopi. Lalu aku jadi tidak bisa tidur. Lalu kau santai sekali tanya sedang apa? Menurutmu, aku sedang akrobat?"
Jane bersungut-sungut pada Nakula. Tentu saja, dia benar-benar kesal pada suaminya ini. Tidak ada yang bisa membuat Jane berhenti untuk mengumpati Nakula.
"Maaf, aku memang tidak tahu harus berbuat apa. Tidak nyaman juga untuk menolak. Tapi tidak paham kenapa bisa sampai selarut ini."
Nakula juga ikut heran. Mengapa teman ayahnya itu juga begitu betah mengobrol dengannya dengan lama. Padahal jika dipikir, topik mereka juga sangat kacangan.
"Ya mungkin dia hanya ingin tahu kau. Namanya juga kehilangan teman baik."