Dari bayi pertama sampai ke empat yang lahir. Nakula tidak pernah meninggalkan Jane. Bahkan dia tidak peduli saat anak-anak mereka sudah dibawa untuk diukur badan dan tingginya.
Yang ada di dalam pikiran Nakula, saat ini Jane butuh sekali dirinya. Dia tidak mungkin untuk meninggalkan Jane.
"Kau kenapa masih di sini? Anak-anak sudah lahir," ucap Jane yang suaranya begitu parau.
"Kenapa harus mengejar mereka? Mereka sudah di tangan orang yang tepat. Sementara kau? Kau hanya butuh aku di sini kan?"
Jane tersenyum lembut. Dia kehilangan banyak tenaga. Begitu lelah, hingga terasa mandi keringat.
Perjuangan melahirkan ke empat anaknya begitu luar biasa. Bahkan saat perawat satu persatu memberinya sedikit waktu untuk inisiasi menyusui dini.
Jane merasa takjub melihat ke empat anak tersebut bergiliran mencari asi darinya. Sumber kehidupan yang utama.
"Anak kita tidak kurang suatu apa pun. Kau ibu yang hebat, mengorbankan ini semua demi mereka. Demi aku juga."