"Sayang. Lihatlah aku bawa ayam goreng dan cola dari brand kesukaanmu."
Nakula menenteng dua bungkus kantong kertas di tangannya. Wajahnya cerah dengan mata yang berbinar. Kentara sekali sedang senang.
"Aku juga bawa donat yang kau mau. Lengkap dengan kopinya. Wah makan malam kita enak sekali," ujar Nakula kembali.
Dia meletakkan apa yang dibawa ke hadapan Jane. Bibirnya masih tersenyum ke arah gadis yang hanya bisa terbengong heran. Mungkin merasa aneh dengan sikap ajaib Nakula yang seringkali berubah-ubah.
"Kau habis menang tender di mana?" selidik Jane.
"Belum sih," jawab Nakula. "Tapi aku janji akan secepatnya," ucapnya lagi.
Kening Jane jelas berkerut. Tidak mengetahui dengan pasti apa yang tengah Nakula bicarakan.
"Secepatnya untuk apa? Apa ada pengaruhnya untukku?" tanya Jane yang memang tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran.
"Iya tentu dong. Ini untuk kita berdua."
