Malam hari, Nakula maju mundur untuk memberikan benda kecil yang sudah ada di genggamannya.
Jane terlihat sama seperti saat di kantor. Dia merasa tubuhnya lelah. Selalu ingin berbaring di ranjang. Tapi napsu makannya meningkat.
Dia yang biasa makan seporsi kecil, secara drastis bisa makan sampai tiga porsi malam ini. Tapi setelahnya, kembali lemas. Terlebih rasa kantuk yang selalu datang. Tidak bisa dia tahan.
"Jane," ucap Nakula lirih.
"Hem."
Jane bergumam saja. Dia tidak menoleh sama sekali ke arah Nakula. Matanya bahkan tetap terpejam.
"Kau masih pusing?" tanya Nakula.
"Ya. Tapi sedikit saja. Sudah lebih baik."
Nakula bernapas lega. Paling tidak rasa pusing yang Jane rasakan sudah jauh lebih berkurang.
"Em, aku ingin bicara. Apa bisa?"
Jane langsung membuka mata. Dia bahkan memutar tubuh dan merubah posisi duduk untuk menghadap ke arah Nakula.
"Kau ingin menceraikanku?" tanya Jane tiba-tiba.