Nakula bisa bernapas lega, saat Baskoro keluar dari rumahnya. Dia menyanderkan kepala di punggung sofa dan menatap ke atas. Terasa lebih santai untuk waktu tegang yang tadi dirasa.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jane yang merasa kasihan pada Nakula.
"Iya Sayang. Maaf ya. Kau jadi kena sasaran," ucap Nakula yang merasa bersalah pada Jane.
Jane menggeleng. Meski dia juga sedih kenapa harus dibawa-bawa untuk urusan ini. Dia saja tidak tahu kalau sepupu Nakula akan datang dan meminta pekerjaan. Bagaimana caranya mempengaruhi Nakula. Hal yang tidak pernah dia pikirkan sejauh ini.
"Aku tidak apa-apa. Tapi dia seperti serius dalam ucapannya. Dia terlihat tidak terima, lalu merencanakan sesuatu. Kau tidak khawatir dia akan nekad?" tanya Jane yang mengkhawatirkan kondisi Nakula.
"Ini yang aku harapkan," ujar Nakula jujur.
"Hah, maksudnya?"
