Nakula memperhatikan layar. Percakapan di antara Celine dan Jade dia jadikan teks saja. Hal ini untuk mempermudah analisis di lain kesempatan jika ada yang terlewat dalam pendengarnya. Juga agar saat Jane berbicara padanya, dia masih bisa mendengar. Tentunya di saat seperti ini memang rentan sekali salah paham.
Mata Nakula tidak kalah cepat dari ketikan yang berjalan di depannya. Dia menajamkan penglihatan agar tidak ada yang terlewat. Tapi sejak tadi, yang dia baca hanya gombalan maut dari Jade untuk Celine.
[Kau tidak percaya padaku? Apa perlu aku berikan kapal sebesar kapal Noah agar kau percaya?]
Nakula memutar bola matanya malas. Dia sudah menajamkan penglihatan, dan berakhir sakit mata seperti ini.
"Kau pusing?" tanya Jane yang mendekat ke arah Nakula.
Sejak beberapa menit tadi, Jane melihat Nakula yang memijat pelipisnya. Dia jadi merasa kasihan dan mendekat ke sana.