"Kau sudah selesai dalam bekerja?"
Jane masuk ke kamar, tepat saat Nakula menutup layar laptopnya. Jadi dia bisa saja menghampiri suaminya tersebut.
"Kau merasa pegal di pundakmu?" tanya Jane. Dia pun tidak ragu untuk memegang pundak Nakula. Lalu menekan-nekan dengan lembut.
Nakula yang mendapat perlakuan itu tentu saja heran. Dia memandang Jane dengan mendongakkan kepala ke atas.
Tadi sebelum memulai meeting dengan Bara dan Sandra, mereka berdua masih diam-diam saja. Lebih tepatnya Jane yang mendiamkan suaminya sendiri.
Hal ini masih terkait dengan kecemburuan Jane perihal Nadine. Yang mana, bukan hanya merajuk, Jane pun seperti enggan untuk berbicara sepatah kata pun dengan Nakula.
"Tidak terlalu pegal kok, Sayang. Tapi terima kasih kalau kau mau membantu memijat."
Nakula tersenyum saja. Dia tidak ingin menyakiti perasaan Jane karena menolak perbuatan kekasihnya.
"Begitu ya," ucap Jane pendek.
Nakula semakin mendongakkan kepala. Dia membuat diri semakin rileks.