Jane menunggu Nakula selesai mandi. Selepas perkataan yang tidak bisa Jane tebak, Nakula langsung meminta waktu untuk mandi terlebih dahulu.
"Nakula, kau terlalu lama. Tidak biasanya kau selama ini!"
Jane menggedor pintu kamar mandi. Dia sebal sekali dengan Nakula yang selalu tidak bisa membagi keputusan dengannya.
"Masuk saja sini," ucap Nakula dari dalam.
Jane mendengkus sebal. Terlebih kepala Nakula yang muncul dari balik pintu.
"Sini Sayang."
Belum sempat menjauh, tangan Jane sudah ditarik paksa oleh Nakula. Hingga akhirnya mereka sama-sama berada di dalam.
"Nakula, aku mohon."
Adegan mandi yang seharusnya hanya sepuluh menit, menjadi satu setengah jam lamanya. Mereka tidak hanya mandi, tapi melakukan rituan yang lainnya.
"Nakula, kau bisa jelaskan. Jangan menghindar terus menerus."
Jane berdecak sebal. Dia selalu tidak bisa menolak Nakula. Setelahnya, berujung dengan penyesalan.
"Ck. Kau itu selalu tidak sabar," ujar Nakula.