Awalnya Jane berpikir setelah menikah memang segala sesuatu akan lebih mudah. Tapi setelah mendengar kalimat Nakula semalam, dia menyadari juga kalau, benar sekali semua konflik seperti terbuka.
Contohnya pagi ini. Belum selesai membuatkan sarapan untuk suaminya, Jade sudah masuk dengan membawa kehebohan.
"Bagaimana ini Nakula, Koto Djong Company di Taiwan mengalami penurunan saham."
Jade membawa tabletnya dan dia lempar begitu saja ke atas meja.
"Kau baca sendiri, Nakula. Kau bisa berbahasa Mandarin kan?" ujar Jade yang secara terselubung sedang mengejek Nakula juga.
Nakula hanya mendengkus. Dia membaca grafik yang menjelaskan kalimat yang dilontarkan Jade.
"Iya, benar. Kau bisa terkena amukan Sandra Hernandez."
Nakula meletakkan tablet yang tadi dia pegang. Kali ini dengan hati-hati. Tahu kalau itu barang mahal. Lagi pula tidak ada salahnya juga melakukan dengan lembut.
"Ck. Bukan itu poinnya Nakula."