"Hai, tunggu!"
Felix masih belum ingin ditinggal begitu saja. Dia mengejar Nakula yang berjalan santai menjauhinya.
"Hai, kau mendengar apa kataku, bukan?" ujar Felix yang tidak terima tidak diacuhkan begitu saja.
Tangan pemuda itu sudah mendarat di bahu Nakula. Pertanda meminta Nakula untuk menghentikan jalannya.
"Apa yang harus aku dengarkan? Luka masa lalumu yang belum sembuh itu?" ujar Nakula tanpa menoleh ke arah lawan bicara.
"Ck. Ini bukan perihal masa lalu. Tapi tanggung jawabmu. Aku dulu masih begitu kecil membiarkan kau pergi. Tapi kali ini, tentu tidak."
Nakula tidak menyahut. Dia menyingkirkan tangan Felix di bahunya. Tidak lama, kembali berjalan.
"Tunggu Bedebah. Aku belum selesai berbicara."
Nakula tidak menyahut. Dia tetap berjalan dengan membawa tentengan di tangannya. Tidak peduli dengan Felix yang menggerutu di luar sana.