"Kau meminta Anta mengatur pernikahan kita? Kau memberi tahukan pada orang lain lebih dahulu, baru kemudian aku?"
Baru pulang ke apartemen, Nakula langsung disembur pertanyaan dari Jane.
"Maaf. Aku tadi ingin meneleponmu, tapi belum sempat, klien sudah keburu datang."
Nakula langsung memeluk Jane. Berharap reda kemarahan Jane.
"Awas!"
Jane langsung mendorong tubuh Nakula. Dia merasa kesal karena selalu mendapatkan informasi yang setengah-setengah.
"Tidak mau tahu ya. Aku marah kepadamu. Aku tidak mau menikah besok."
Jane langsung masuk ke kamarnya. Dia begitu kecewa pada Nakula kali ini. Pria itu seperti benar-benar tidak menghargainya.
"Jane, maafkan aku."
Nakula belum mengejar Jane. Dia lebih memilih duduk di sofa dan membuka ponsel.
Perkara seperti ini memang sulit. Nakula harus ekstra hati-hati dalam membuat sebuah keputusan. Tentu dia tidak ingin, Jane akan semakin membencinya.
"Biar dia tenang dahulu," ujar Nakula.