Setibanya ara di rumah sakit secepatnya dia bergegas menuju ruang kerja alex karena khawatir seseorang akan mengawasinya, ara mengenakan baju dengan gaya casual dibalut dengan sweater hitam dengan jeans warna navy, sepatu skate tidak lupa dia mengenakan masker dan topi sehingga dengan penampilannya itu dia berhasil mengecoh mata-mata rahman. Ara tiba di lantai paling atas dan tanpa sengaja dia berpapasan dengan wandi sehingga membuatnya kaget, sejenak dia berpikir kenapa wandi bisa berada disini kemudian ara berencana akan menanyakan langsung pada alex dan saat pintu ruang kerja alex di buka dia terlihat sedang bersama dinda lalu Ara kembali menutup pintunya dan membuka maskernya "Ara..bikin kaget aja gue pikir rampok dari mana." Ujar dinda dengan kondisi masi kaget karena melihat ara "Sayang..kamu makin cantik aja." "Kak dinda..aku bukan perampok, aku cuma takut mata-mata rahman melihatku." Lalu alex bangkit dari tempat duduk kebesarannya dan segera memeluk kekasihnya lalu membawanya ke sofa untuk bergabung bersama dinda, sambil bersikap manja memeluk ara lalu menyenderkan dagunya di bahu ara tiba-tiba wandi masuk dan terkejut melihat ara dengan alex yang tampak mesra "Sorry gue ganggu ya." "Gak kok..sini masuk dan gabung sama kita, sekalian ada yang mau gue jelasin." Wandi menurut dengan apa yang di perintahkan alex, lalu dia menghubungi OB untuk membeli makanan beserta minuman.
Sambil menunggu pesanan datang wajah wandi terlihat tegang karena apa yang dia lihat saat ini, namun dia harus berusaha tenang sebelum mendengarkan penjelasan dari alex "Wandi sebelumnya gue minta maaf tentang hal ini, tetapi semua ini terjadi semenjak loe putusin ara dan tinggalin dia dalam keterpurukan." Bagaikan di tusuk pedang perkataan alex sangat benar dan langsung membuatnta terdiam "Gue sama ara udah pacaran semenjak loe putusin dia, bahkan setelah semua terungkap dan ara cerai dengan rahman..gue akan menikahinya." "Cerai?? Maksud loe sekarang ara udah nikah sama pria b******n itu??" "Ya bang..ara udah nikah sama dia tetapi ara terpaksa karena diancam..hikss..hikss." Ara kembali menangis karena mengingat hal yang dia alami tersebut dan seketika membuatnya takut "Ara maafin aku ya karena udah tinggalkan kamu." "Ya bang udah ara maafin..saat ini mungkin kita bisa menjadi teman." "Nah gitu..sama mantan tidak boleh saling membenci, tetapi harus berteman." Ucap dinda dengan penuh semangat lalu wandi menatapnya sehingga membuat dirinya menjadi salah tingkah, namun entah kenapa wandi merasa hatinya menjadi lega karena saat ini ara bersama lelaki tepat tidak seperti dirinya yang melarikan diri.
Setelah mendapat beberapa artikel lagi terkait yang di kirim oleh sepupunya itu, alex pun segera mengirimkan artikel tersebut ke arifin untuk segera dia selidiki namun saat ini dia belum merasa bebas karena saat ini dewi sang istri tengah berada di ruangannya entah ada angin apa dia datang ke kantor namun arifin tidak ingin ambil pusing akan hal tersebut "Pa kamu hari ini gak ada meeting kan??" "Gak ada, memangnya ada apa??" "Pa kita makan siang bareng ya." "Tumben kamu ingin makan siang sama aku ma." "Pa.. sebenarnya ada hal yang ingin mama tanya, kamu sedang menyelidiki rahman ya?? Aku gak sengaja baca artikel itu tadi malam." Arifin terkejut mendengar pengakuan dewi yang telah membaca artikel tersebut dan dia tidak bisa mengelak lagi "Ya..apa kamu akan terus mendesak putri kita untuk bertahan dengan pria berbahaya itu." "Gak boleh pa..ara harus kita selamatkan, aku tahu ini kesalahan fatal buatku tapi tolong ambil ara kembali..hikss..hikss..aku menyesal pa..hikss.. hikss." Alex tidak tega melihat istrinya itu lalu dia segera memeluk dewi untuk meredakan tangisannya dan dia berjanji akan segera membebaskan ara dengan catatan dia harus ikut membantu lalu dewi menyetujuinya demi Putri semata wayangnya.
Rahman telah sampai di kota tujuannya terlihat anak buahnya sedang menunggu di pintu keluar, lalu dia segera masuk ke dalam mobil dan bergegas ke tempat yang di tuju "Gimana situasi di sini selama aku tinggal??" "Aman bos tetapi kami masih mencari tahu siapa orang yang berani meretas situs kita, karena kinerja orang ini sangat bagus bahkan dia tidak meninggalkan jejak apa pun." "Sangat bersih sekali kerjanya, berarti dia bukan orang sembarangan." "Benar bos." Dan apa yang dia dengar dari anak buahnya itu membuatnya semakin tertarik dan penasaran siapa orang tersebut. Mereka sampai di sebuah rumah yang sangat mewah bisa di bilang mansion tapi tidak sebesar dan selengkap mansion alex, dari dalam seorang wanita cantik menyambutnya dengan rambut panjang sepinggang bergelombang hitam pekat, tinggi semampai seperti ara namun wanita ini sangat feminim, kulit putih bersih, dengan menggunakan dres warna merah bercorak bunga mawar dan usia wanita ini sekitar 30 tahun "Selamat datang sayang..aku kangen banget sama kamu." Wanita itu langsung memeluk rahman dengan manja begitu juga dengan rahman yang membalas pelukannya "Ya sayang aku juga kangen kamu, ya sudah kita masuk ke dalam karena aku lelah." Wanita itu bernama silvia janneta istri pertama rahman dan mereka sudah 4 tahun menikah namun belum mempunyai keturunan, tetapi alasan rahman menikahi ara karena dia mempunyai tujuan lain.
Malam pun tiba dan ara sudah berada di restoran sejak sore bersama dengan steven lalu dia memanggil ara untuk menanyakan kemana rahman pergi, dia menjawab hanya sekedarnya karena memang kepergian rahman yang mendadak itu sangat mencurigakan tidak lama kemudian mamanya tiba di restoran dan ara mengajaknya ke ruang kerja "Ada apa ma, tumben main ke sini." "Ara mama minta maaf telah menjerumuskan dirimu." "Sudahlah ma itu tidak penting..ara udah maafin mama kok." "Ara..mama baru tahu jika rahman itu pria yang berbahaya..hiks..hiks.." ara memeluk mamanya biar bagaimanapun juga dewi adalah ibu kandungnya yang sudah melahirkan dirinya "Ma..ara cuma minta dukungan dan kerja samanya ya." "Iya ara..mama akan bantu kamu lepas dari dia, dan siapapun pria yang saat ini bersama kamu..mama akan restui asal kamu lepas dari rahman." "Terima kasih ma." Lalu ara mengajak mamanya menginap di rumahnya karena ada banyak hal yang ingin dia ceritakan bersama dewi dan meluapkan rasa kangen terhadap sang mama karena sudah lama ara tidak bercengkrama bersama dewi layaknya ibu dan putrinya.
Dewi meminta izin kepada suaminya untuk menginap di rumah ara tetapi di luar dugaan arifin menjemput mereka karena sudah lama mereka bertiga tidak berkumpul seperti keluarga lainnya, lalu ara mengajak dira untuk menginap dan menyuruh dia untuk segera kerumahnya, jam tutup restoran tiba dan mereka bertiga bergegas pulang karena dira sudah menunggu. Setibanya di rumah mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol bahkan dewi bertanya kepada ara tentang hubungannya dengan alex "Ra..kok bisa sich dokter seganteng alex mau sama cewek tomboy seperti kamu." "Ih mama..kan putri mama ini cantiknya cetar membahana." "Ya lho ma, putri kita ini cantik.. seperti mamanya .. hehehehe." "Ya sudah besok bawa alex ketemu mama." "Okeeehh mama sayang." Tanpa mereka sadari jam sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam lalu mereka memutuskan untuk segera beristirahat.