Chereads / Karang Yang Terkikis / Chapter 34 - Dendam rahman

Chapter 34 - Dendam rahman

Selama masa perawatan alex menempatkan penjaga di kamar arifin tidak tanggung-tanggung alex menempatkan 6 penjaga sekaligus bahkan dia meminta arga sahabatnya menjadi perawat khusus untuk arifin, setelah situasi tenang alex mengajak ara dan dewi ke cafe yang berada di lobby rumah sakit disana steven sudah menunggu namun betapa terkejutnya ara melihat kondisi kening steven "Kak steven kenapa??" "Eh ara..sini duduk bareng aku." Dewi hanya terdiam memandang steven yang terluka "Begini ra..saat aku sedang dalam perjalanan menjemput dinda, ada yang menyerangku." "Sayang..kamu tidak perlu khawatir ya, saat ini kami sedang menyelidikinya." Di saat mereka sedang mengobrol sela masuk ke cafe untuk memesan kopi favoritnya dan melihat mereka semua lalu sela menghampirinya "Hai semua..boleh gabung??" Alex langsung memandang sela dengan tatapan tidak bersahabat namun itu tidak membuatnya mundur, sela segera duduk tepat di samping alex dan ara melihatnya dengan tatapan tidak suka sehingga membuat alex salah tingkah di depan ara dan dewi.

Deri masih di sibukkan dengan aktifitas di restorannya sehingga dia tidak sempat mengecek ponselnya, wandi terlihat jengah karena panggilannya tidak dijawab oleh sahabatnya itu akhirnya dia segera melajukan mobilnya menuju restoran deri dan saat dia tiba disana pemandangan yang pertama wandi lihat adalah deri yang ada di dapur sedang memasak pesanan dari pelanggannya "Bro kemana koki loe??" "Dia lagi cuti 4 hari..karena dia besok nikah." "Waahh..loe kenapa loe gak bilang, kan setelah pulang kerja gue bisa bantu." "Lupa bro." Setelah itu wandi segera membantu deri di dapur.

Cinta memang membuat seseorang menjadi gila bahkan rela melakukan apapun demi mendapatkan orang tersebut, itu yang saat ini dialami oleh sela begitu juga silvia mereka mencintai pria yang sama sehingga mereka bisa berbuat nekad "Tolong jaga sikapmu sela..ingat posisimu saat ini." Tegur alex sehingga berhasil membuatnya malu di hadapan ara dan ibunya sehingga dia memilih untuk meninggalkan cafe tersebut "Lihat saja lex, gue bakal buat loe bertekuk lutut." Batinnya dalam hati sambil menatap ara sinis, di kediaman rahman sela terlihat sedang frustasi karena alex memblokir messenger dan dia terlihat sedang merencanakan sesuatu untuk bisa bertemu dengan alex. Pagi harinya alex dan arga datang untuk melakukan pengecekan kondisi arifin sambil membawa makanan untuk kekasihnya beserta ibunya "Selamat pagi ma..ini aku bawakan makanan dan teh." Alex menyerahkan makanan tersebut kepada Dewi yang baru saja bangun tidur "Terima kasih ya nak alex." Lalu dia bersama arga segera melakukan tugasnya.

Rahman kesal karena anak buahnya gagal dalam melaksanakan tugasnya, dia berpikir keras bagaimana caranya agar bisa melenyapkan Steven lalu dia segera ke ruang kerjanya dan memanggil anak buahnya itu braaakkk.. terdengar suara meja yang di pukul rahman karena emosi "Bagaimana bisa kalian gagal melawan serangga kecil seperti steven!!!!" "Ma..maafkan kami bos..pria itu tidak bisa kita remehkan." "Dia hanyalah bocah ingusan!!! Kalian berempat dan bersenjata!!! Kenapa bisa kalian tersungkur!!!" "Bocah itu penembak yang sangat handal bos." Rahman yang mulai emosi langsung menatap mereka dengan pandangan yang tidak biasa sehingga membuat bulu kuduk mereka berdiri dan seketika atmosfir ruangan berubah.

Steven sama seperti alex memang tidak bisa di remehkan karena mereka pernah mengikuti akademi militer di rusia dan menjadi siswa terbaik dalam hal menembak begitu juga bela diri, mereka juga handal dalam membuat strategi maklum saja ayah alex yang bernama richard abelard cakra dinata pria blasteran perancis-london-jogjakarta itu adalah mafia di jamannya dulu namun sekarang dia berhenti dari dunia hitam tersebut dan memilih meneruskan bisnis keluarganya yang berpusat di london makanya alex dan steven mempunyai paras indo yang tampan begitu juga dengan dinda yang cantik karena mereka mewarisi kecantikan dan ketampanan dari keluarga xavier. Saat ini rahman belum mengetahui asal-usul alex dan steven karena dia kesulitan untuk akses ke sistem mereka, yang dia pikirkan saat ini adalah memanfaatkan ara untuk membuat alex tunduk kepadanya terutama arifin sang ayah mertua.

Alasan rahman ingin menuntut balas kepada arifin adalah karena tantenya yang bernama sekar, dulu arifin pernah menjalin hubungan dengan sekar namun arifin memilih mengakhiri hubungannya dengan wanita itu karena sekar berselingkuh lalu arifin tidak tahu jika hal itu membuat sekar nekad bunuh diri dengan alasan dia hamil anak arifin dan dia tidak mau bertanggung jawab. Bayangan tentang sekar yang tewas gantung diri di kamarnya masih memenuhi kepala rahman dan saat ini dia ingin sekali membalaskan sakit hati mendiang tantenya, rahman sangat menyayanginya karena dari kecil dia di besarkan oleh tantenya karena orang tuanya bercerai dan dia memilih ikut sekar tantenya, saat dia tahu arifin mempunyai anak perempuan dia berniat membalas dendam melalui anaknya itu dengan cara menikahinya dan rencana rahman berhasil bahkan saat ini dia menjadikan alex targetnya karena dia adalah masa lalu silvia sang istri pertama yang diam-diam masih mencintainya "Tante maafkan Rahman karena gagal, tapi lain waktu aku janji tidak akan gagal lagi..tante yang tenang di sana ya, aku akan balas sakit hati tante." Batinnya dalam hati sambil memandang foto sekar.

Alex masih mencari tahu motif tersembunyi rahman dan alasannya menikahi ara sebagai istri kedua, tentunya itu bukan pekerjaan mudah sehingga dia meminta bantuan steven untuk menyelidiki hal ini "Bro gimana udah ketemu dokumennya." "Belum lex..ini sangat sulit, sepertinya mereka saat ini lebih berhati-hati." "Ok..tolong usahakan ya." Saat ini mereka berdua berada di cafe rumah sakit, semenjak arifin di rawat alex tidak kembali ke mansionnya dan lebih memilih standby di rumah sakit bersama dewi dan kekasihnya. Disaat alex bersama dengan steven sedang sibuk depan laptop ponselnya berdering "Halo lex..lagi sibuk ya??" Alex mengerenyitkan alisnya karena terdengar suara wanita "Maaf dengan siapa??" "Sayang masa kamu lupa sama aku." Seketika alex tahu siapa wanita ini lalu dia melihat ponselnya ternyata silvia yang menghubunginya melalui messenger dengan akun lain, dan alex segera memutuskan sambungan teleponnya.

Setelah mendapat telepon dari silvia berkali-kali dia memutuskan untuk menonaktifkan media sosialnya dan mengganti yang baru tentu saja dengan keamanan yang lebih bagus dari sebelumnya lalu dia meminta steven untuk membuatnya, tentu saja steven menyanggupi karena dia juga tahu bagaimana sifat silvia yang terobsesi dengan sepupunya itu "Tenang aja lex nanti gue buatin yang baru, dan masalah silvia kita harus berhati-hati karena dia bisa nekad." "Ya ini yang gue takutkan..kapan saja dia bisa datang untuk menemui gue, dan gue takut dia akan mencelakai ara." Wajah alex berubah jadi khawatir karena memikirkan apa yang akan terjadi jika sampai wanita gila itu datang.