Anya dan Xav menuju terminal khusus untuk private jet melalui lounge khusus VIP, ruang tunggu yang memang hanya diperuntukkan bagi penumpang pesawat pribadi baik sewaan atau milik pribadi.
"Mana Beary?" batin Xav, padahal lelaki gembul itu baru saja mengirim pesan bahwa dia akan menunggu Xav di ruang tunggu.
"Kopi?" Seseorang mengulurkan secangkir kopi padanya, dia adalah Hans.
"Hans? Mana ayahmu?"
"Dia sedang ke toilet, sakit perut. Setelah memakan banyak makanan pedas," jelas Hans.
"Hai Anya bagaimana kabarmu?" Hans menyapa gadis yang sedari tadi sibuk dengan layar ponselnya.
"Oh hai, Hans, aku baik. Bagaimana denganmu?"
"Hans kau tak tertarik untuk menanyakan kabar ku, huh?" Xav tak terima jika hanya Anya saja yang ditanyai.
"Aku lupa bertanya itu padamu, tuan muda. Ah maafkan aku...." Kekehnya sambil mencomot croissant dari meja.
Ruang tunggu VVIP memang beda, dilengkapi dengan televisi layar datar dan siaran tv kabel, disediakan juga makanan dan minuman gratis.