"Apa?" Lilian mundur beberapa langkah saat ditanya seperti itu oleh Xav.
Gadis itu memerlukan jarak, hanya sekedar untuk mengendalikan irama detak jantungnya yang mulai terasa abnormal.
"A—apa maksudmu?" Lilian terbata, bukan karena ia takut, tapi karena ia gusar.
"Apartemen ini terlalu mewah untuk seorang supir seperti ku. Apa kau juga memberikan fasilitas apartemen mewah kepada Jack?" Xav maju beberapa jengkal, sembari menyipitkan matanya, menghujani gadis di depannya dengan tatapan curiga.
"T—tidak, i—ni .... A-aku sebenarnya..." Lilian terbata-bata sepertinya sulit baginya untuk mengatakan sesuatu.
"Lalu...." Xav menangkap jemari Lilian. Menarik gadis itu mendekat ke arahnya.
"Apa tujuanmu sebenarnya?" Xav menatap intens kepada Lilian, semakin membuat jantung gadis itu ingin berlari dari tempatnya.
"Aku...."
"Aku...."
Xav sadar kalau yang ia lakukan sedikit berlebihan pun segera melepaskan rengkuhan tangannya di lengan Lilian.
