Ia tak berhenti hingga gadis itu menjambak rambutnya. Setelahnya dengan gerakan halus dan cepat, bak singa yang akan menerkam mangsanya. Gabriel dalam keadaan siaga, menindih tubuh Alice dan mulai memasukkan bagian dirinya ke dalam gadis itu.
Mulanya gerakan itu lamban, hingga Alice mengangkat kakinya ke atas dan mempersilakan pria itu melakukan lebih dalam dan lebih intens.
Gadis itu memejamkan mata, lenguhan yang lolos serta peluh yang berjatuhan membasah di dahinya.
Alice terus mengerang lembut, erangan yang membuat birahi Gabriel semakin memuncak. Terus dan terus, hingga tak dapat terelakkan lagi. Keduanya meloloskan erangan terakhir sebelum akhirnya menjatuhkan diri di atas tubuh Alice.
Gadis itu menggiti bibir, dan tertahankan lagi segera meraih bibir si pria untuk dinikmati.
"Gab ... "
"Hmmm ... " sahutnya.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Ya, hanya sedikit lemas."
"Dasar, kau bilang ini obat?"