Buah favorit
Alice terbangun di tengah malam, saat indera pendengarannya menangkap dentingan piano yang terangkai dalam nada-nada indah.
Perlahan ia beranjak dari ranjang, dan masih dalam keadaan setengah sadar ia berjalan menuju pintu.
Langkahnya terhenti di ambang pintu. Suara alunan indah dan merdu itu berasal dari ruang bawah.
"Mungkinkah Gabriel?" batinnya bertanya-tanya dalam hati.
Pelan-pelan ia berjalan susuri tangga dan mencari sumber suara. Di balik kegelapan, sesosok pria berkaus putih, tampak sedang menikmati sentuhan jemarinya di atas tuts-tuts piano besar yang berada di ruang tamu.
Matanya terpejam, ia memainkannya dengan begitu indah. Sebuah lagu lama yang menggambarkan kegagalan laki-laki dalam mempertahankan cinta.
Alice terkesan dengan apa yang matanya lihat. Dalam keadaan begini, Gabriel tak hanya terlihat seksi, tapi juga magis.
Aura yang menarik sesuatu dalam diri Alice untuk semakin mendekat, dan mendekat.