Kali ini El Capo membawa Alice ke kamar yang berbeda. Bukan kamar bernuansa muram seperti yang sebelumnya.
Kamar itu tetap berada di lantai dua. Namun dengan desain yang lebih 'manis'.Tirai berwarna pastel dan dinding putih, ada bunga lily segar yang ditaruh di atas meja bulat di tengah ruangan.Ranjang besar berukuran queen dengan seprai berwarna putih keperakan. Serta lantai marmer berwarna alami, dengan garis-garis alam yang tegas.
Di balik pintu kaca besar bertirai, terdapat sebuah balkon yang menghadap langsung ke danau buatan di belakang rumah.
"Aku yakin kau akan betah berada di sini," ujar El Capo sambil menurunkan gadi itu dari gendongannya.
Alice bergeming, ia menatap pria itu dengan wajah kesal yang sengaja ia tegaskan.
"Selamat menikmati,Nona," katanya sembari menutup pintu.Alice terbelalak kaget dengan gerakan cepat pria itu.
"Tidak, tidak, kau tak boleh mengurungku lagi!" jeritnya tak terima.