Matanya terbuka kala sinar silau menyusup dari balik tirai yang terbuka karena tertiup angin.
Seketika Alice rasakan sakit kepala berat, yang menghantami kepalanya bertubi-tubi.
"Tempat apa ini?" Dalam hatinya bertanya-tanya. Dia hanya sendirian di dalam kamar luas yang didominasi warna monokrom. Jelas sekali kalau pemilik kamar ini orang yang misterius, dominan hitam dengan hanya sedikit ornamen putih.
Parfum berbau maskulin masih tertinggal, Alice dapat menciumnya. Bukan parfum murahan yang biasa ia cium di kamar Samuel tentunya,
Perlahan ia bangkit dari ranjang. Sempoyongan berjalan ke arah jendela bertirai putih yang terbuka setengah.
Saat dirinya melewati kaca besar, seketika tubuhnya kaku, melihat pakaian yang menempel bukanlah yang kemarin. Seseorang pasti telah menggantinya saat ia tertidur lelap karena pengaruh obat tidur yang dibeikan wanita sialan bernama Enna.