Singkat cerita, pada akhirnya Anya pun diantarkan oleh Alexis hingga di depan blok flat tempat tinggalnya.
"Anya, apa kapan-kapan aku boleh mampir ke tempat mu?" tanya Alexandra pada Anya yang baru saja turun dari mobil.
"Kalau kalian mau, kalian boleh mampir sekarang," ujar Anya.
"Uhm, maaf sepertinya hari ini tidak bisa. Karena aku ada janji makan siang dengan suamiku," kata Alexandra.
"Baiklah kalau begitu. Sekali terima kasih atas tumpangannya," kata Anya.
Alexis yang berada di depan, melambaikan tangan dan menaikkan kaca mobilnya.
"Daahh, Anya..."
Anya pun balas melambaikan tangan kepada keduanya.
***
Xav duduk termenung di lobi, pikirannya masih melekat pada pertemuan singkat barusan. Dia sudah berusaha keras untuk melupakan wanita itu, tetapi ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Keadaan menjebak dirinya, kini dia tak lagi bisa untuk berbalik atupun kembali. Dia harus berjalan terus ke depan dan menghadapi semuanya.