Lilian melirik jam yang menempel di dinding kamarnya berkali-kali, ia juga berjalan mondar-mandir kesana kemari seperti sedang kebingungan dan gelisah menunggu sesuatu.
Tick!
Jarum pendek menunjuk tepat ke arah angka sepuluh dan jarum panjang ke angka dua belas.
"Ini waktunya," gumam Lilian.
Gadis itupun segera berlari ke depan meja riasnya, ia menyisir rambut dan juga menyemprotkan sedikit minyak wangi ke leher dan tubuhnya.
Setelah selesai memastikan bahwa dirinya terlihat cantik dan menawan. Gadis itupun berjalan pelan menuju kamar Xavier.
Tanpa mengetuk, ia masuk ke dalam kamar lelaki itu.
"Apa yang kau lakukan di sini?" kaget Xav. Lelaki itu baru saja mandi, dia masih mengenakan bathrobe dengan rambut basah yang ujungnya masih menetes titik air.
"Xav," lelaki itu mengerutkan dahi.
"Ada apa?"
"Apa kau tak merasa kepanasan?" tanya Lilian.
Xav menggelengkan kepalanya, "tidak?"