Saat itu juga, Anya pulang ke rumahnya. Dia merapikan dan membereskan semua barang-barangnya ke dalam koper. Rencananya adalah langsung menuju bandara dan mencari informasi tentang maskapai yang bisa menerbangkannya secepat mungkin, ia tak peduli meski harus menanggung biaya close in booking. Yang terpenting baginya adalah pulang.
Setelah mengecek beberapa data dan paspor, dan melakukan check in, dia akhirnya mendapatkan boarding pass. Anya kemudian dipersilahkan masuk ke ruangan tunggu.
Dia menggunakan kelas eksekutif, karena hanya kelas ini yang tersedia saat ini.
Semua yang kini berada di dalam satu ruangan menunggu untuk boarding atau masuk ke dalam pesawat, tampak memerhatikan dengan tatapan memicing.
Bagaimana tidak? Anya hanya kenakan sepatu lusuh berwarna merah, dan pakaian seadanya. Sungguh berkebalikan dengan para pengguna kelas eksekutif. Yang rerata adalah pebisnis dan para orang kaya.