Sebagian besar ruangan di rumah sebesar istana itu telah gelap gulita. Lampu-lampu kristal yang menggantung telah dimatikan. Suasana yang tadinya ramai sudah berubah sunyi, karena hampir semua penghuninya telah terlelap dalam pelukan mimpi.
Akan tetapi, ada satu orang gadis yang kini sedang mengendap-endap. Berjalan dengan tumit terangkat. Berharap tak ada satu orang pun yang akan ia temui dalam perjalanan menuju kamar sang tuan muda.
Dia tak perlu mengkhawatirkan cctv yang merekamnya. Sebab sang tuan muda telah berjanji untuk membereskan hal kecil itu.
Eve masih berjalan sepelan mungkin, dan berusaha tak menimbulkan satu suara pun. Dia menapaki tangga berlapis granit yang dingin. Kakinya hanya bertelanjang, dan sudah menjadi aturan bahwa pelayan tidak diperbolehkan memakai alas kaki. Hanya tuannya yang boleh menggunakan alas kaki di dalam rumah.
Sesampainya di sebuah kamar yang terletak di lantai dua. Langkah Eve terhenti.