Noah menelan ludahnya, "a—apa, maksudmu, Xav?"
Kini Xav berjalan di depan Noah, sambil memindai setiap sudut ruangannya.
"Aku tak mengerti kenapa kau melakukan semua ini," Xav berbalik dan menatap Noah.
"Kejahatan yang kau lakukan sangatlah banyak. Aurel telah menceritakan segalanya kepadaku, tapi..." Xav menahan nafasnya, ucapannya pun tertahan, dia tak segera meneruskannya.
"Kau akan ku beri pilihan," Xav menatap Noah dengan serius.
"Pilihan?" Noah mengernyit.
"Ya, pilihan," Xav mengangguk.
"Kau bisa memilih untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib secara secara sukarela. Atau..., apakah aku yang harus mengatakan semua kejahatan dan kekejaman yang kau lakukan? Kau bisa memilih, terserah kau ..." Xav berbalik dan meneruskan langkahnya untuk melihat-lihat flat yang ditempati oleh Noah.
"Xav, hentikan omong kosongmu. Kau ini terlalu banyak menonton film detektif, sebaiknya kau pulang sekarang...." timpal Noah yang sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah.
Kling!