"Nona..." Aurel tak tahu sedang berada dimana. Sesaat setelah ia berhasil mengangkat kelopak matanya, yang dia lihat di sekelilingnya adalah ruangan dengan jendela besar. Pemandangan yang terhampar di depannya adalah pegunungan biru yang sedikit tertutup kabut.
"Dimana aku?" tanyanya.
"Syukurlah ibu, dia sudah siuman." S
Terdengar suara seorang gadis berteriak bahagia.
"Ibu, dia sudah bangun!" Kembali gadis berusia sekitar delapan tahun itu berteriak memanggil ibunya.
Tak lama kemudian, seorang wanita, memakai apron putih datang. Wajahnya berubah senang saat tahu bahwa gadis yang ia tolong sudah bangun.
Aurel hendak bangkit dari posisinya, tetapi dengan cepat wanita itu membantunya.
"Kau tidak apa-apa, nona? Apa yang kau rasakan sekarang? Apa kau masih pusing?" tanya si wanita.
Aurel menggeleng pelan, "hanya sedikit. Dimana aku sekarang?" tanyanya seperti kebingungan.
"Kau ada di rumah kami." Sahut gadis kecil bermata hazel yang menemani dia sejak pagi.