Pagi ini, tentunya setelah meminta ijin kepada Lilian, Xav mendatangi flat yang dulu pernah ia tinggali bersama Anya. Belum sempat ia mengetuk pintunya, tiba-tiba saja seorang kakek tua yang tinggal di sebelah flat lamanya, membuka pintu. Lelaki tua tersebut melambaikan tangan.
"Hei, anak muda, kemarilah!" panggilnya kepada Xav yang sedang tercenung di depan pintu dalam balutan hoodie hitamnya.
"Ya?"
"Kau pasti sedang mencari gadis yang dulu tinggal di sana kan?" tanyanya seraya menunjuk flat yang dulu disewa Anya.
Tanpa keraguan pun Xav melangkah menuju lelaki yang perutnya besar, bulat, dan menggembung itu.
"Ya, Pak. Bagaimana kau tahu?" Xav menyipitkan matanya, memandang si lelaki tua penuh curiga.
"Kau adalah lelaki ketiga yang mencarinya," jawabnya seraya tertawa.
"Ketiga?" tanya Xav balik.
"Ya, ketiga. Sepertinya gadis itu kabur dari kalian," lanjutnya.
"Kabur?"
