Matt alias Noah seharian ini mondar-mandir seperti orang gila, ia hampir kehilangan kewarasannya. Semua itu karena disebabkan oleh dua hal, yakni, pertama dia tidak dapat menyalurkan hasrat seksual. Dan kedua dia tidak bisa menemukan Anya maupun Aurel dimana pun.
Bahkan Mr. Xian, yang ia tugaskan untuk menghabisi Aurel. Belum mendapatkan hasil sampai sekarang.
"Sial!"
Brugh! Brugh!!
Noah membuang semua barang yang ada di depannya dengan kasar.
Tring!!
Tiba-tiba saja ponsel yang khusus ia gunakan untuk berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Selena, berbunyi.
"Apa lagi ini?" pekiknya marah.
Dengan terpaksa, karena memang ia tak punya pilihan, Noah mengangkat panggilan tersebut.
(Halo.)
(Gawat tuan, gawat!)
Pekik lelaki di seberang.
(Apanya yang gawat?)
(Koso, pemuda tak waras itu telah menceritakan sesuatu pada orang kota yang datang kepadanya.)
Pekik si lelaki pemilik suara berat itu dari seberang.
Noah mengernyitkan dahinya.