Lelaki yang mengenakan masker dan hoodie hitam itu baru saja turun dari bus. Ia kemudian duduk di halte, pandangan mengitari sekitar, melirik kesana-kemari seolah sedang mencari seseorang.
Merasa yang ditunggu belum datang, ia pun duduk santai. Dan tak lama kemudian, ia menyeluk isi saku hoodienya. Jemari lincahnya menari-nari di atas layar smartphone yang ia pegang.
***
"Aku sudah sampai."
Anya baru saja akan terlelap saat ponselnya kembali berbunyi, karena ada pesan yang masuk.
"Ya Tuhan, aku hampir saja lupa!" Anya menepuk dahinya. Ia hampir saja lupa kalau sudah membuat janji untuk bertemu dengan Xav. Meski tubuhnya terasa lemas, dan kepalanya sakit bukan main. Demi bertemu Xav, lelaki yang diam-diam sangat ia rindukan, Anya memaksakan diri.